Susah Konsisten saat Self-Studying? Bisa Jadi Ini Penyebabnya

Banyak course yang diambil, tapi sering berhenti di awal perjuangan dan ujung-ujungnya ga selesai. Hi, it’s me!

Qolby Iskandar
Komunitas Blogger M
6 min readApr 16, 2023

--

Tulisan ini sebagian besar bersumber dari tips mba Tina Huang dalam video Youtube-nya yang berjudul “How to self study technical things”. Menurutku tips ini mind-blowing banget dan beberapa hal berikut, baru aku sadari selama belajar tanpa mentor, rupanya ini kesalahan yang sering aku lakukan dan aku mau share disini karena bermanfaat banget. Big thanks to ms. Tina Huang karena tips yang beliau bagi bener-bener bagus dan mengubah mindset ku juga. Jadi, ini bukan opini pribadi tapi aku rangkum beberapa tips ini, karena memang sangat menampar diriku hahaha (ga lucu -_-)

1. Belajar secukupnya

Photo by Unseen Studio on Unsplash

Kesalahanku selama belajar skill teknikal seperti programming atau QA, aku justru lebih fokus baca modul satu/lebih sumber belajar, dari A-Z, dan kalau semua teori udah aku pelajarin semua, baru aku praktik.

Padahal..

Dari sekian banyak sumber belajar (sources) di internet, kita cukup pilih salah satu aja sumber belajar (yang terpercaya) untuk dibaca, mau yang free atau yang berbayar, it’s ok. Fokusnya adalah untuk mencari “materi pengantar” sebelum praktik*.

Saat kita belajar sesuatu yang praktikal dan teknis (bukan cuma IT ya, apapun). Bacaan dari modul memang penting, tapi dalam proses belajarnya itu kita akan lebih banyak praktik. Modul atau course akan menjadi dasar dalam pembelajaran saja dan ini pun bukan hafalan, jadi ga perlu berkutat terlalu lama untuk memahami (tiap detail) dalam satu bab modul pembelajaran tsb. tanpa langsung praktik. Karena saat kita sedang praktik atau membuat project (kecil maupun besar), pasti akan ada kesulitan atau gagal**, dari kesulitan dan kegagalan itu kita pasti bakal cari problem-solving nya entah itu di modul, course, atau forum/blog di internet.

Photo by Nubelson Fernandes on Unsplash

Dengan begini, kita tidak perlu “tenggelam” dalam bacaan yang cukup banyak dari salah satu maupun berbagai source di awal-awal. Kalau begini, yang ada kita bisa information overload dan jadi lesu buat nerusin proses belajar kita. Ujung-ujungnya, semangatnya “anget-anget tai ayam” 😭👌

Perlu diingat juga:

  • Selama belajar, terutama jika sumber pembelajarannya berupa video atau saat kegiatan belajar tatap muka di sekolah/kampus, tidak perlu catat keseluruhan apa yang diucapkan guru/dosen/mentor. Cukup perhatikan terlebih dulu sambil mencerna apa yang dibicarakan, pahami (jika belum paham, tanya ke pengajar atau putar mundur videonya (jika itu course video)), setelah itu tulis apa yang kita pahami di notes.
  • Jangan bergantung dengan 1 sumber pembelajaran atau tools tertentu, itu tidak menjamin semua kebutuhan belajar kita terpenuhi. Jika dirasa materi dalam sumber tsb. kurang relevan dengan apa yang ingin kita pelajari, bisa cari di sumber yang lain jika tidak ada di sumber belajar kita. It’s ok. 😉👍
  • Belajar itu untuk memenuhi keingintahuan kita, gapapa awalnya kita ga tau, lama-lama seiring kita cari tau, bakalan tau dan paham juga.

Jadi ga perlu terlalu pusing, course/sumber belajar mana yang paling terbaik, selama itu kredibel sih ya ga masalah. Semuanya intinya kayak gitu-gitu aja, yang diliat nanti setelah kita bisa adalah “jam terbang” kita, bukan seberapa hapal kita dengan bacaan dari modul belajar kita.

* praktik = (semisal sedang belajar programming), praktik mencoba membuat query untuk mengambil data dari database untuk ditampilkan di halaman web (local) kita sendiri.

** gagal = (dengan case yang sama, sedang belajar programming), kita gagal menampilkan data yang seharusnya ditampilkan di halaman web kita, karena rupanya kita salah ketik nama tabel databasenya di query, sehingga muncul error di line sekian. Padahal kita rasa kita sudah benar-benar “jiplak” script-nya dari course yang kita ikuti, ke file milik kita.

2. Suka, belum tentu semangat jalaninnya

Poin ini bersumber dari calonku, setelah diskusi dan aku nanya ke dia “kenapa ya tiap aku habis registrasi course tertentu, di awal aja aku semangatnya. beberapa pertemuan selanjutnya aku malah ngilang wkwkkwk” :( dan ini jawabannya…

Lakukan sesuatu karena kita excited dengan hal tsb. Jadi kalau ada tugas/project dari hal yang kita senangi, stressnya bukan karena hal itu terlihat seperti tugas, tapi memang kita tertantang untuk menyelesaikan itu.

Tapi kalau sebaliknya hal itu bukan sesuatu yang kita senangi, kita nya ga enjoy, mungkin lebih berat untuk kita selesain itu dan ujung-ujungnya bakal ✨ menunda pekerjaan ✨

Photo by Magnet.me on Unsplash

Jadi, ketika kita memutuskan untuk belajar sesuatu dan akan belajar mandiri (tanpa mentor atau pengajar, harus dari motivasi diri sendiri/self-motivated), pastikan hal itu adalah hal yang kita inginkan, kita senangi, dan kita benar-benar semangat untuk belajar itu.

3. Ulangi proses

Kalau udah belajar dari source tertentu terus udah dipraktikin, ga ada gunanya kalau berhenti disitu aja. Perlu diulang-ulang terus, makanya untuk memulai pembelajaran, perlu kita “tumbuhkan” rasa suka nya dulu hehe. Kalau ga suka apalagi benci, kebayang setengah jam belajar udah kayak 1 tahun wkwkwk.

4. Tanggung jawab

Ketika kita masuk ke suatu fakultas di perguruan tinggi atau masuk ke jurusan di salah satu sekolah menengah, atau bahkan saat kita memutuskan untuk belajar sendiri suatu skill, kita perlu rasa tanggung jawab yang tertanam di diri kita sendiri. Kita ga bisa dengan mudah bilang,

“Aku ga mau belajar fisika, apa itu. Lebih seru biologi daripada fisika!”

“Aku ga mau pelajarin matematika diskrit, bikin pusing aja. Aku pengen langsung ngoding aja!”

Ketika kita sudah masuk atau terjun ke suatu tempat dimana kita sudah putuskan untuk belajar, kita tidak bisa dengan mudahnya bicara seperti itu. Karena apa yang kita tidak sukai itu, semuanya sudah dirancang untuk saling terhubung atau bertingkat. Jika kita mau mencapai A, kita perlu tau D atau kita perlu pelajari C, lalu B, lalu sampai ke A.

Photo by Yusuf Evli on Unsplash

Kalau motivasi lagi surut?

Kita perlu tau konsekuensinya seperti apa. Semisal kita sudah berkomitmen dengan diri sendiri, kalau ini ga diselesaiin, kita akan sedikit berat ketika membayangkan banyak waktu yang sudah kita luangkan untuk belajar, terbuang sia-sia. Atau mungkin ada konsekuensi, di kantor kita akan lebih “berdarah-darah” dalam menyelesaikan pekerjaan karena kita ga belajar rumus-rumus excel misalnya, yang mana itu lebih memudahkan dibanding kita input satu-satu data, misal. Kalau bukan sekarang, mau ditunda sampai kapan lagi.

Dan ada sedikit cara yang mungkin bisa membantu:

  • Kalau kamu adalah orang yang senang dengan video atau mendokumentasikan diri sendiri lewat video, mungkin kamu bisa coba seperti live streaming di Youtube, tipikal video “Study with me”. Sehingga kita akan sedikit merasa terawasi atau kita akan berkurang kesempatan untuk bersantai-santai saat live berlangsung. Jadi mau ga mau harus fokus dengan pembelajaran.
Photo by Fetty Ghaessani on Unsplash
  • Atau kalau kita senang mendokumentasikan sesuatu dari tulisan, kita bisa komitmen untuk update tiap minggu atau beberapa waktu sekali untuk update progress pembelajaran kita sudah sampai mana. Pengunjung tulisan kita juga yang memiliki minat yang sama akan menunggu-nunggu tulisan kita yang terkait dengan minat/pembelajaran tsb.
  • Tambahkan hal yang kita sukai setelah proses belajar, misal setelah nonton kartun pendek X, kita bisa lanjut belajar bentar, habis itu main game 1 match (misal). Kata “bentar” di aktivitas belajar itu, sebenarnya mengecoh diri kita sendiri. Karena yang susah justru memulai dan mempertahankan, maka dari itu, kita awalnya akan berpikir cuma bentar aja belajar, paling 10 menit. Lalu ketika kita telah menemukan titik penasaran kita saat belajar di menit sekian, proses belajar bisa-bisa lebih dari waktu yang tadi kita perkirakan.
  • Ingat kembali kenapa kita memutuskan untuk belajar ini dan apa “keuntungannya” untuk kita.

Sekian! :)

--

--

Qolby Iskandar
Komunitas Blogger M

QA Engineer at Cranium Indonesia | Sociology Student at Universitas Terbuka | Illustrator | #journal | #dailythought | #techissue | #studyIT