Pulau Dewata Berkarya: Deretan Musisi Menjanjikan asal Bali

Dinda Amelia
koncosclub
Published in
4 min readFeb 3, 2022

Bali, dikenal sebagai kota dengan pesona keindahan alam dan budayanya menjadi magnet tersendiri untuk berbagai turis. Bahkan ditengah pandemi seperti saat ini Bali tetap menjadi pilihan dengan trend Work From Bali. Tentunya hal ini menunjukan bahwa eksistensi Bali di dunia pariwisata tidak perlu diragukan lagi.

Pada sektor lainnya, sebut saja kuliner, Bali layak masuk dalam kategori top of mind berkat sate lilit dan pie susunya. Namun bagaimana dengan sektor lainnya? Hmmm sebut saja sektor musik, karena kamu sedang berada di blog Koncos Club. Mencetak berbagai musisi ternama juga menjadi salah satu hal yang perlu diingat tentang pulau Dewata ini. Mulai dari deretan nama Superman Is Dead, The Hydrant, Navicula, dan masih banyak deretan nama musisi lainnya.

Kali ini Koncos Club ingin memperkenalkan deretan nama musisi asal Bali yang layak mendapatkan apresiasi lebih. Bisa jadi salah satunya akan mengisi playlist Spotify-mu!

Soulfood

Trio Soul // RnB asal Bali yang digawangi Bam George (gitar), Lyta Lautner (vokal), dan Palel Atmoko (drum). Bila didengarkan lebih seksama, Soulfood hadir konsisten dengan nuansa afrobeat dari kelima nomor dalam EP perdananya bertajuk It Won’t Over hinggal pada single terbarunya, ‘Pondafine’. Selain itu, Soulfood juga berhasil masuk dalam dua album kompilasi yakni Bikin Kompilasi “Bless This Year” dari Deathrocstar dan Bikin Panggung, serta Kompilasi Irama Kotak Suara Terbaik Vol. 1 dari Pop Hari Ini.

Disamping karya musiknya, melalui akun instagram resmi, Soulfood juga membagikan kabar bahwa merchandise ‘Pondafine’ sudah bisa didapatkan para penggemarnya sejak 8 Januari kemarin. Soulfood juga kerapkali menyapa pendengarnya secara langsung dari panggung ke panggung, misalnya saja pada event “At The Rooftop Music Festival” Hooga! Petitenget pada 30 Januari kemarin.

MANJA

Masih dengan band asal pulau Dewata, kali ini memadukan genre pop indie dan rock alternative yakni MANJA. Beranggotakan tiga pemuda kreatif, Mark Saputra, Nick Pratama, dan James Sukadana band ini sudah berdiri sejak tahu 2017 tepatnya di Canggu, Bali. Melahirkan empat buah karya mulai dari ‘Rise’ sebagai single debutnya, kemudian disusul dengan ‘Games We Play’ dan ‘Still Young’, hingga pada rilisan terbarunya berjudul ‘None of Us Known’ hasil kolaborasi dengan Andreas Arianto dan Nikki Asvikarani.

Semangat bermusik akhirnya mengantarkan MANJA pada berbagai acara besar seperti Soundrenaline (2018), Tokopedia MAKERFEST (2018), hingga Sawahlunto International Music Festival (2018). Tidak hanya itu, MANJA juga pernah menjadi band pembuka untuk beberapa muisisi lokal dan mancanegera misalnya saja Glenn Fredly, Elephant Kind, Jason Ranti, hingga band PREP asal UK.

Selain cerita tentang karya musik dan pencapaiannya, nama MANJA juga memiliki cerita unik yang merupakan singkatan dari ketiga nama personelnya MArk, Nick, dan JAmes. Dalam bahasa Hindi sendiri, Manja memiliki arti benang gelasan — melambangkan benang gelasan, tali layang-layang yang dilapisi serpihan kaca.

Milledenials

Milledenials, sebuah nama hasil perpaduan dari Millenias & a Denial yang menambah nama pada daftar pendatang baru di kancah musik Indonesia. Hadir dengan genre punk rock, shoe-gaze, dan dream pop, Menengok pada 2021 kemarin, semangat band asal Bali ini sepertinya tidak perlu diragukan lagi.

Pasalnya debut mereka terbilang nekat dengan meluncurkan EP 5 Stage of Doomed dalam format cakram terlebih dahulu yang kemudian disusul dalam format digital seminggu kemudian. Band dengan formasi Ndya Narita (vocal), Billy Sukmono (bass), Made Krisna (guitar), Bagus Aditya (gitar) dan Darin Vidaswara (drum) kerap kali menyapa penggemarnya pada berbagai panggung yang diunggah pada instagram resminya.

Sugar Thrills

Bali tidak berhenti menyuguhkan warna musik baru untuk Indonesia, kali ini dibawakan oleh Sugar Thrills. Sebuah unit band indie pop/rock yang berdiri sejak tahun 2019. Dihuni oleh Galant Rastama (vokal, gitar), Pramanaditya/DD (drum), Arya Pradana (bass), dan Agik Arya (gitar).

Setelah merilis EP perdananya pda 2020 lalu, Universe, yang dihuni lima nomor. Sugar Thrills melahirkan kembali karya terbarunya hasil kolaborasi bersama Eastcape berupa split album. Bicara soal referensi musik, Sugar Thrills sendiri banyak dipengaruhi oleh Title Fight, Nothing dan musisi lainnya.

Rollfast

Bali bak tak pernah kehabisan energi, kali ini band bergenre psych rock, Rollfast setia menyapa penggemar musik Indonesia melalui berbagai karyanya sejak 2015. Mulai dari album studio, single, hingga split single bersama Sigmun.

Bahkan, Rollfast telah tampil di berbagai panggung gigs ibu kota misalnya menjadi pembuka tur terakhir Kelompok Penerbang Roket x Compass, dan gigs besar di Mbloc live space. Meskipun sempat vakum cukup lama, band yang kini dihuni oleh Agha Praditya (vokal), Arya Triandana (bass), dan Bayu Krisna (gitar) kembali dengan spektrum musik yang lebih lebar di tahun 2020, sepeninggal Ayrton Willem (drum) dan Brahmantia (gitar).

Jangar

Terakhir, ada Jangar sebagai salah satu unit heavy rock asal Bali yang berhasil mencuri perhatian berbagai pihak. Berdiri di bawah bendera Berita Angkasa, sudah pasti harum namanya banyak terdengar di kuping remaja ibu kota.

Jangar beranggotakan Guten Keniten (vokal), Raibio (bass), Pasek Darmawaysya (drum), dan Dewa Adi (gitar), berhasil meluncurkan berbagai karya, mulai dari single HSS dan Self Titled (2016), album Jelang Malam (2019), hingga single terbarunya bertajuk Kali/Samsara pada November 2021 kemarin.

--

--