DILAN 1991
Oleh Dewimas Fatimah.
Spoiler Alert: Mengandung bocoran film yang bisa aja bikin ganggu yang belum nonton.
Score : 7,8/10
Kalo menurut aku karakter Dilan yang “bad boy” bak berandal romantis masih terasa kental di film Dilan 1991, tapi anarkis bareng geng motor yang lebih banyak di Dilan 1990 seperti pas geng motor Dilan tawuran, kalo di Dilan 1991 lebih fokus sama cerita Dilan Milea yang udah resmi jadian. Banyak adegan dengan script lucu juga dan receh jadi bikin perut geli ketawa terus tapi kadang-kadang suka pengen bilang “apasih” gitu karena gombalan Dilan yang nanggung.
Kalau di film Dilan 1990 kita lebih dimanjain sama romansa kisah cinta Dilan Milea yang lagi manis-manisnya, kali ini lebih dibuat batin sih nontonnya, karena kisah cintanya dibikin rumit dan ending-nya sedih karena Dilan dan Milea putus, terus Milea pindah ke Jakarta dan ketemu Dilan lagi di Jakarta setelah sekian lama ga ketemu sementara Milea sudah punya pacar lagi. Terus Milea gagal move on kayanya pas abis ketemu Dilan :)
Ada beberapa konflik seperti kehadiran Kang Adi lagi di film dilan 1991 ini, lalu Milea bertemu dengan Yugo teman kecilnya yang saat 14 tahun pindah ke Belgia yang menyukai Milea juga dan bersikap agak tidak sopan kepada Milea, hanya dipergunakan sebagai selingan semata tanpa benar-benar memperoleh kesempatan untuk dikembangkan lebih lanjut. Itulah mengapa bagi aku sesekali bosan dalam jalinan pengisahan dan menyebabkan film sempat berada dalam tahapan melelahkan utamanya begitu menginjak pertengahan durasi.
Meskipun kamu nggak baca novelnya tapi film ini bisa dimengerti kok, apalagi romansa kisah cinta wajar khas anak SMA, Dilan 1991 juga nampilin cerita mengenai keluarga jadi semua kalangan bisa nikmatin film ini.
Cocok juga ditonton oleh kamu yang sedang putus harapan soal cinta. Coba sejenak dinginkan hatimu dengan menikmati gombalan Dilan, bayangkan saja kamu sedang menjadi Milea. Sekuat dan setangguh apapun kamu mengaku sebagai perempuan, yang katanya nggak mempan sama rayuan gombal, pasti ada sedikit keinginan dalam hati: “Andaikan aku yang jadi Milea.” Dan suka senyum senyum sendiri pas Dilan ngegombal ke Milea.
Moral value-nya sih pokonya kalau sayang sama manusia nggak boleh melebihi sayang kepada Tuhannya sewajarnya aja, karena pada akhirnya hanya kecewa yang bakalan didapetin, jadi jangan menaruh harap yang berlebihan kepada manusia, karena manusia akan mengecewakanmu sesempurna apapun dia.
Overall 7,8/10 lah dan bakalan ada sequel lanjutan di film “MILEA”