Mencatat Proses Belajar : Learn How To Learn
Akan saya beritahu sesuatu, tentang proses pembelajaran saya mengenai belajar bagaimana cara belajar. Mari kita mulai.
Terkadang perumpaan merupakan sesuatu yang sangat membantu kita dalam memahami sesuatu. Tapi banyak hal juga yang tidak bisa kita umpamakan karena barangkali masih terlalu rumit bagi kita sehingga tidak mudah untuk kita pahami.
Ketika belajar bagaimana cara belajar, pada tahap pertama kita akan mengetahui ada dua mode dimana otak kita bekerja, focus mode dan diffuse mode. Fokus mode mengkondisikan otak kita untuk bertindak dan berfokus kepada sesuatu untuk membentuk pola yang terarah. Sedangkan diffuse mode adalah model kebalikannya, yaitu membiarkan otak kita bekerja secara tidak terarah atau tidak terpola.
Fokus digunakan ketika hendak mempelajari sesuatu, sedang diffuse kita perlukan untuk membantu kita mengetahui bagaimana pola yang sangat acak itu menjadi lebih teratur dengan memanfaatkan pikiran bawah sadar kita. Itu sebabnya ketika istirahat dari rutinitas atau fokus tertentu, ide-ide cemerlang itu seringkali datang.
Selanjutnya mari kita berbicara mengenai masalah umum yang seringkali terjadi yaitu penundaan, menunda melakukan ini, menunda melakukan itu, hingga pekerjaan yang seharusnya bisa kita selesaikan hari ini tak kunjung selesai. Ketika kita dihadapkan pada suatu masalah atau mengerjakan sesuatu yang tidak kita sukai, kita terbiasa menundanya. Polanya biasanya begini ;
Sesuatu yang tidak disuka → memerintahkan otak untuk fokus ke hal lain yang lebih disuka → timbul perasaan lega walau hanya sesaat.
Yang sesaat itulah yang kemudian menyebabkan kita tak kunjung menyelesaikan masalah yang ada dan menghindar dari masalah tersebut.
Hal tersebut tentu saja perlu diatasi, dan salah satu caranya adalah dengan menggunakan metode “Pomodoro”, metode yang ditemukan oleh Francesco Cirillo, pada tahun 1980an. Pomodoro sendiri bersal dari bahasa italia yang artinya tomat, dalam ilustrasinya memang seperti timer yang berbentuk tomat. Cara kerja metode ini adalah dengan menyingkirkan semua gangguan atau distraksi yang mengganggu kita dan berfokus pada sesuatu selama 25 menit. Waktu dimana kita bisa fokus pada suatu urusan tertentu. Kemudian ketika kita selesai melakukan hal tersebut, berilah hadiah kecil. Bisa dengan melakukan relaksasi, ngegame, mendengarkan musik atau sekedar merenggangkan badan yang pegal karena terlalu lama duduk.
Tidak ada hal yang instan, ini berlaku juga pada bagaimana otak kita bekerja. Ketika kita dihadapkan pada suatu masalah, dan kita berhasil menyelesaikan masalah tersebut, di otak kita akan terbentuk semacam pola yang masih samar. Kemudian ketika kita mampu menyelesaikan masalah tersebut tanpa perlu melihat jawaban apa yang sudah kita temukan sebelumnya, maka pola itu akan diperdalam dan semakin jelas. Selanjutnya ketika masalah tersebut mampu kita pahami dan dari pemahaman itu kita bisa melihat langkah demi langkah proses pemecahan masalahnya dan membuatnya bisa lebih ringkas dan efektif, tanpa perlu melihat kunci jawabannya, maka pola itu akan semakin tebal dan terlihat sangat jelas. Maka kita memang perlu menyeimbangkan antara fokus mode dan diffuse mode. Fokus untuk memahami sesuatu dan mode dibawah sadar saat rileks membantu kita mengkoneksikan hal-hal yang tidak kita temukan saat fokus, kalau bahasa kerennya mungkin bisa disebut connect the dots. Ketika otak dipaksa untuk fokus terus menerus, itu sama halnya dengan menghancurkan tembok. Jadi jangan paksakan hal itu.
Selanjutnya kita akan mengenal istilah long term memory dan short term memory. Ketika kita sedang mengingat sesuatu di masa lalu atau mengingat sesuatu karena kita sudah punya informasi tersebut, pada saat itu kita sedang menggunakan long term memory. Sedang, ketika kita menghadapi sesuatu yang baru, menampung ide-ide dalam pikiran dan menghubungkan mereka sehingga kita mengerti sebuah konsep, pada saat itu kita sedang menggunakan working memory.
Working memory adalah kesadaran akan proses pikiran kita yang sedang berlangsung. Memori kerja dipusatkan pada prefrontal korteks. Menurut profesor, diyakini bahwa working memory hanya dapat menampung 4 potongan informasi. Sehingga kita perlu melakukan perulangan atau kita bisa meniru seperti metabolisme vampir “methabolic vampire” , sebab sesuatu yang sudah terserap tidak perlu usaha yang lebih ketika kita akan menggunakan hal tersebut untuk menyelesaikan suatu masalah, karena semua sudah ada. Kita bahkan dapat menyelesaikan masalah tersebut dengan mata tertutup.
Long term memory itu seperti gudang penyimpanan yang luas. Untuk menyimpan sesuatu menjadi long term memory kita perlu mengunjungi kembali setidaknya beberapa kali untuk meningkatkan kemungkinan kita agar dapat menemukan sesuatu tersebut disaat yang dibutuhkan. Long term memory sangat penting karena disana kita menyimpan konsep dan fundamental teknik ketika kita belajar apapun.
Ketika kita bertemu dengan sesuatu yang baru kita akan menggunakan working memory. Ketika akan memindahkannya ke long term memory dibutuhkan waktu dan latihan. Untuk menangani hal tersebut, kita bisa gunakan metode yang namanya “Space Repetition”. Mengulang sesuatu pada periode tertentu secara teratur. Kita tahu kita tak bisa menghapal satu buku hanya dalam semalam bukan?
Pentingnya Tidur
Pikiran butuh istirahat, dan tidur menjaga kita agar tetap waras dan bersih. Tidur adalah bagian penting dari memori dan proses belajar. Tidur juga bertujuan untuk memahami masalah-masalah yang rumit dan untuk mengerti apa yang sedang dipelajari. Masih ingat dengan diffuse mode tadi kan, tidur juga merupakan proses dari metode tersebut.
Menurut Dr. Terrence Sejnowski dalam interviewnya, proses penting ketika belajar adalah belajar dengan mengalami dan belajar langsung dari pakarnya. Selain itu menjadi aktif bertanya lebih penting daripada hanya sibuk mendengarkan. Selanjutnya lakukan sesuatu satu persatu, bisa bergantian atau bolak balik. Karena sejujurnya kita tidak bisa melakukan sesuatu secara bersamaan secara sadar, karena semuanya akan bercampur aduk.
Kemudian untuk berkembang, carilah lingkungan yang baik, Ia Dr Terrence menmukan bahwa berada di lingkungan kreatif, dimana orang lain juga kreatif adalah sebuah cara untuk meningkatkan kreatifitas kita sendiri.
Terakhir ia mengatakan, bahwa sukses tidak harus datang dengan menjadi pintar, banyak orang pintar tidak sukses. Tapi uang ia tahu banyak orang yang sangat bersemangat dan antusias serta gigih akan menemukan kesuksesannya. Banyak kesuksesan di dunia ini diraih dengan semangat dan ketekunan (passioned and persistent). Tetap bertahan pada tujuan, tetap bekerja pada tujuan dan tidak melepaskannya dan yang paling penting tidak boleh menyerah.
Sejatinya kita bisa menemukan banyak hal luar biasa dari keseharian kita sehari-hari. Kita bisa melihat itu dengan mata yang berbeda, melihat sesuatu dengan perpektif baru pada hal-hal biasa disekitar kita yang barangkali kita anggap biasa. Selamat mencoba.