#BelajarBarengAI — Bagian 3:Kapan Harus Membuat Design System?
Deøsign system bisa membantu kita membuat produk digital yang konsisten, efisien, dan berkualitas. Tapi, kapan sebenarnya kita harus membuat design system? Apakah di awal, sebelum memulai proyek? Apakah di akhir, setelah proyek selesai? Atau apakah di pertengahan, saat proyek sedang berjalan? Mari kita lihat beberapa faktor yang bisa mempengaruhi keputusan kita. 👇🏻👇🏻👇🏻
Faktor 1: Skala Produk Digital
Salah satu faktor yang bisa menentukan kapan kita harus membuat design system adalah skala produk digital yang kita buat. Skala produk digital bisa diukur dari beberapa aspek, seperti jumlah fitur, jumlah platform, jumlah pengguna, atau jumlah tim yang terlibat. Semakin besar skala produk digital kita, semakin besar pula kebutuhan kita akan design system. Mengapa? Karena design system bisa membantu kita mengatasi tantangan-tantangan yang muncul akibat skala produk digital yang besar, seperti:
- Inkonsistensi antarmuka atau interaksi di berbagai fitur atau platform
- Kesulitan dalam mengelola atau memperbarui komponen-komponen yang ada
- Kerumitan dalam berkolaborasi atau berkomunikasi antara tim-tim yang berbeda
- Ketidakpuasan atau kebingungan dari pengguna akibat pengalaman yang tidak konsisten
Jadi, jika skala produk digital kita sudah besar atau akan menjadi besar, maka sebaiknya kita mulai membuat design system sejak awal proyek. Dengan begitu, kita bisa membangun fondasi yang kuat untuk produk digital kita dan menghindari masalah-masalah yang mungkin timbul di kemudian hari.
Faktor 2: Perubahan Produk Digital
Faktor lain yang bisa menentukan kapan kita harus membuat design system adalah perubahan produk digital yang kita buat. Perubahan produk digital bisa terjadi karena berbagai alasan, seperti feedback dari pengguna, perkembangan teknologi, perubahan tujuan bisnis, atau perubahan tren desain. Perubahan produk digital bisa berdampak pada desain produk digital kita, seperti:
- Penambahan atau pengurangan fitur-fitur yang ada
- Perubahan tampilan atau fungsi dari komponen-komponen yang ada
- Perubahan warna, tipografi, atau gaya visual dari produk digital kita
- Perubahan cara pengguna berinteraksi dengan produk digital kita
Jadi, jika produk digital kita sering mengalami perubahan atau akan mengalami perubahan besar, maka sebaiknya kita mulai membuat design system saat proyek sedang berjalan. Dengan begitu, kita bisa memastikan bahwa perubahan-perubahan yang kita lakukan tetap sesuai dengan pedoman desain yang ada dan tidak merusak konsistensi produk digital kita.
Faktor 3: Kondisi Tim
Faktor terakhir yang bisa menentukan kapan kita harus membuat design system adalah kondisi tim yang terlibat dalam pembuatan produk digital. Kondisi tim bisa dipengaruhi oleh beberapa hal, seperti jumlah anggota tim, latar belakang anggota tim, gaya kerja anggota tim, atau alat-alat yang digunakan oleh tim. Kondisi tim bisa berpengaruh pada proses desain produk digital kita, seperti:
- Kecepatan atau efisiensi dalam membuat desain
- Kualitas atau akurasi dari desain yang dibuat
- Keseragaman atau kesesuaian dari desain yang dibuat
- Kemudahan atau kesulitan dalam berbagi atau mengimplementasikan desain
Jadi, jika kondisi tim kita kurang optimal atau bisa ditingkatkan, maka sebaiknya kita mulai membuat design system saat proyek sedang berjalan atau setelah proyek selesai. Dengan begitu, kita bisa meningkatkan kinerja tim kita dan memudahkan proses desain produk digital kita.
Apasih kelebihan dan kekurangan-nya kalau kita ngebuat Design System di awal, pertengahan atau di akhir project?
- Kalau kamu bikin design system di awal proyek, kelebihannya adalah kamu bisa ngurangin biaya desain, ngilangin inkonsistensi, dan ngecepatin proses. Kamu juga bisa bikin pelanggan atau end user jadi lebih mudah dan sederhana pake produk kamu.
Kekurangannya adalah kamu gak bisa fleksibel sama perubahan-perubahan yang mungkin terjadi di tengah jalan. Kamu juga harus tau persis apa yang dibutuhkan dari awal, gak boleh ada yang berubah. - Kalau kamu bikin design system di pertengahan proyek, kelebihannya adalah kamu bisa adaptif sama perubahan-perubahan yang muncul. Kamu juga bisa lihat apa aja yang udah jadi dan apa aja yang masih kurang.
Kekurangannya adalah kamu harus revisi-revisi beberapa komponen yang udah dibuat sebelumnya. Kamu juga harus lebih hati-hati dalam mengatur sumber daya dan waktu. - Kalau kamu bikin design system di akhir proyek, kelebihannya adalah kamu udah tau apa aja yang dibutuhkan dan gak perlu nambah-nambah lagi. Kamu juga bisa bikin design system yang lebih konsisten dan rapi.
- Kekurangannya adalah kamu harus ngulang-ngulang beberapa komponen yang udah dibuat sebelumnya. Kamu juga harus lebih teliti dalam menguji dan mengevaluasi design system.
Jadi kapan waktu yang baik untuk membuat Design System?
Aku gak bisa kasih jawaban pasti karena setiap proyek punya kondisi dan kebutuhan yang berbeda-beda. Tapi, menurut aku bikin design system di pertengahan proyek itu paling ideal. Kenapa?
- Karena di pertengahan proyek, kamu udah bisa lihat apa aja yang udah jadi dan apa aja yang masih kurang.
- Kamu juga bisa adaptif sama perubahan-perubahan yang muncul. Jadi, kamu bisa bikin design system yang sesuai sama kebutuhan proyek kamu.
Tapi, harus diingat itu hanya pendapat aku, Kamu gak harus setuju sama aku. Kamu tetap harus sesuaikan sama kondisi dan kebutuhan tim. Yang penting, kamu harus tau apa tujuan dan manfaat dari design system buat proyek kamu.
Kalau udah tau itu, kamu bisa tentuin sendiri kapan waktu yang tepat buat bikinnya.
