Aneka Ragam Kerupuk Khas Indonesia
Minggu ini ada yang spesial dari Kulina untuk kamu: Festival Kerupuk! Satu minggu full lengkap dengan pendamping kerupuk di setiap menu basic makan siangmu 😉
Ada yang bilang kalau gak makan nasi, rasanya belum makan. Ada yang bilang kalau makan gak pakai sambal, rasanya kurang menggugah selera. Ada juga yang bilang kalau makan gak pakai kerupuk, rasanya ada yang kurang gitu. Kamu, jenis orang Indonesia yang mana Kulinas? Haha.
Kali ini, Kulina mau mengakomodir kebutuhan kamu-kamu yang suka banget sama kerupuk. Makan apa aja, yang penting ada kerupuknya. Gak ada makanan, kerupuk doang juga gak masalah… 😆
Menurut sejarawan kuliner Fadly Rahman, kerupuk sudah ada di Pulau Jawa sejak abad ke-9 atau 10 yang tertulis di prasasti Batu Pura. Di situ tertulis kerupuk rambak (kerupuk dari kulit sapi atau kerbau) yang sampai sekarang masih ada dan biasanya jadi salah satu bahan kuliner krecek.
Waaa ternyata kerupuk sudah ada dari jaman baheula! Mungkin awal mulanya memang dari Jawa, baru kemudian menyebar ke berbagai pelosok negeri. Mau tahu jenis kerupuk yang masih bertahan sampai sekarang di Indonesia?
1. Kerupuk Jangek, Padang
Kalau di Jawa ada kerupuk rambak dari kulit sapi atau kerbau, di Padang ada juga jenis kerupuk serupa dengan nama Jangek. Bahan utama kerupuk Jangek sama dengan kerupuk rambak yaitu, kulit sapi. Pertama, kulit sapi dibakar untuk menghilangkan selaput dan bulu-bulunya. Kulit sapi kemudian direbus hingga empuk, diiris tipis-tipis, dan dijemur hingga kering. Kalau mau disantap, ya tinggal digoreng.
2. Kerupuk Melarat, Cirebon
Namanya lucu ya Kulinas? Kalau lagi jalan-jalan ke Cirebon, gak perlu beli yang mahal-mahal, beli kerupuk melarat aja udah bikin perut senang. Haha. Kerupuk Melarat tidak memiliki bentuk yang begitu cantik, malah bisa dibilang bentuknya tidak beraturan. Namun tetap menarik dengan tampilan beragam warna seperti putih, kuning, dan merah. Kerupuk satu ini juga tidak digoreng menggunakan minyak, melainkan dengan pasir khusus. Mungkin ini asal mula nama Melaratnya, gara-gara gak kuat beli minyak untuk goreng kerupuk! Hehe. Di daerah Jawa Timur sendiri ada kerupuk serupa, namanya kerupuk pasir. Kerupuk pasir biasa disantap dengan sambal petis.
3. Kerupuk Gendar, Solo
Bahan utama Kerupuk Gendar adalah nasi yang telah diberi bumbu, dijadikan adonan, diiris tipis-tipis, lalu dijemur hingga kering. Kerupuk Gendar yang sudah digoreng dan siap disantap, biasa dimakan bersama sayur dan lauk-pauk, sebagai pengganti nasi. Ya karena sama-sama terbuat dari nasi yaaa… Cuma jadi unik kan, makan nasi dengan cara lain ala orang Solo. Selain jadi makanan utama, Kerupuk Gendar juga tetap nikmat dijadikan cemilan.
4. Kerupuk Udang
Kita bisa menemukan kerupuk udang dimana-mana, mulai dari ukuran kecil hingga besar, tak perlu spesifik di satu daerah tertentu. Itulah mengapa, tak begitu jelas dari mana kerupuk udang berasal. Kerupuk udang paling sering muncul dimana hayo? Yaaa di acara kondangaaannn~ Haha. Sebentar lagi musim kondangan, Kulinas udah ada pasangan?
😝eh gimana sih kok ngomongnya malah kemana-mana… kuy, balik lagi ke dunia per-kerupukan.
5. Kerupuk Putih/Blak/Uyel
Satu kerupuk dengan sejuta nama ini adalah jenis kerupuk yang paling terkenaaalll seantero Indonesia. Setuju gak? Mulai dari warung kelontong sebelah rumah, warteg pinggir jalan, minimarket, sampai restoran juga menyediakan kerupuk yang satu ini.
Kita semua tahu kerupuk ini. Kalau di daerah kamu sebutannya apa, mylov?
Itu dia beberapa kerupuk khas dari berbagai daerah di Indonesia. Penasaran? Kamu gak perlu ngiler segitunya. Lewat menu basic, Kulina bakal kasih kamu macam-macam jenis kerupuk selama satu minggu ini. Jadi, tunggu apalagi?
Ayo langganan Kulina sekarang 👍
Sumber:
https://historia.id/kuliner/articles/kriuk-sejarah-kerupuk-DEZwd
https://www.idntimes.com/food/dining-guide/megan/13-jenis-kerupuk-di-indonesia-yang-bikin-kamu-makin-lahap-makan/full
https://travelingyuk.com/kerupuk-khas-indonesia-2/94788/
