Perut Begah Setelah Makan? Ini Alasannya!

A. Ica N.
Blog -  Catering Online Jakarta | Kulina
3 min readMay 16, 2017
(Sumber: www.jaknews.co.id)

Apakah Anda pernah merasa perut tiba-tiba sesak penuh angin (gas) setelah makan? Kebanyakan orang hanya akan membiarkan hal itu atau meminum obat pengatur gas perut. Sebenarnya, itu tidak menyelesaikan masalah. Gas perut yang muncul setelah makan adalah akibat dari kombinasi makanan yang tidak tepat. Jika hal ini terus dibiarkan, tentu akan berakibat buruk bagi tubuh.

Memperhatikan kombinasi makanan yang masuk ke dalam tubuh sudah dilakukan sejak jaman nenek moyang. Ayuverda adalah pengobatan kuno dari India yang mengobati berbagai penyakit menggunakan kombinasi makanan yang tepat. Meski perkembangan dunia sangat pesat hingga cenderung meninggalkan hal-hal alami dan beralih ke obat, beberapa pakar kesehatan mulai kembali menggunakan kombinasi makan tepat sebagai solusi kesehatan tubuh.

Kombinasi makan tepat penting untuk mengatur jenis makanan yang sesuai dengan pola pencernaan tubuh. Karbohidrat, protein, dan lemak memiliki kandungan zat, cara olah, dan waktu pengolahan yang berbeda di dalam tubuh. Sehingga jika kita makan secara sembarangan, tubuh pun kesulitan untuk mencerna dan menyerap zat-zat penting yang dibutuhkan. Makanan akan kembali keluar dari tubuh tanpa ada penyerapan yang berarti, atau justru menimbulkan sakit seperti gas lambung, mulas, hingga malnutrisi.

Yuk, simak kombinasi serta pola konsumsi makanan yang tepat di bawah ini.

  1. Air
(Sumber: www.pexels.com)

Kita sudah terbiasa minum air setelah makan, atau justru disela-sela makan. Ayuverda menyuguhkan fakta lain. Air (liquid) justru baik dikonsumsi 10 menit sebelum kita mulai makan. Tidak minum ketika makan, dan ketika selesai tunggu beberapa waktu sebelum kembali meneguk segelas air. Air berguna untuk melarutkan enzim yang diperlukan tubuh untuk mencerna makanan yang akan diolah. Jadi, bisa dibilang air berfungsi sebagai pelumas lambung sebelum bekerja mencerna makanan.

2. Lemak

(Sumber: www.pexels.com)

Lemak dengan jumlah yang tepat dapat membantu makanan berjalan lancar ke empedu. Namun jika tidak diolah dengan tepat, ia akan menjadi batu garam dan mengendap di sana. Ketika mengolah lemak, gunakanlah minyak-minyak sayuran seperti minyak kelapa atau minyak zaitun. Saat mengkonsumsi makanan berlemak, jangan lewatkan sayuran hijau sebagai pendamping.

3. Buah

(Sumber: www.pexels.com)

Buah hanya memerlukan waktu 30–60 menit untuk dicerna tubuh. Sayur membutuhkan 1–2 jam. Sedangkan protein, karbohidrat, dan lemak membutuhkan 2–8 jam lamanya. Jika proses pencernaan buah terhambat karena zat-zat lain yang masuk ke dalam perut, ia akan berfermentasi menjadi gas. Buah sebenarnya bereaksi sama seperti gula di dalam tubuh. Ketika buah bertemu dengan protein dan karbohidrat di waktu yang sama, buah akan kehilangan manfaat alaminya. Oleh karena itu, buah sebaiknya tetap disantap sebagai buah (tidak diolah lebih dulu menjadi jus, smoothie, atau dessert) satu jam sebelum makan. Bukan setelah makan.

Sumber:

https://www.ayurveda.com/pdf/food_combining.pdf
https://experiencelife.com/article/questionable-food-combos/
http://articles.mercola.com/sites/articles/archive/2013/10/27/food-combining.aspx

--

--