Running Business Based on Idealism And Creativity.

Fiqih Denoto, Founder of Legasy Dealer

Ignatius Sangaji
Kultur Ekstensif
3 min readJun 27, 2021

--

Awal Perjalanan Karir

Sebelum mendirikan legasy, pada tahun 2010 Fiqih Denoto mengawali usahanya yang bernama looks like life bersama 5 orang partnernya. Melihat perkembangan pasar pada zaman itu yang menurut fiqih masih “Jakarta Sentris” akhirnya ia memutuskan untuk menjual produknya tidak di Surabaya melainkan di Jakarta dengan tujuan agar orang Surabaya banyak yang mengira brand Looks Like life ini merupakan brand dari Jakarta hingga pada tahun 2016, fiqih dan partnernya memberanikan diri untuk membuka gerai pertamanya untuk brand Looks Like Life.

Setelah sebagian partner dari mereka memutuskan untuk menjalani perjalanan hidupnya masing-masing, akhirnya fiqih bersama satu temannya memutuskan untuk melakukan rebranding Looks like Life menjadi nama Legasy dealer pada tahun 2016. Fiqih pada saat itu ingin mengajak beberapa brand untuk bergabung dalam satu tempat dan akhirnya ia mendirikan legasy pertama kali di Jalan Flores. Setelah 2 tahun berjalan, fiqih memutuskan untuk pindah ke Jalan Bawean dengan pertimbangan bahwa ditempat yang lama ia menganggap bahwa tempatnya kurang besar dan ingin pindah ke tempat yang lebih besar agar brand dan space nya dapat running secara maksimal.

Legasy Is Not Business

Fiqih Denoto menganggap bahwa legasy merupakan sebuah bisnis bagi dia, namun legasy merupakan sebuah wadah bagi fiqih untuk menyalurkan hal-hal yang dia sukai seperti design , sneakers, apparel dan berbagai macam jenis apparel. Fiqih menganggap bahwa legasy merupakan sebuah tempat berkumpulnya komunitas yang hadir dan berkumpul yang akhirnya dapat membentuk sebuah kultur baru di Kota Surabaya.

Pentingnya Komunikasi Dengan Audience

Memberikan pengetahuan mengenai brand kepada audience menurut fiqih salah satu caranya adalah memberikan edukasi melalui komunikasi yang intense dengan audience. Komunikasi ini penting selain untuk mengedukasi konsumen , juga akan menciptakan sebuah proses obrolan dan komunikasi untuk mengetahui hal-hal yang dibutuhkan dan disukai oleh audience. Hal ini dapat menjadi sebuah research yang masif untuk mengembangkan Legasy agar dapat diterima oleh Audience.

Sustainabilty Fashion

Fiqih melalui Legasy membuat sebuah campaign dengan menangkat isu lingkungan. Hal yang berbeda dari campaign ini adalah fiqih ingin mengajak audience memeberikan baju lamanya untuk di daur ulang agar bisa mendapatkan baju baru dari koleksi yang baru. Hal ini merupakan salah satu concern utama dari Fiqih untuk membantu dalam melestarikan kondisi lingkungan yang sudah mulai rusak akibat maraknya konsep “Fast Fashion” di Indonesia bahkan di dunia.

Jangan Takut Untuk Memulai

Dalam membuat bisnis baru atau mendirikan usaha baru, bagi Fiqih sendiri yang terpenting adalah ekseskusi. Berani mengeksekusi dengan bermodal konsep dan riset yang matang merupakan modal yang kuat untuk mendirikan bisnis. Jika sudah ada niat dan tekat yang kuat, maka keberhasilan akan selalu mengukuti langkah perjalanan kita.

--

--