Dwiky K.A is A Never-landed Rocketship

laksmono
Kultur Ekstensif
Published in
6 min readOct 5, 2021
photo by : whiteboardjournal.com

A never-landed rocket ship, Dwiky K.A is just going further and further away. Started right off from our city and flew away across Shibuya and Stuttgart, Dwiky has been pushing all the border on the road. His bizarre-unique artwork has been placed himself on the spotlight, both in national and international scenery. Top of the notch, we might heard how he passed the gate of Vans Off the Wall, as they launched a limited collaboration series, “PLANET WKWK 99X”. As busy as a bee, thanks to Mr.Dwiky for making his time to share and discuss about his career and everything in between.

Here is some of our chat with Dwiky K.A. Take a look all of it, he slips something you might don’t know.

First, boleh dong perkenalan sedikit..
Halo, saya Dwiky, Ilustrator, Visual artist dan warga baik-baik.

Sejak kapan Dwiky KA memulai karir sebagai artist?
Saya kurang begitu yakin sejak kapan label artist saya amini, karena
sampai sekarang juga tidak tau apakah saya ini benar-benar artist, haha.
Jika dibilang berkarya, saya sudah memulainya dari sangat kecil, diawali
dari menggambar, membuat komik, hingga melanjutkan itu ke studi akademis
di jurusan Desain Komunikasi Visual. Setelahnya saya baru menentukan
fokus ke seni visual dan bekerja sebagai illustrator hingga sekarang.

Boleh cerita dong, bagaimana seorang Dwiky KA start getting noticed
by people?

Saya kira ketika saya mulai aktif membuat poster-poster untuk acara
musik bawah tanah di tahun 2016, karena begitu banyak di sebarkan dan
dipublikasikan oleh media. kemudian sempat memenangi event Thursday
Noise di Jakarta, dan setelahnya membuat desain sampul majalah Rolling
Stone. Seiring berjalannya waktu kolaborasi-kolaborasipun banyak terjadi
baik project komersil maupun inisiatif bersama musisi dan brand-brand
fashion lain, sehingga itu juga mendorong jangkauan yang lebih luas ke
banyak audience.

Bagaimana “live a life as an artist” dari perspective seorang Dwiky
KA?
Menurut saya hidup menjadi seniman adalah ruang dimana manusia bisa
bersentuhan langsung dengan dunia sebenarnya. Di sini saya selalu merasa
tertantang dengan kemungkinan-kemungkin baru, belajar, dan berani
memaparkan sesuatu di semua situasi yang sedang terjadi. Di dalam dunia
yang saya tekuni, beruntungnya saya bisa melihat seluruh orang menjadi
telanjang yang mana artinya tidak terkotak kan oleh status, reputasi,
jabatan, dan apapun itu.

Bagaimana Dwiky KA survive sebagai penggiat seni atau pekerja
kreatif?
Untuk bisa survive, dalam berkarya saya membaginya menjadi dua, satu
sisi saya adalah Ilustrator, yang mana saya lekat dengan industri
kreatif yang komersil dan mendapatkan penghasilan utama dari sini. Di
satu sisi saya sebagai seniman visual, membuat karya dan project-project
seni inisiatif tanpa tendensi komersil. Kedua ini menurut saya keduanya
memiliki tujuan yang sama pentingnya dan harus balance. Ilustrator untuk
bertahan hidup, dan melakukan project inisiatif untuk menjaga saya tetap
waras, kreatif, dan memperkaya gagasan.

Apa sih behind the scene dari slang khas Dwiky KA, seperti JANCOX
atau WKWK yang jadi signature dari karya Dwiky KA?

Kata-kata ini (jancox/ jancok) selalu digunakan di kehidupan sehari-hari
saya dari kecil hingga sekarang, mau di lingkungan rumah, tongkrongan,
kerjaan, dan dimanapun. Sebagai orang Surabaya rasanya kurang “mantap”
ketika kata ini tidak diimbuhkan di sela-sela dialog atau hanya sekedar
sapaan. Selain sebagai identitas, kata ini menurut saya adalah
representasi dari simbol keharmonisan, pertemanan, dan kekeluargaan,
karena sebenarnya kata ini bisa hanya muncul ketika seseorang sudah
sangat akrab dan saling sepakat. Sedangkan WKWK, adalah cerminan text
yang yang menggambarkan sikap tertawa buatan asli orang Indonesia (saya
sebenarnya tidak mengerti bagaimana awalnya text ini muncul dan menjadi
branding Indonesia). Saya melihat Indonesia memiliki kultur humor yang
dinamis dan sangat kaya, humor di Indonesia juga alat pemersatu bangsa
yang mana lewat humor bisa membuat semua orang mampu melebur tanpa
melihat batasan suku, ras, dan kalangan.

Dari tahun ke tahun, bagaimana Dwiky KA keep improving his style dari
karya-karya yang ada?

Dalam berkarya selalu terpengaruh dari situasi dan keadaan yang muncul.
Hal ini memberi saya reaksi dalam menerjemahkan hal-hal yang telah saya
lihat ke berbagai bentuk visual, seringkali ini terjadi begitu spontan.

You seem never out of idea, darimana sih dapet inspirasi itu? Do you
have any favourite artist, designer or figure that influence you the
most?
Saya mendapat Ide dari mana saja, bisa dari buku yang sedang saya baca,
musik yang sedang didengarkan, bahkan percakapan sehari-sehari yang
menurut saya menarik untuk diangkat, kemungkinannya sangat banyak. Untuk seniman dan designer favorit ada beberapa nama yang bagus menurut saya, beberapa diantaranya seperti Charles burns, James Jean, jamie hewlett,
Heri Dono, Luigi Serafini, Katsuhiro Otomo, Robert Crumb, Rick Griffin.

LABRAX was a dope solo exhibition, bagaimana seorang Dwiky KA “goes
to Japan”? Tell us your story

Ini sebenarnya terjadi karena jaringan perteman yang ada. Proses hingga
sampai terjadinya pameran ini berlangsung secara bertahap dan memakan 2
tahun lamanya. Awalnya saya telah mengenal dengan satu orang yang cukup
berpengaruh dengan kultur fashion juga industri hiburan di Jepang,
bernama Reiji. Awalnya saya membantu dia untuk membuat desain poster
acaranya bernama YAGIBOY, diadakan di PARCO Shibuya tahun 2019. Poster
yang saya buat mendapat banyak respon postif di Jepang waktu itu, sampai
akhirnya saya berteman baik denga Reiji, juga pihak PARCO. kemudian di
awal tahun 2020 saya memiliki rencana menggelar pameran tunggal di
Jepang dan menghubungi teman asal Indonesia yang sekaligus menjadi
kurator pameran saya bernama Vloqee, dan pada akhirnya kami semua
sepakat berkat bantuan Reiji untuk menggelar pameran ini di Gallery-X
PARCO. Pameran ini menjadi awal dan satu-satunya yang telah digelar oleh
PARCO dengan menampilkan dari Indonesia, sehingga momen ini menjadi
fenomena baru di Tokyo dan ramai di tengah berjalannya Olympic disana.

Soal “PLANET WKWKW-99X”, gimana sih awal bisa terjadinya kolaborasi
itu dengan VANS? Boleh cerita dong pengalamannya masuk ke VANS gallery?
Saya pertama dihubungi melalui DM Instagram oleh seseorang dari pihak
VANS pusat yang mana saya tidak saling kenal sebelumnya. Sebenarnya
sangat sederhana seperti tawaran comission project pada umumnya. Saat
itu saya ditawari sekedar apakah bersedia untuk berkolaborasi dengan
VANS, dan saya meg-iyakan itu. Tanpa disadari ketika detail kerjasamanya
dikirim melalui email, ternyata di kolaborasi ini saya ditunjuk unutk
merancang sepatu dan apparel, yang kemudian dirilis secara global.
Prosesnya dimulai dari awal tahun 2020 awal dan dirilis di musim panas
2021.

Are you working on some projects right now? Atau mungkin ada
planning untuk bikin exhibition lagi dalam waktu dekat?

Dalam waktu dekat saya memiliki program seni di Stuttgart dengan
menampilkan karya instalasi dan performance bersama kolektif seni
bernama HONF. Dan beberapa pameran bersama di dalam negeri,

Menurut Dwiky KA, bagaimana berkembangan skena seni atau design
lokal, khususnya di Surabaya atau kota-kota lain?

Perkembangan di setiap kota saya kira berjalan dengan seimbang, semuanya
bergerak secara dinamis baik dari segi kekaryaan, medium, dan gagasan
yang tercipta antar pelakunya. Tidak sedikit pula seniman di berbagai
kota membawa karyanya hingga ke jangkauan Internasional. Sistem
pendistribusian juga semakin hari semakin baik, semua saling membantu
dan mendukung sehingga terjadilah pasar dan fasilitas yang baik untuk
menjadikan para seniman semakin semangat dan aktif

Last, would you give some words, untuk para artist atau pekerja
industry creative di luar sana agar tetap dan terus berkarya?

Berkarya saja dengan waras dan tidak mengenal batasan, perbanyak teman
antar sesama pelaku kreatif dan adakan banyak program bersama seperti
kolaborasi, karena akan terjadi begitu banyak kemungkinan yang berguna
untuk sesama. Tetap berstrategi agar tidak mati di pusaran kemajuan
informasi! dan yang terpenting, jangan mudah puas! :)

Follow Kultur Ekstensif

Instagram | Spotify

--

--