Catatan Perjalanan: 38 Jam Perjalanan Bukittinggi — Bandung

Pengalaman perjalanan darat lintas Sumatra

Fahmi Salman
Simply Life
6 min readSep 23, 2021

--

Bus ANS — Source: redbus.id

Pada akhir bulan Agustus 2021 saya memutuskan untuk pulang ke Bandung setelah berada di Bukittinggi kurang lebih selama tiga bulan. Banyak hal yang menyebabkan saya menunda perjalanan ke Bandung, mulai dari kasus infeksi Covid-19 di Indonesia yang sedang meningkat, hingga diberlakukannya PPKM darurat di berbagai daerah di Indonesia sehingga menyebabkan pergerakan masyarakat menjadi terbatas.

Pada akhirnya saya memutuskan untuk pulang ke Bandung karena kasus infeksi di Bandung sudah mulai menurun dan diturunkannya level PPKM di daerah Jawa Barat.

Setelah melalui berbagai pertimbangan, akhirnya diputuskanlah kami akan menggunakan bus untuk perjalanan ke Bandung. Selain karena barang bawaan kami yang cukup banyak (karena memang habis menikah) dan juga tiket serta persyaratan menggunakan pesawat cukup ribet dan mahal (di daerah kami sulit untuk menemukan tes PCR yang hasilnya keluar dalam waktu 1 x 24 jam serta harganya lebih mahal dari tiket pesawat itu sendiri), maka kami memutuskan untuk menggunakan jalan darat.

Kendaraan

Untuk kendaraan kami menggunakan Bus ANS (Anas Nasional Sejahtera) yang kebetulan letak pool nya tidak jauh dari tempat kami tinggal. Untuk harganya sendiri sebesar Rp 600.000 karena saat itu kami menggunakan Royal Class dengan jumlah 30 seat yang dilengkapi dengan leg rest atau sandaran kaki dan desain jok yang lebar serta adanya USB charger.

Kursi penumpang bus ANS Royal Class — Source: hypeabis.id

Untuk bus ANS sendiri sebenarnya memiliki 2 kelas, yaitu kelas Executive dan Royal Class dimana untuk kelas executive harganya lebih murah Rp 100.000 dibanding Royal Class. Perbedaan paling mencolok ada pada jumlah kursi yaitu untuk executive terdapat 36 kursi namun tidak dilengkapi leg rest dan jarak dengan jok depannya tidak terlalu besar.

Untuk melihat review mengenai ANS Royal Class, saya sarankan untuk menonton video berikut:

Atas dasar tersebut akhirnya kami memilih menggunakan ANS Royal Class karena pertimbangan kenyamanan dan untuk menghindari pegal-pegal perjalanan panjang.

Persiapan

Salah satu syarat untuk bepergian dimasa pandemi saat itu adalah sudah melakukan vaksinasi Covid-19 minimal 1 dosis (jika tidak dapat melakukan vaksinasi, dapat menunjukan surat keterangan dari dokter) dan hasil tes antigen menunjukan keterangan negatif Covid-19 yang valid dalam waktu 1 x 24 jam. Untungnya di depan pool ANS Bukittinggi terdapat klinik yang menyediakan tes antigen, sehingga tes-nya bisa dilakukan tepat sebelum keberangkatan.

Selain itu, dari beberapa pengalaman teman yang sudah pernah melakukan perjalanan menggunakan ANS, disarankan untuk membawa bekal karena nanti bus hanya berhenti dua sampai tiga kali saja selama perjalanan. Sehingga kami akhirnya memutuskan untuk membawa bekal, selain lebih sehat juga bisa menghemat pengeluaran di perjalanan. Tips dari saya, karena perjalanan cukup lama sebaiknya bawa makanan yang kering, jika tidak pisahkan antara kuah dengan makanannya agar makanan tidak cepat basi. Jika membawa nasi, agar tidak cepat basi bisa dibungkus dengan daun pisang.

Yang terakhir, jangan lupa untuk membawa obat-obatan, apalagi jika kamu mengalami mabuk darat, antimo adalah hal yang wajib kamu bawa. Selain itu, kamu juga bisa membawa alat mandi jikalau mungkin nanti badan tidak nyaman.

Perjalanan

Pada hari keberangkatan sekitar pukul 8 pagi, yang pertama-tama kita lakukan adalah melapor ke petugas ANS dengan memperlihatkan tiket yang sudah kita pesan. Kemudian dilanjut dengan tes antigen, dan alhamdulillah kami dinyatakan negatif Covid-19. Setelah itu, memasukan barang-barang bawaan ke bagasi, dengan cukup memperlihatkan tiket keberangkatan. Sekedar informasi, bagasi dari armada bus Royal Class ini sangat luas bahkan bisa dimasukan sepeda motor tanpa harus dipreteli terlebih dahulu.

Setelah berpamitan dengan keluarga, kami akhirnya menaiki bus. Kesan pertama yang saya rasakan ketika saya duduk di jok bus ini adalah kenyamanannya. Jok yang lebar serta ruang kaki yang luas benar-benar menambah kenyaman dalam bus ini.

Waktu menunjukan sekitar pukul 9 dan dimulailah perjalanan Bukittinggi — Bandung menggunakan jalur darat. Tujuan pertama dari bus ini adalah ke Terminal Solok, dimana akan ada pertukaran penumpang disana. Perjalanan ditempuh dengan melewati danau Singkarak. Karena jalannya berkelok-kelok saya sarankan untuk langsung meminum antimo jika kamu adalah orang seringkali mabuk darat. Setelah melewati terminal Solok, jalannya sudak tidak terlalu berliku-liku dan tujuan selanjutnya adalah Rumah Makan Palapa.

Sebelum saya memulai perjalanan saya sudah mempersiapkan jika nanti saya mengalami kebosanan di dalam bus. Jadi sebelum berangkat, saya mendownload beberapa film di Netflix untuk saya tonton di dalam bus. Selain itu, agar saya bisa menonton dengan nyaman tanpa harus pegal-pegal memegang handphone, saya memutuskan untuk membeli Phone Holder dan saya juga membeli Audio Splitter agar bisa mendengar audio secara jelas tanpa harus berbagi headset.

Karena saat itu sedang diadakan perbaikan jalan di daerah Sijunjung, maka perjalanan memakan waktu lebih lama dan kami baru sampai di Rumah Makan Palapa sekitar pukul 4 sore. Setelah Shalat dan makan, kita melanjutkan lagi perjalanan. Di perjalanan hari itu, kita hanya akan berhenti singkat untuk shalat Maghrib dan Isya. Kemudian berhenti lagi di RM Simpang Raya, Bayung Lencir. Disini kita sampai pada dini hari dan berhenti cukup lama, cocok untuk yang ingin ngemil pagi atau sekedar membeli Pop Mie ataupun minuman hangat.

Setelah itu perjalanan di lanjutkan ke daerah Palembang, dari daerah Palembang dan seterusnya waktu tempuhnya lebih cepat karena sudah ada akses tol. Sebelum menuju pelabuhan Bakauheni kita mampir dahulu di Rumah Makan Gadang Jaya 3. Waktu berhenti disini cukup lama, jadi kamu bisa memanfaatkan waktu tersebut untuk sarapan ataupun mandi jika badan sudah terasa lengket. Setelah selesai sarapan kita langsung melanjutkan perjalanan ke pelabuhan Bakauheni.

Kapal yang kami tumpangi saat ini adalah kapal Batumandi. Setelah bus masuk kapal dan sudah terparkir, kita diharuskan turun dari bus karena mesin bus akan dimatikan dan keadaan di dalam bus pasti akan sangat panas .Kapal tersebut cukup nyaman, dari mulai kebersihan, fasilitas, dll cukup terjaga. Kita dibebaskan untuk memilih tempat duduk, apakah itu di kelas ekonomi, eksekutif atau bisa juga untuk memilih duduk di luar menikmati pemandangan. Selain itu, jika kita merasa pegal setelah 24 jam duduk, kita juga bisa rebahan di kapal karena disediakan juga tempat untuk selonjoran.

Kapal Batumandi — Source: beritatrans.com

Namun, satu hal yang pasti, usahakan jangan sampai tertidur di kapal apalagi jika kamu hanya bepergian seorang diri. Karena waktu perjalanan hanya sekitar 1,5 jam dan kita sudah harus sudah masuk bus sebelum kapal merapat di pelabuhan Merak jika tidak mau ditinggal.

Setelah sampai di pelabuhan Merak, perjalanan dilanjutkan menuju Terminal Kampung Rambutan. Setelah mendekati daerah Jakarta dan sekitarnya, akan banyak penumpang yang turun. Jadi diharapkan untuk melihat barang bawaan masing-masing agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan. Sesampainya di Terminal Kampung Rambutan, penumpang akan dibagi-bagi sesuai dengan daerah tujuannya masing-masing. Bisa jadi bus yang sekarang kita tumpangi berbeda dengan bus yang akan membawa kita ke tempat tujuan kita. Oleh karena itu, perhatikan barang bawaan yang kita bawa jangan sampai ada yang tertinggal.

Setelah dilakukan pembagian penumpang dan semua penumpang sudah masuk ke dalam bus tujuannya masing-masing, maka perjalanan akan dilanjutkan. Untuk tujuan saya sendiri, karena tujuan saya bisa dibilang yang paling jauh, yaitu Pool ANS Caringin, Bandung. Maka, perjalanan akan memakan waktu sekitar 3 jam lagi dan akhirnya kami sampai di Bandung pukul 11 malam.

Sekian perjalanan kami dari Bukittinggi menuju Bandung. Perjalanan yang cukup melelahkan memang, namun lelah tersebut menjadi hilang setelah sudah sampai tujuan bertemu keluarga. Jika dihitung-hitung, perjalanan kami memakan waktu 38 jam, dimulai pada hari Sabtu pukul 9 pagi dan sampai pada hari Minggu pukul 11 malam.

Menurut pengalaman teman-teman kami sebelumnya, rata-rata biasanya sudah sampai Bandung pada pukul 5 sore. Namun, pada kasus kami dikarenakan ada perbaikan jalan di daerah Sijunjung yang macetnya memakan waktu 1–2 jam. Selain itu, akibat dari kemacetan tersebut, kami terlambat sampai di pelabuhan yang mengakibatkan kami harus menunggu kapal lain, karena kapal sebelumnya sudah terisi penuh. Dan juga, ketika sampai di Jakarta kami sedang ada di jam-jam sibuk, yang menyebabkan kami terjebak macet kembali.

Sekian dari saya, semoga tulisan tersebut bermanfaat.

--

--