Mengapa Saya Menulis Blog

Bukan sekedar hobi

Fahmi Salman
Simply Life
2 min readMar 14, 2022

--

Photo by Andrew Neel on Unsplash

Sekitar awal tahun 2020 saya memutuskan untuk fokus membuat blog pribadi. Sebenarnya sudah lama saya ingin membuat sebuah blog, namun seringkali itu hanya sebatas keinginan tanpa adanya tindakan dari saya pribadi, dimana seringkali setelah saya membuat blog gratisan di blogspot ataupun wordpress, saya terlalu lama mengutak-atik desain blog untuk membuat niche yang bagus dan tidak pernah mulai menulis (selain karena saya bingung apa yang mau saya tulis).

Pada akhirnya diawal tahun 2020 saya menemukan platform yang saya bisa fokus menulis tanpa harus memikirkan desain / niche seperti apa yang harus saya buat, yaitu Medium. Selain saya bisa fokus menulis saya juga bisa mendapatkan uang dari hasil tulisan saya melalui Medium Partner Program.

Alasan saya ingin membuat blog adalah sederhana, saya ingin membagikan ilmu yang saya miliki kepada orang lain.

Ketika saya sekolah kadang-kadang saya berpikir, apakah semua hal yang saya pelajari sekarang akan berguna di masa depan? Apakah semua ilmu yang saya dapatkan selama sekolah sampai dengan mendapat gelar magister akan sia-sia?

Mengapa tidak saya bagikan saja kepada orang-orang yang membutukannya melalui internet. Karena saya bukan orang yang percaya diri di depan kamera dan geli mendengar suara saya sendiri :), maka saya putuskan untuk membagikannya lewat blog. Siapa tahu ada orang yang sedang benar-benar butuh dan membaca tulisan saya, kan saya mendapat satu pahala kebaikan karena telah membantu orang.

Saya juga tidak ingin suatu ilmu itu berhenti di saya, karena saya mempunyai prinsip bahwa ilmu tidak bersifat privat melainkan universal, jadi setiap orang berhak untuk mendapat pendidikan tidak terbatas pada kalangan orang kaya, pintar, dll.

Selain itu, saya ingin menjadikan menulis ini sebagai pengganti media sosial saya. Saya merasakan bahwa semakin lama kita semakin hidup di dunia maya, dengan kita sering membuka Instagram, Twitter, Facebook, dll. Kita akan menghabiskan waktu untuk hal-hal yang tidak penting seperti melihat orang lain memamerkan kekayaannya, bertengkar di jejaring sosial, dll. Dengan menulis saya bisa mengkonversikan waktu luang saya untuk menjadi manfaat bagi orang lain.

Sekian.

--

--