Udah ya 2024, Udah!
Kolosal — mungkin itu satu kata yang cukup menggambarkan kondisi bisnis selama setahun ke belakang.
Tahun 2022 kami seperti sudah siap untuk rebounce, kemudian tahun 2023 kami sudah mulai berlari dengan pace yang terjaga.
Awalnya kami merasa tahun 2024 ini akan menjadi tahun saat pace kami bertambah, untuk jarak yang bahkan lebih jauh lagi.
Namun semesta berkata lain, dia memaksa kami untuk menurunkan kecepatan dan berlari kecil.
Bahkan sesekali langkah kami terhenti karena memang penghalangnya cukup sulit untuk dilalui.
Seperti berjalan menelusuri bukit landai, tanpa tahu kapan bisa mencapai puncak.
Defisiensi Asa
Kalau ditotal, sudah 2 kali kami mengalami momentum kontestasi politik besar di negara ini.
Tahun 2019, seingat saya, kami masih merangkak, bahkan masih belum tahu caranya berjalan apalagi berlari.
Jadi mungkin tidak terlalu terasa.
Namun ketika kami mulai berjalan tertatih, dan mulai berlari dengan menggenggam harapan, perlahan asa itu mulai pudar.
Defisiensi mungkin istilah yang tepat untuk menggambarkan manifestasi klinis dari kondisi seseorang saat tubuhnya kekurangan sesuatu.
Asa menjadi objek yang bahkan bisa mengalami defisiensi dengan manifestasi klinis berupa kebuntuan berpikir dan mulai menyalahkan diri sendiri.
Saya merasa tidak ada obat atau ramuan apapun yang bisa menyembuhkan kondisi patologis tersebut, kecuali ..
Menanti Ujungnya
“Gimana pak?” — Pertanyaan yang acap aku terima di akhir bulan atau triwulan dari rekan rekan lainnya.
Anomali ini memang sangat membingungkan, sungguh sebuah fenomena yang tidak pernah kami alami sebelumnya.
Hampir tidak ada cara mengakhirinya selain menanti ujungnya.
Menanti ujung dari lorong gelap yang panjang ini.
Membuka pintu terakhir di pangkalnya, dan menutupnya rapat rapat dan berharap tidak kembali.
Kolosal!
Angka angka di laporan seperti mengafirmasi kekhawatiran kami di tahun ini.
Angka-angka ini seperti melawan kodratnya untuk naik, lebih dari itu, bahkan secara kolosal terperangkap di sebuah plateau.
Sebagaimana masalah pada umumnya, hal tersebut selalu mendatangkan pembelajaran bagi kami untuk bisa menjadi lebih baik.
Kami berharap kolosalitas ini tersudahi sebagaimana tahun 2024 yang sudah ditutup per tanggal 31 Desember ini.
2025 biarlah menjadi misteri, paling tidak 2024 sudah terlalui.
Willy
