Mengapa Labtek Indie Menggunakan Slack

Dea Chandra Marella
Labtek Indie
Published in
4 min readSep 25, 2018

--

Sebagai sebuah hub yang menghubungkan antara clients yang memiliki keperluan untuk mengembangkan produknya dan freelancers yang memiliki kemampuan untuk membuat proses pengembangan produk tersebut terjadi, Labtek Indie tentunya akan mengerjakan lebih dari satu project setiap harinya, dan akan ada lebih dari satu tim pengembangan produk yang bekerja di Labtek Indie. Selain di dojo kami, freelancers juga dapat melanjutkan pekerjaannya secara remote dalam rentang waktu proyek yang dijalani.

Untuk memudahkan komunikasi dengan tim dan menyelesaikan target pekerjaannya, freelancers dianjurkan untuk menggunakan aplikasi chat yang mewadahi kebutuhan komunikasi terkait proyek pengembangan produk. Labtek Indie memilih untuk menggunakan Slack dan bereksplorasi dengan fitur-fiturnya untuk memfasilitasi komunikasi kami setiap harinya.

Slack memiliki aneka fitur yang membantu freelancers yang biasanya memiliki lebih dari satu proyek dan memiliki kesibukan lainnya namun tetap harus tetap sinkron dan terkoordinasi satu sama lain. Terlebih lagi, ketika posisi tiap anggota tim berada di tempat yang berbeda dan ada perubahan yang harus dilakukan secara cepat, Slack mampu menjadi media yang tidak hanya mendukung komunikasi namun juga diskusi jarak jauh secara real time.

Perkenalkan Slack

Slack adalah aplikasi chat yang didirikan oleh Stewart Butterfield, Eric Costello, Cal Henderson, dan Serguei Mourachov pada Bulan Agustus 2013. Nama Slack sendiri merupakan akronim dari “Searchable Log of All Conversation and Knowledge”. Dalam suatu perusahaan atau lembaga, umumnya terdapat karyawan dan dikelompokkan berdasarkan divisi/tim, untuk memudahkan, di dalam Slack Anda dapat membuat sebuah channel yang berisi sejumlah anggota. Selain untuk berkirim pesan/chat secara real time, Slack juga memiliki fitur lainnya seperti melihat proses kinerja dalam mengelola proyek, berbagi data/berkas serta fitur-fitur lain yang dibutuhkan untuk produktivitas tim.

Channel dalam Slack

Seperti yang telah dibahas sebelumnya, Slack dapat membagi ruang percakapan berdasarkan tim. Tiap tim dapat membuat percakapan grup sesuai dengan kebutuhan dan topiknya, ruang ini kemudian disebut dengan istilah #channel. Channel membuat diskusi tetap sesuai dengan kebutuhan dan kepentingan anggota di dalamnya, sehingga bisa jadi channel merupakan nama tim, nama proyek, atau nama topik. Anda bisa membuat channel seperti #produksi, #marketing, atau #Proyek-A misalnya. Bahkan Labtek Indie juga membuat channel #what-i_ve-just-read untuk berbagi bahan bacaan yang berfungsi sebagai referensi atau pemantik diskusi.

Contoh percakapan di channel #what-i_ve-just-read

Berbagi & Penyimpan data

Slack juga mendukung berbagi data dalam berbagai format file, baik gambar maupun dokumen seperti pdf, word dan excel. Data yang dibagikan akan tersimpan baik di cloud milik Slack. Layanan ini juga terintegrasi dengan berbagai layanan cloud, seperti OneDrive, DropBox hingga Google Drive. Untuk memudahkan pencarian, Anda juga dapat menandai data yang dibagikan dengan tanda bintang atau disematkan (pin).

Fitur Unik Lainnya

Tidak hanya mengirimkan teks, Slack juga mampu mengirimkan link, video, gambar, file, code sehingga mengoptimalkan komunikasi tim dalam menyelesaikan pekerjaan dan meningkatkan produktivitas. Selain pin dan star, Slack juga menyediakan fitur hashtag dan mention layaknya Twitter, sehingga memudahkan Anda untuk meminta respon seseorang dalam channel.

Slack juga dilengkapi dengan fitur pencarian yang memudahkan Anda ketika kebingungan hendak menemukan kembali hasil diskusi atau dokumen tertentu. Biasanya hal ini dikarenakan chat sudah terlalu lama hingga tertimbun chat baru. Dalam pencarian, Anda dapat memanfaatkan filter berdasarkan mention, star bahkan berdasarkan tanggal.

Selain versi web, Slack juga tersedia dalam versi desktop dan mobile. Tersedianya Slack di berbagai platform tentunya akan memudahkan tidak hanya freelancers, namun juga tim internal semua yang bekerja dalam perusahaan, baik itu pegawai maupun pemilik perusahaan dalam berkomunikasi. Tampilan Slack yang sederhana dan mudah dipahami pun membuat pengguna dapat dengan mudah beradaptasi sejak pertama kali menggunakannya.

Integrasi dengan aplikasi lain

Workast yang kami gunakan untuk to-do-list, Polly untuk polling, Google Drive untuk penyimpanan dan berbagi file, dan Airtable sebagai dashboard dari proses-proses yang terjadi di dalam perusahaan kami, dapat diintegr asikan dengan Slack. Sehingga Slack membantu kami untuk mendapatkan informasi secara real time jika ada perubahan dalam aplikasi-aplikasi tersebut.

Sama seperti aplikasi chat lain, Slack memberikan rasa adiksi. Beberapa pengguna yang suka sekali dengan pekerjaannya akan selalu mengecek slack-nya untuk memastikan bahwa ia tidak ketinggalan informasi. Sehingga, penggunanya mesti lebih bijak dalam mengelola waktu untuk bekerja. Namun, sejauh ini, kami rasa Slack membantu pekerjaan semakin lebih mudah dan produktif untuk bekerja.

Penulis: Nita Hidayati, Dea Chandra Marella

Penyunting: Dea Chandra Marella, Aditya Rahman Putra

--

--