Antares Siap Sukseskan Masa Depan Pendidikan Indonesia
Kenalan sama Antares dan IoT Yuk !
Antares mungkin identik dengan sebuah serial drama yang diperankan oleh Angga Yunanda dan Beby Tsabina, eits! tapi bukan itu yang ingin saya ceritakan di sini. Antares yang saya maksud adalah salah satu layanan service di bidang IoT (Internet of Things) yang dimiliki oleh PT. Telkom Indonesia. Layanannya seperti platform, device, connectivity, solution dan juga education.
Internet of Things (IoT) adalah jaringan objek fisik, atau “barang,” yang tertanam dengan sensor, perangkat lunak, dan teknologi lain yang memungkinkan mereka untuk terhubung dan bertukar data dengan perangkat dan sistem lain melalui internet atau jaringan komunikasi lainnya. Perangkat IoT dapat berupa apa saja mulai dari perangkat pintar atau kendaraan dengan sensor terpasang. Perangkat IoT menggunakan sistem tersemat seperti prosesor, sensor, dan perangkat keras komunikasi untuk mengumpulkan, mengirim, dan bertindak atas data yang mereka peroleh dari lingkungan mereka. IoT telah menjadi salah satu teknologi paling penting abad ke-21, memungkinkan komunikasi yang lancar antara manusia, proses, dan barang. Aplikasi potensial IoT sangat beragam dan dampaknya sudah terasa di berbagai industri, termasuk manufaktur, transportasi, perawatan kesehatan, juga pertanian.
Termasuk pula Antares yang merupakan platform milik PT. Telkom Indonesia ini. Antares membantu dengan berbagai fiturnya. Produk Antares berkembang mengikuti kebutuhan zaman, bukan saja sebagai platform IoT yang hanya bisa digunakan dalam memenuhi kebutuhan perorangan atau individu dalam mengerjakan tugas pribadinya, tetapi Antares merambah ke dalam dunia pendidikan pula. Antares hadir dengan memiliki usecase atau alat pengembangan yang interaktif dan juga dapat dipahami dengan mudah oleh siswa-siswi ataupun guru di SMK sesuai dengan fitur yang ditawarkan oleh Antares dan diharapkan mapu menjawab tantangan IoT di masa yang akan datang.
Tantangan IoT di Masa Depan
Perkembangan zaman yang tidak bisa terbendung, menjadikan teknologi semakin berkembang pesat. Salah satunya ada perkembangan teknologi bernama Internet of Things (IoT). IoT ialah salah satu tren baru dalam teknologi global yang memungkinan akan menjadi kebutuhan yang besar di masa depan. IoT ialah sebuah konsep penggabungan antara komponen fisik dan juga data secara virtual yang memiliki kemampuan komunikasi.
Penerapan Internet of Things (IoT) di Indonesia telah mengalami kemajuan besar dalam beberapa tahun terakhir. IoT adalah konsep di mana perangkat elektronik, objek dan sistem lainnya saling terhubung dan berkomunikasi melalui internet yang memungkinkan pertukaran data dan kontrol yang lebih efisien. Perkembangan Internet of Things (IoT) di Indonesia terus meningkat sejak tahun 2018 dengan adopsi beberapa perangkat seperti GPS tracker dan smartwatch. Pada tahun 2022, jumlah perangkat IoT diperkirakan mencapai 400 juta perangkat dan akan meningkat menjadi 678 juta perangkat tahun berikutnya.
Internet of Things (IoT) adalah teknologi yang sedang berkembang dengan cepat dan memberikan banyak manfaat bagi masyarakat. Namun, ada juga beberapa tantangan yang perlu diatasi untuk memastikan implementasi yang sukses. Beberapa tantangan IoT adalah: Kurangnya sumber daya manusia:
- Tantangan Sumber Daya Manusia (SDM). Salah satu tantangan IoT adalah kekurangan sumber daya manusia yang terampil, yang dapat menghambat pengembangan dan implementasi proyek IoT. Ini termasuk tidak hanya keterampilan teknis tetapi juga kemampuan untuk memahami dan menggunakan teknologi IoT.
- Masalah Keamanan. Perangkat IoT rentan terhadap serangan siber, yang dapat mengancam privasi dan keamanan data. Ini merupakan keprihatinan utama, terutama di industri seperti perawatan kesehatan dan keuangan, di mana data sensitif terlibat.
- Pembatasan Regulasi. Kurangnya regulasi dan standar yang jelas untuk IoT dapat menciptakan ketidakpastian dan menghambat adopsinya. Ini mencakup isu-isu seperti privasi data, keamanan, dan tanggung jawab.
- Permasalahan Konektivitas. Perangkat IoT bergantung pada konektivitas untuk berfungsi, dan konektivitas yang buruk dapat mengakibatkan kehilangan data dan masalah lainnya. Ini menjadi tantangan khusus di daerah terpencil atau tempat dengan cakupan jaringan yang buruk.
- Harapan Costumer. Customer memiliki harapan tinggi terhadap perangkat IoT, dan memenuhi harapan ini bisa menjadi tantangan. Ini mencakup isu-isu seperti kemudahan penggunaan, kehandalan, dan keterjangkauan.
- Kurangnya Literasi. IoT masih merupakan teknologi yang relatif baru, dan banyak orang tidak akrab dengannya. Ini mencakup baik masyarakat umum maupun eksekutif di perusahaan, yang dapat memperlambat pengembangan dan adopsi IoT.
Untuk mengatasi tantangan-tantangan ini, penting untuk berinvestasi dalam sumber daya manusia, meningkatkan langkah-langkah keamanan, menetapkan regulasi dan standar yang jelas, meningkatkan konektivitas, mengelola harapan konsumen, dan meningkatkan literasi tentang teknologi IoT. Dengan melakukannya, kita dapat memastikan bahwa teknologi IoT diimplementasikan dengan sukses dan aman, serta terus memberikan manfaat bagi masyarakat. PT. Telkom Indonesai melalui Antares menjawab tantangan yang dihadapi dengan memiliki produk yang dikembangkan lewat dunia pendidikan, yang memberikan layanan atau service kepada sekolah khususnya Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Indonesia melalui produk Kelas Industri Digital Internet of Things (KIDi IoT)
Kelas Industri Digital Internet of Things (KIDi IoT)
KiDi IoT adalah salah satu layanan dari Tim Antares Platform & Edu berupa penyediaan paket jasa pendampingan belajar, fasilitas, sarana dan prasarana pembelajaran IoT untuk SMK dan kampus yang dikemas dalam bentuk kurikulum belajar.
KIDi IoT memiliki tujuan penyelarasan antara pembelajaran konvensional di sekolah, khususnya sekolah menengah kejuruan (SMK) dengan pembelajaran ataupun produk dari Dunia Usaha dan Dunia Industri (DU/DI). KIDi IoT menjadikan guru dan siswa-siswi mencoba ataupun merasakan apa yang dikerjakan di dunia industri. Pelaksanaannya meliputi prosedur hingga percobaan kit praktikum yang diperuntukan bagi peserta dalam pelaksanaan workshop ataupun training of trainers (TOT). Disamakan seperti pekerjaan para trainer atau expert dalam pekerjaan di dalam dunia industri. Dalam pelaksanaanya, Antares mendatangkan para expert menjadikan para peserta memiliki pengalaman sama dalam kegiatan tersebut.
Produk KIDi IoT diharapkan bisa menjadi penyemangat dan juga membantu dalam pelaksanaan pembelajaran ataupun praktikum yang ada di sekolah. Dalam perjalanannya KIDi IoT Antares akan selalu mengembangkan produknya, yang pastinya selalu bermanfaat bagi customer. Untuk lebih mengenal Antares serta produk-produk lainnya bisa kunjungi laman antares.id serta instagram antares.iot.