Digital Business & Technology Telkom dalam Tahun Perubahan

Leap
Leap Telkom
Published in
7 min readJan 17, 2023
EVP Digital Business & Technology Telkom, Saiful Hidajat

Tahun berganti. Waktu niscaya menemukan bilangan anyar. Di titik ini, lazimnya sebagian pihak akan sejenak berdiam. Memberi kesempatan untuk menengok ke belakang, sembari merenungi seutas pertanyaan: apa yang sudah dikerjakan dan apa yang belum?

Pertanyaan sejenis ini milik banyak pihak. Milik mahasiswi semester akhir di kampus ternama, milik pejabat publik yang mendekati usia pensiun, milik organisasi bisnis yang bertumbuh. Tentu, milik Digital Business and Technology (DBT) Telkom, juga.

Seperti diketahui, tahun ini DBT memasuki periode krusial. Mungkin bisa disebut sebagai masa peralihan atau boleh dibilang lanjutan dari evolusi. Merujuk tiga tahun perjalanan terakhir, terdapat beberapa periodisasi yang telah dilalui. Tahun 2020 bisa digambarkan sebagai era eksplorasi. Semua energi kreatif dicurahkan secara bebas. Setahun berselang, 2021, merupakan masa yang didominasi Covid-19 sebagai tema utama kehidupan manusia. Tahun tersebut dapat dimaknai sebagai periode evaluasi dan sekaligus transformasi. Tahun 2022 memberikan pengertian baru seturut filosofi dari nama baru (Digital Business and Technology). Tahun ketika ‘bisnis sebagai panglima’ ditegaskan menjadi sebuah tujuan.

Kalender Kemajuan DBT

Beberapa kalangan percaya, siapapun yang hendak mencapai kesuksesan ia harus memiliki rute yang jelas. Serangkaian jalan dan pentahapan yang terang arahnya. Digital Business Technology memiliki rute yang nyata untuk mencapai maksud bisnis yang dikehendaki. Rute itu terjelaskan melalui serangkaian stage yang termanifestasikan di tiap kuartal.

Dimulai kuartal I tahun 2021 yang berpijak pada ‘fokus dan prioritasisasi produk digital’. Di tahap ini seleksi produk dilakukan. Produk yang memiliki kemiripan dikurasi ulang, bahkan bila perlu ada yang dihentikan. Kuartal II tahun 2021 berbicara tentang ‘pengaktifan pola pikir yang menempatkan konsumen sebagai sentral tindakan’. Dalam pengertian ini pelaksanaan disiplin pada produk digital turut digalakkan demi memberi nilai luar biasa bagi pelanggan.

Selesai Kuartal II, lanjut ke Kuartal III. Di sini topik utamanya tak lain adalah, ‘memenangkan pertarungan dengan meningkatkan nilai pelanggan digital’. Maksud sederhananya, bagaimana strategi dan teknologi bekerja untuk merebut hati konsumen. Dalam pengejawantahannya tahap ini dipandu oleh Objective Key Results menjadi National B2B Digital dengan platform pintar, hingga mengorkestrasi platform digital guna memperkuat analisis data.

Penutup tahun 2021, Kuartal IV meletakkan tujuan bagi ‘mempercepat dan memfokuskan dampak bisnis digital’. Ini menjelaskan perihal inisiasi produk, bahwa produk yang terlalu banyak akan memecah fokus. Di halaman yang sama dari Kuartal IV juga ditetapkan tentang prospek valuasi.

Perubahan Pendekatan dalam Tubuh Digital Business Telkom

Memasuki tahun 2022, Kuartal I dibuka dengan “penskalaan dan monetisasi produk digital’. Mindset tentang pertumbuhan dan prioritasisasi produk ditekankan lebih dalam lagi di pembuka tahun.

Pada bulan kedua tahun 2022, Integrated Digital Operation (IDO) diluncurkan. IDO sendiri merupakan penyempurnaan model operasi untuk produk dan layanan digital Telkom. Semua operasional produk digital Telkom lantas terintegrasi dalam satu pusat kendali, yaitu IDO. Keberadaan IDO menyokong layanan produk digital Telkom bisa lebih terjamin kualitasnya. Di sisi lain tribe dapat berfokus pada pengembangan produk dan layanan digital serta bisnis semata. Setelah IDO digunakan, fokus dan prioritas mulai bisa dilaksanakan secara koheren. DBT mengakselerasi makna dari kata: efisien.

“Saat transformasi DXB (Digital and Next Business) menjadi DBT saya bentuk infrastructure security. Ya tugas saya memang agregasi seluruh kebutuhan infrastruktur supaya lebih efisien, lebih efektif kan. Soal profit and loss juga benar-benar saya cek. Masalah ini penting. Bagaimana Anda akan mengerti tentang bisnis, jika memahami profit and loss sederhana saja tidak mengerti, kebolak-balik.”

Mendapati fakta belum akurnya pemahaman terkait profit and loss tersebut, DBT menggelar pelatihan yang diperlukan. Seiring tahun 2022 berjalan, mindset bisnis lantas mulai tertanam lebih presisi. Semua bekerja dengan dua pengertian utama: memperbesar revenue atau mengoptimalkan bisnis. Di wilayah ini, rasio antara biaya dan pendapatan menjadi lebih ketat diperhatikan dan diterapkan sebagai standar bisnis. Rumus sederhananya dapat diterjemahkan sebagai growth revenue minimal harus 2 kali lipat growth cost dan growth GMV minimal 3 kali lipat Growth Cost.

Produk yang gagal menjalankan rumusan tersebut, atas nama kemajuan bisnis, suka tidak suka harus ditutup. Dalam falsafah sederhana tidak mungkin meneruskan produk yang modalnya terlalu besar dibandingkan pendapatan yang bisa digapai. Tentu saja ini menghasilkan dinamika internal tertentu. Lazimnya inventor akan sangat mencintai produk temuannya. Tidak semuanya dengan mudah dapat menerima produknya diamputasi. Butuh pemahaman untuk memastikan semua orang bisa menerima hal itu.

“Saya juga inventor. Dapat beberapa penghargaan inovasi. Saya paham hubungan penemu dan produknya. Tapi saya mau bilang, don’t love your product too much, but love your customer and your business”, terang Saiful, pria yang belum lama ini meraih gelar doktoral-nya.

Lantas Kuartal II datang. DBT kali ini menarik penekanan pada ‘penyampaian nilai terbaik dari kisah produk yang diciptakan.’ Tonggak penting pencapaian dan revenue di-highlight di tahap ini. Tiga bulan berselang Kuartal III datang dan dinamakan dalam rencana ‘Digitalisasi Regional’. Setidaknya ada empat elemen penting di dalam rencana digitalisasi regional.

Bekerja Dalam Detail, Mendorong Maju Digital Business Telkom

Dalam khazanah ilmu pengetahuan, terdapat idiom terkenal, “The devil is in the details.” Idiom ini menunjukkan bahwa sesuatu mungkin tampak sederhana, tetapi sebenarnya detailnya rumit dan cenderung menimbulkan masalah. Sehingga menguasai detail pekerjaan adalah bagian sangat penting untuk memahami dan menyelesaikan masalah. Apapun yang dilakukan seseorang harus dilakukan secara menyeluruh dan detail menjadi elemen krusial di dalamnya. Filosofi ini juga yang dianut Saiful Hidajat dalam mendorong kinerja DBT.

“Saya tahu detailnya. Begini kan harusnya, bisa begini, begini, begini. Because i know the detail. Kalau saya enggak tahu detail dikadalin aja selesai kan? Itu memang butuh effort untuk saya belajar detail. Ya Alhamdulillah-nya nggak terlalu sulit saya untuk bisa tahu detail itu. Attention to detail will make ownership, you know how to Make it dan Growth it, as mention by Mas Fajrin our beloved young Director as OMG

Dengan pegangan semacam ini, visi kemajuan DBT mulai dijalankan. Ini mengenai mempercepat produk digital Telkom berpenetrasi di pasar. Dalam hal tersebut grup Telkom memiliki kekuatan unik yang tak dimiliki perusahaan digital lainnya. Kekuatan spesifik yang dalam ilmu ekonomi lazim disebut sebagai comparative advantage. Keunggulan komparatif itu tak lain yaitu luasnya kantor regional Telkom. Menyebar di berbagai daerah di Indonesia. Sehingga mulai bulan Juni 2022 dibentuklah Regional Digital Representative (RDR).

Tentu saja pembangunan RDR ini bukan tanpa tantangan. Tidak semua sumber daya manusia yang berada di TReg (Telkom Regional) memiliki kecepatan pengetahuan dan kapabilitas terkait transformasi digital. Demi mengeliminir problem ini dibutuhkan solusi yang praktis dan tepat guna. Jika solusinya mendorong komponen yang ada di TReg untuk membaca katalog produk dan mempelajari produk digital satu-persatu, hal ini akan menjadi langkah yang tidak efektif. Maka langkah yang dipilih adalah mentransfer pengetahuan melalui medium visual.

Dibuatlah video yang menjelaskan itu semua. Menonton video akan memudahkan setiap petugas menjelaskan produk ke customernya. Bersamaan dengan itu lahirlah Digital Product Information (DPI).

“Mungkin nanti setelah digital ke sana, ke RDR itu, mungkin kita jadi berubah lagi. Apalagi, cari lagi. Karena memang harus begitu evolusinya. Jadi kalau mau dirangkum 2022 itu ya: RDR, DPI, FAB (Fullfilment, Assurance, Billing) digital secara garis besarnya”, kata Saiful Hidajat menyimpulkan kalender perjalanan dan tonggak utama DBT di tahun 2022.

Jika dirangkum, ada empat agenda besar yang sudah dilakukan DBT di sepanjang 2022. Pertama, Regional Digital Representative (RDR) yang melibatkan Telkom Regional. DBT bermaksud mengaktivasi kantor regional Telkom yang tersebar di banyak wilayah. Kedua, peningkatan kapasitas dan kapabilitas talent. Pada akhirnya faktor sumber daya manusia merupakan ujung tombak krusial. Ketiga, FAB (Fulfillment, Assurance, Billing) Digital, dan terakhir atau keempat ialah profit and loss beserta hadirnya IDO (Integrated Digital Operation). Dan akhirnya, tahun 2022 ditutup dengan rencana Kuartal IV yang bertajuk ‘fokus pada roadmap pertumbuhan dan monetisasi.’

Akselerasi Digital Revenue dan Valuasi Telkom Group

Telkom telah menegaskan diri bertransformasi menjadi Digico (Digital Telco). Penegasan ini dianggap sebagai langkah yang tepat. Memasuki ranah digital sesungguhnya membuat Telkom dapat menyerap sumber keuntungan dari dua hal. Pertama, dari net revenue. Secara sederhana dapat diartikan sebagai kelebihan seluruh pendapatan atas seluruh biaya pada periode tertentu setelah dikurangi pajak. Singkatnya bisa disebut ‘laba bersih’. Sementara yang kedua dari valuasi. Mengenai valuasi ini dapat diambil contoh dari salah satu produk digital Telkom, Logee. Dengan Logee revenue-nya naik dua kali lipat, maka valuasinya juga akan naik.

Lantas apa gambaran untuk tahun depan? Tentang tahun 2023 Digital Business Telkom akan bergerak dalam dua rencana besar. Pertama diwakilkan dalam frasa: clear road to profitability. Singkatnya, jelas jalan yang akan ditempuh untuk mencapai keuntungan. Ini harus menjadi langkah yang sistematis. Kedua, ia dinyatakan dalam sikap: sure right to win alias pastikan kemenangan. Dua gambaran besar ini yang tahun depan akan diturunkan dalam detail kerja spesifik. Detail yang akan mampu menjawab tantangan kompetitor dalam perebutan minat konsumen. Detail yang akan menentukan di tempat mana tahun depan Telkom berada. Seharusnya di tempat yang tinggi! Tidak lain. Tahun baru akan datang, semua harus meluncurkan mimpi setinggi bulan. Digital Business and Technology (DBT) Telkom bersiap melakukan hal yang sama.

--

--

Leap
Leap Telkom

Telkom Indonesia kembangkan banyak produk digital di bawah Leap. Temukan rangkaian cerita mendigitalisasi bangsa lewat solusi digital yang Kami hadirkan!