Fadel Nelsmana: Sosok di Balik Brand Activation Produk Leap-Telkom Digital

Annesa Fista
Leap Telkom
Published in
4 min readAug 7, 2023

Telkom Indonesia, sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) beberapa tahun belakang ini bertransformasi menjadi digital telco terdepan di Indonesia. Telkom memiliki sebuah brand baru bernama Leap-Telkom Digital sebagai bentuk komitmen Telkom dalam mengakselerasi transformasi digital Indonesia.

Leap dikelola oleh Digital Market Management (DMM), sebuah divisi yang bertugas untuk mengenalkan kepada masyarakat produk-produk unggulan Leap. Terdapat 10 produk digital dengan berbagai sektor dan layanan. Mulai dari sektor pangan, Internet of Things (IoT), logistik, data analytic, pendidikan, penguatan UMKM, hingga tools untuk memonitoring dan manajemen proyek/kegiatan.

Leap bertujuan menciptakan transformasi digital untuk memberikan solusi bagi sektor-sektor kritis di Indonesia. Untuk mencapai misi ini, Leap melakukan pendekatan interseksi dan multidisiplin, termasuk mengenalkan kepada masyarakat luas mengenai transformasi digital yang tengah Telkom ciptakan.

Sebagai upaya membuat produk Leap lebih dikenal, meningkatkan brand awareness, dan meningkatkan engagement, bersama-sama dengan produk unggulan tersebut, tim Digital Market Management (DMM) kerap melakukan brand activation dan Fadel Nelsmana adalah sosok di balik kegiatan ini.

Bekerja sebagai Marketing Communication Specialist

Fadel telah menjadi bagian dari DMM-Telkom Indonesia selama tiga tahun. Sarjana komunikasi dari Universitas Padjajaran ini berperan dalam mengenalkan produk digital Telkom ke masyarakat luas melalui brand activation baik secara online ataupun offline. Kegiatan yang dilakukan meliputi event yang outputnya selain awareness produk digital Telkom, juga kepada publikasi media, serta storytelling produk- produk Leap yang diunggah di media Leap.

Dalam melakukan brand activation, Fadel menentukan event apa yang memiliki dampak luas kepada pengenalan produk digital Telkom, baik yang berkolaborasi dengan swasta ataupun pemerintah. Penentuan ini dilakukan bersama dengan tim produk agar insight yang didapat tidak hanya bersumber dari DMM saja. Fadel juga menganalisa sebuah event yang akan dibuat, tentunya dengan mengukur sejauh mana impact yang diberikan oleh event tersebut kepada produk digital Telkom. Sehingga dalam pelaksanaan brand activation tersebut sesuai dengan kebutuhan dari produk digital yang ingin dikenalkan.

Seperti yang dilakukan saat kegiatan Validate to Market (VTM) di Sumatra Barat, DMM menggandeng beberapa produk digital Telkom, termasuk Agree untuk bisa beraudiensi dengan Gubernur Sumatra Barat. “Tujuannya adalah agar sampai pimpinan tertinggi mengetahui bahwa ada, loh, produk Telkom yang melakukan digitalisasi di bidang agrikultur. Bukan hanya Agree saja, kita juga menyampaikan tentang UMKM, desa, dan lainnya. Kita ingin mengomunikasikan apa yang sudah Telkom lakukan” terang Fadel.

Tidak Menyukai Tantangan

Berbeda dengan kebanyakan orang, Fadel terang-terangan menyampaikan bahwa ia tidak menyukai tantangan. Hal ini lah yang kemudian membawa Fadel ke Malaysia untuk bekerja di Accenture. Fadel berperan sebagai content reviewer yang membantu Meta untuk memfilter video-video sesuai kebijakan/policy yang bisa digunakan di market Indonesia. Pekerjaan yang menyenangkan, tidak terlalu sulit, dan tentunya ia digaji dengan pantas untuk pekerjaan tersebut.

Bekerja di Accenture adalah pekerjaan yang paling berkesan bagi Fadel. Memiliki kesempatan untuk melihat ribuan konten dan mengambil peran dalam penentuan konten-konten yang layak dan tidak layak untuk dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Akan tetapi, ternyata semudah apapun pekerjaan kelihatannya, tantangan akan selalu ada. Mulai ditemui hal-hal yang bertentangan dengan hati nurani, serta policy yang tidak masuk akal.

Selalu Ingin Keluar dari Zona Nyaman

Memilih jurusan ilmu komunikasi waktu mendaftar kuliah dilakukan Fadel agar dapat keluar dari zona nyaman. “Pilih komunikasi biar bisa improve diri karena dulu pemalu, tapi dulu ga kepikiran mau jadi Public Relation/Jurnalis” ucapnya. Fadel pun memutuskan resign dari Accenture karena bosan dengan rutinitas pekerjaan yang datang-kerjakan-lupakan, tidak ada improvement, serta tidak bisa eksplor banyak hal.

Keinginan untuk tumbuh inilah yang sejatinya selalu ada pada diri Fadel yang kemudian mengantarnya pada posisi sekarang di DMM-Telkom Indonesia. Tempat yang memberinya ruang untuk berkarya melakukan brand activation produk Leap-Telkom Digital.

Ada tiga hal yang Fadel syukuri bisa menjadi bagian dari Telkom. Pertama, lingkungan pekerjaan yang suportif, baik internal DMM maupun eksternal, membantu Fadel yang sehari-hari berkoordinasi dengan banyak pihak. Kedua memiliki sosok atasan yang bukan sebagai boss melainkan leader, yang mendorong untuk tumbuh dan memberinya kesempatan untuk belajar banyak. “Ketiga mungkin alhamdulillah masih digaji setiap bulan” selorohnya sambil tertawa.

Fadel Nelsmana, baris terdepan, ketiga kiri, kaos polo navy.

Begitulah cerita Fadel Nelsmana, sosok yang pertama kali kujumpa setahun lalu, yang ceritanya aku dengarkan ketika mengikuti Workshop Menulis DMM pada 18 Juli 2023 lalu. Semoga bisa memberi inspirasi, ya! Nah, Leapers yang ingin bergabung menjadi digital talent di Telkom, ada kesempatan terbuka di Careers Telkom. Selamat mencoba dan berkarya untuk negeri!

Halo! Saya Annesa Fista, Project Manager Agree by Telkom Indonesia. Tulisan ini adalah hasil dari kegiatan Workshop “Copywriting, Jurnalistik, Storytelling, dan Digital Marketing” yang ditaja oleh Digital Market Management beberapa waktu lalu. Ini pertama kali saya menulis feature, untuk itu saya sangat terbuka untuk kritik, saran, dan masukan dari banyak orang!

--

--