Hari Malaria Sedunia dan Digitalisasi RS Mengatasinya

Leap
Leap Telkom
Published in
3 min readApr 24, 2024

Menyambut Hari Malaria Sedunia yang jatuh di tanggal 24 April, penting untuk mengetahui bagaimana digitalisasi Rumah Sakit (RS) diperlukan untuk mengatasi penyakit ini. Saatnya mewujudkan bebas malaria dan meningkatkan kesadaran untuk mengendalikan dan mencegah malaria secara serentak. Seperti apa contoh digitalisasi RS yang diusahakan untuk mengatasinya? Simak detail dan kelebihan digitalisasi di bawah ini.

Usaha Digitalisasi untuk Mengatasi Malaria

Berbagai negara yang rentan terjangkit malaria telah mengusahakan berbagai cara untuk mengatasi malaria. Berikut ini beberapa contoh negara dan usahanya dalam membasmi malaria:

Somalia

Salah satu negara dengan angka kasus malaria yang tinggi ini telah membuat sistem menggunakan sampel tiga area untuk memuat info peta fasilitas kesehatan umum dan swasta. Di dalam sistem juga terlihat tipe antimalaria yang digunakan, jumlah staf, stok obat, dukungan finansial, dan segala info terkait diagnosis malaria.

India

Sistem berbasis Android yang terintegrasi dengan Geographic Information System (GIS) untuk mendukung berkurangnya kasus malaria, tepatnya di kota Mangluru. Menggunakan database digital, malaria terus diawasi menggunakan alat perhitungan yang dinamakan malariometric.

Papua New Guinea

Negara tetangga ini membuat sistem informasi yang terintegrasi dengan National Health Information System (NHIS) di tahun 2015. Sistem ini mampu menyatukan rumah dengan kode geografis, desa, dan fasilitas kesehatan di sekitarnya.

Sistem e-NHIS mampu mendeteksi kasus malaria hingga ratusan ribu yang memanfaatkan GIS untuk mengetahui di mana saja daerah-daerah yang terjangkit agar bisa ditangani dengan secepat mungkin dan menyelamatkan nyawa.

Manfaat Digitalisasi RS dalam Penanganan Malaria

Malaria pada umumnya memang tidak berdampak parah pada kesehatan manusia, namun jika terjadi komplikasi bisa menyebabkan masalah pernapasan, malaria, kegagalan organ, dan masih banyak lagi. Digitalisasi RS mampu menagani malaria dengan lebih baik. Berikut ini adalah manfaat digitalisasi RS dalam mengatasi malaria:

1. Memudahkan Pasien Mengakses Fasilitas Kesehatan

Jika ada pasien yang mengalami gejala malaria, maka bisa dengan cepat melakukan pendaftaran dan berkonsultasi via online. Begitu sampai di rumah sakit, akan bisa ditangani lebih cepat dan tepat.

2. Riwayat Tercatat Sehingga Penanganan Tepat

Riwayat pasien malaria dari awal pendaftaran, penanganan, hingga perawatan akan tercatat secara digital. Begitu juga dengan perkembangan kesehatan pasien. Dengan begitu, staf layanan kesehatan akan memberikan penanganan yang tepat di setiap tahapannya.

3. Mengurangi Eror Manual

Alur kerja rumah sakit yang dikerjakan secara otomatis mampu mengurangi kesalahan yang mungkin terjadi secara manual. Rumah sakit adalah tempat yang sangat sibuk, sehingga jika lengah sedikit bukan tidak mungkin terjadi kesalahan. Digitalisasi mampu mengurangi risiko ini.

4. Manajemen Obat Lebih Baik

Dengan sistem manajemen informasi rumah sakit yang sudah menggunakan sistem digital, pasien akan mendapatkan obat yang tepat. Digitalisasi RS menghubungkan rumah sakit dan apotek hingga penanganan obat pun ditangani dengan lebih baik.

Digitalisasi Rumah Sakit dapat diwujudkan dengan mudah menggunakan tool yang tepat, seperti Satunadi. Sebagai terobosan terbaru dalam pengelolaan rumah sakit, Satunadi dirancang khusus agar tenaga kesehatan dapat melayani pasien secara efektif dan efisien.

Dalam pelayanannya, Satunadi juga mendukung konsep ESG, sehingga lingkungan, sosial, dan tata kelola yang berkelanjutan dan berkesinambungan bagi lingkungan hidup terus dikedepankan dalam setiap fiturnya.

--

--

Leap
Leap Telkom

Telkom Indonesia kembangkan banyak produk digital di bawah Leap. Temukan rangkaian cerita mendigitalisasi bangsa lewat solusi digital yang Kami hadirkan!