Keberhasilan Pemkot Semarang Jalankan Satu Data Indonesia bersama BigBox

Leap
Leap Telkom
Published in
8 min readSep 26, 2022
Account Manager Bigbox Telkom, Mochamad Adi Luhur

Seperti janji Leap pada artikel sebelumnya, di artikel kali ini akan membicarakan mengenai bagaimana keberhasilan BigBox dalam memberikan solusi Big Data kepada Pemerintah Kota Semarang.

Leap dibantu Mochamad Adi Luhur, Account Manager Bigbox Telkom Group yang akan menceritakan bagaimana Telkom Indonesia mengawal kerjasama ini. Sebagai seorang Account Manager, Adi bertugas menginisiasi berbagai macam produk digital, salah satunya BigBox — big data platform.

Bigbox bersama dengan tim Telkom Indonesia di tujuh regional, berkolaborasi bersama dalam mengedukasi, membantu para pelanggan dalam meningkatkan produktivitasnya, mengurangi biaya yang timbul, dan memudahkan user dalam pengambilan keputusan berbasis data, melalui pemanfaatan produk BigBox.

“Kami sangat mendukung program Satu Data Indonesia yang digagas oleh pemerintah dan untuk mensukseskan hal tsb, Bigbox dan Telkom hadir untuk mewujudkanya. Salah satunya dengan mendeliver layanan Satu Data Indonesia ke daerah-daerah seperti di Pemkot Semarang Jawa Tengah, Pemkab. Kaur Bengkulu, Pemkot Payakumbuh Sumatera barat, Pemprov Yogyakarta, serta daerah lainya dari TReg 1 sampai dengan TReg 7,” buka Adi.

Satu Data Pemkot Semarang

Sejak 2013, Pemerintah Kota Semarang sudah mengadakan kerjasama dengan Telkom, khususnya Telkom Regional (TReg) 4 di Semarang. Saat itu kerjasama yang berlangsung berkaitan dengan implementasi SmartCity. Kemudian, Pemerintah Kota Semarang membuat semacam roadmap dalam hal pengembangan infrastruktur teknologi. Lantas pada tahun 2020 dimulai lah pemasangan 10.300 CCTV Analytic secara bertahap, sebagai bagian dari program SmartCity Semarang.

“Lalu di tahun 2020 setelah adanya Perpres Nomor 39 tahun 2019 tentang Satu Data, mereka yang semula fokus dalam manajemen pengelolaan data internal saja, di sini justru sudah mulai menggandeng rekan-rekan yang ada di dinas-dinas lain untuk membuat sebuah ekosistem digital yang sesuai dengan amanah perpres 39 dan kelak bisa dimanfaatkan oleh seluruh entitas Pemerintahan Kota di Semarang. Hal ini akan mempermudah pengambilan keputusan berbasis data oleh Walikota atau pimpinan satuan kerja di Pemkot Semarang. Kemudian, di tahun 2021 project Satu Data Indonesia (SDI) dilaksanakan, kami mengawali dengan program analisa ekonomi digital Kota Semarang, untuk memperkuat, meningkatkan daya saing UMKM di Kota Semarang. Setelah itu di tahun 2022 kita juga diminta membantu Dinas Ketahanan Pangan Kota Semarang, dalam penguatan sistem ketahanan pangan terpadu yang disebut Semar Mrantasi, Sehingga Pemkot Semarang dapat menggunakanya dalam pengambilan keputusan, misal dalam penanggulangan inflasi daerah oleh Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), distribusi bahan pangan, dan pengawasan pangan.” papar Adi.

Masuknya BigBox, sekali lagi adalah memberikan solusi atas tantangan yang sedang dihadapi Pemkot Semarang kala itu. Pemkot Semarang terkendala dalam hal pengelolaan data, data belum terkumpul di satu repository atau satu tempat yang sama. Sehingga ketika data tersebut dibutuhkan, keberadaannya tersebar dimana-mana.

Hal kedua yang menjadi permasalahan adalah berkaitan dengan infrastruktur. Maksudnya, yang terjadi adalah setiap satuan dinas memiliki kapabilitas infrastruktur yang berbeda dalam pengolahan data, ada yang sudah menggunakan server dan aplikasi sendiri namun belum terintegrasi dengan Aplikasi lainya, ada pula yang belum memiliki sistem dan pengolahan data masih manual apa adanya. Sehingga ketika harus melaporkan suatu data kepada pimpinan, mereka kesulitan dalam mengkonversi data dari satu format ke format yang lain.

“Dari sisi kapabilitas, kecepatan dalam mendistribusikan data pun menjadi kendala. Misal, saat Walikota membutuhkan suatu data informasi pangan yang real time, misalnya, maka data tersebut harus dicari terlebih dahulu dan memakan waktu. Oleh sebab itu pembuatan kebijakan jadi terhambat dan terkadang data yang disajikan belum akurat. Nah, permasalahan yang kompleks itulah yang mendorong Pemkot Semarang ingin bertransformasi secara digital, dengan memanfaatkan program Satu Data Indonesia,” kata Adi.

Adi menjelaskan, bahwa dalam proses digitalisasi tersebut membawa banyak perubahan bagi Pemkot Semarang. Perubahan tersebut dimulai dengan satu perubahan mindset. Adi beserta tim mengedukasi pengelolaan data yang semula dikerjakan secara konvensional atau manual untuk beralih ke digital. Selain mengubah mindset di sini, Telkom Indonesia juga mendukung dengan memfasilitasi infrastruktur digital lewat platform Bigbox yang disebut Big One, yang memudahkan pengguna dalam Integrasi data, pengelolaan data sehari-hari.

Perubahan perilaku pencatatan, pengolahan, menjadi digital mempermudah pekerjaan menjadi lebih efisien, cepat, dinamis, dan bisa dimanfaatkan oleh Kementerian/Lembaga/Departemen (K/L/D) lain yang membutuhkan.

Di samping itu, dari sisi benefit Pemkot Semarang menerima hasil assessment yang diadakan oleh Bappenas. Dimana Bappenas mengadakan assessment dari kota ke kota dan memilih kota mana saja yang secara infrastruktur sudah siap untuk menjalankan program Satu Data Indonesia yang diinisiasi oleh pemerintah.

“BigBox dan Telkom indonesia mendukung hal tersebut, terutama bagaimana dari sisi infrastruktur, SDM, Teknologi dapat membantu Pemkot Semarang dalam mencapai visinya. Hal ini dibuktikan dengan peningkatan hasil scoring assessment dan rekomendasi daerah piloting project tersebut. Hasilnya, Pemkot Semarang memperoleh skor tinggi yaitu 93% di taraf yang sudah optimum. Artinya secara komposisi mereka sangat siap dalam mengembangkan Satu Data Indonesia — Open Government Indonesia — Order Management System atau biasa disebut SDI-OGI-OMS. Pemkot Semarang saat ini menjadi best practice bagi kota-kota lain dalam mewujudkan SDI,” tambah Adi.

Perolehan skor Pemkot Semarang mengalahkan kota-kota lain di Indonesia, dimana dalam skoring tersebut bukan hanya peran Telkom akan tetapi melibatkan keseluruhan unsur yang ada di Pemkot Semarang. Penilaian ini meliputi 8 Aspek yaitu; Regulasi, Kelembagaan, Penyelenggaraan, Teknologi Informasi, SDM, Pembiayaan, Koordinasi, pengelolaan dan pemanfaatan.

Team BigBox

Tantangan BigBox

Tantangan terbesar yang dihadapi BigBox dalam memberikan solusi kepada Pemkot Semarang adalah menyatukan keselarasan, keserasian antara visi dari Pemkot Semarang dengan rekan-rekan pendukung di OPD. Hal kedua adalah berkaitan dengan keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada di sana, serta infrastruktur yang tersedia.

“Terkadang ketiga komponen ini belum sinkronize antara satu sama lain, misalnya tidak semua dinas mau berpartisipasi aktif dalam memberikan data yg dibutuhkan kepada wali data (Diskominfo), sehingga kita perlu mengedukasi kembali. Ketika ini mentok, pada akhirnya kami berpegang pada regulasi yang ada (Perpres 39 & Perwali Satu Data) dan Stakeholders yang ada di Pemkot Semarang untuk memberikan arahan,” kata Adi.

Secara garis besar, infrastruktur sangat berhubungan dengan kapabilitas yang ada di masing-masing dinas. Ada yang sudah memiliki server & sistem namun belum integratif, ada juga yang sudah memiliki data namun belum punya sistem, pengelolaan data nya masih manual. Perbedaan inilah yang harus di-sinkronisasi satu sama lain dengan sumber dan resource yang terbatas, “nah secara infrastruktur akhirnya kami membuat semacam integrator atau bridging system, atau jembatan yang mampu mengakomodir berbagai macam kekurangan yang ada di dinas”

Sebagai contoh, Adi menceritakan tentang kesiapan Dinas Kominfo sebagai wali data. selama prosesnya dalam beberapa waktu ini, perlu adanya peningkatan di sisi infrastruktur digital SDI kota Semarang. Dari hal ini, Adi dan tim, memberikan bantuan konsultansi dan menyiapkan service hub atau jembatan yang powerfull untuk mengintegrasikan antar sistem/server yang ada di kedinasan untuk terintegrasi di satu ekosistem terpadu di Diskominfo.

Sementara mengenai SDM, Adi dan tim juga tidak jarang melakukan edukasi untuk literasi pengelolaan digital, termasuk memberikan wawasan untuk melakukan perubahan dari yang semua manual menjadi digital agar pekerjaan bisa menjadi jauh lebih mudah. Dan proses data akan terupdate secara otomatis setiap hari. “Kita menguji coba layanan Satu Data dengan membuat Forum Group Discussion (FGD), dimana kita mengundang kurang lebih ada sepuluh OPD. Jadi ketika itu, kita simulasikan proses awal dari tahap integrasi, penginputan data, sampai dengan visualisasi yang hasilnya kita tampilkan di suatu dashboard. teman-teman di Dinas sangat antusias dalam memanfaatkan platform Big One, hal ini terbukti pekerjaan yang dilakukan akan jauh lebih cepat, dan mudah, karena proses yang dilakukan sangat singkat dan hasilnya maksimal dengan platform Big One. Data secara otomatis akan ter update setiap hari dan terpantau di dashboard, sehingga pekerjaan menjadi lebih efisien, begitu pula saat pimpinan meminta rekapitulasi data, maka dapat disajikan dengan cepat, mudah dan akurat,” kata Adi.

Keberhasilan Pemkot Semarang

Seperti diketahui, fokus perekonomian Kota Semarang adalah pada sektor pariwisata dan perdagangan. Di sisi pariwisata, keberadaan data adalah hal yang penting, dengan memanfaatkan Big data, ketika terjadi kenaikan pengunjung wisata pada periode liburan sekolah misalnya, maka hasil analisis data tersebut bisa dimanfaatkan, salah satunya untuk pengaturan lalu lintas. Sehingga bisa dijadikan rujukan bagi Dinas Perhubungan, Polda atau Polres dalam rekayasa lalulintas, agar lebih terarah dan bisa mengurangi kemacetan karena meningkatnya jumlah wisatawan di Kota Semarang.

Sebanyak 10.300 titik CCTV yang terpasang di Kota Semarang terpantau sampai level RT, sehingga bisa memantau pergerakan manusia, objek sampah, termasuk dalam pemantauan potensi bencana alam, kejahatan, rekayasa lalu lintas, pelayanan publik dsb. CCTV ini tersambung di satu situation room yang ada di balai kota Semarang, CCTV Analytics ini di monitor secara berkala dan hasil analisisnya disampaikan pada pimpinan.

Keberhasilan Pemkot Semarang tidak terlepas dari komitmen Walikota beserta seluruh elemen masyarakat yang ada di pemerintahan kota Semarang yang memiliki kesamaan, ingin memajukan Kota Semarang. Sejak tahun 2020 Pemkot Semarang gencar melakukan sosialisasi, Bimbingan teknis dan pendampingan pada OPD, agar keterisian data dapat tercapai di angka 100 % di 2023.

“Sampai dengan hari ini, kurang lebih baru 68% keterisian data dalam portal Satu data Indonesia Kota Semarang. Nah, kedepan di tahun 2023 nanti akan kita bantu, supaya bukan hanya keterisian datanya mencapai 100%, tapi juga terdapat analisis big data yang lebih tinggi lagi, sehingga bisa memberikan knowledge dan saran dalam pengambilan kebijakan oleh pimpinan,” jelas Adi.

Pemkot Semarang menyediakan dua fasilitas, yang pertama adalah portal Semarang Satu Data, atau biasa disingkat Semarsatata yang biasa ditampilkan ke publik. Sementara untuk portal-portal yang terintegrasi dengan berbagai macam Aplikasi OPD yang lain, sifatnya untuk penggunaan internal. Terkait keamanan data, Adi meyakinkan bahwa ketika pelanggan menjalin kerjasama dengan Telkom, sudah barang tentu Telkom dan Bigbox menjamin masalah kerahasiaan dan keamanan data tersebut. Bahkan sejak awal men-state, telah dibuat NDA bahwa kolaborasi antara BigBox dan Pemkot Semarang harus saling menjaga kerahasiaan data dan keamanan data. Hal ini diwujudkan dengan memanfaatkan keamanan data center yang dimiliki oleh Telkom, di Neucentrix.

Keberhasilan BigBox mengawal digitalisasi Satu Data Pemkot Semarang mendapat pengakuan secara internasional. Walikota Semarang, diundang sebagai narasumber di event G20 untuk berbicara mengenai pengelolaan manajemen data yang ada di pemerintahan. Salah satu yang dibawakan oleh Walikota adalah program Satu Data Indonesia Kota Semarang. Setelah acara tersebut, Walikota Semarang diundang ke Tanzania untuk membicarakan lebih lanjut terkait succes story yang ada di Pemkot Semarang. Dimana salah satu peran utama Telkom dan BigBox berada di belakang layar.

Ke depan, pengembangan Satu Data Indonesia di Kota Semarang direncanakan bisa jauh lebih advanced dari sebelumnya. “Pendekatannya sudah bukan sekedar integrasi sistem saja, tetapi bagaimana ekosistem Satu Data yang dihasilkan sudah sesuai dengan amanah perpress no.39 th 2019, perwali satu data, hal itu akan kita bahas bersama dengan Pemkot semarang. Kami optimis dengan kapabilitas pendukung lainya, seperti data analitik, machine learning, deep learning AI, akan mempercepat proses tersebut. Jadi, kemarin itu kita baru inisiasi awal untuk bimbingan teknisnya, kemungkinan di bulan Januari nanti akan diimplementasikan secara bertahap untuk pengembangan lanjutan Satu Data Indonesia Kota Semarang. Sehingga arahnya nanti bukan sekedar deskriptif analitik, tapi Knowledge yang dihasilkan juga bisa memberikan rekomendasi kepada pimpinan. Jadi ketika terjadi suatu perubahan di masing-masing sektor, seperti sektor kesehatan, ekonomi, sosial budaya, dapat dilakukan tindakan preventif serta langkah antisipasi dalam menangani suatu dinamika yang terjadi di lapangan,” pungkas Adi.

--

--

Leap
Leap Telkom

Telkom Indonesia kembangkan banyak produk digital di bawah Leap. Temukan rangkaian cerita mendigitalisasi bangsa lewat solusi digital yang Kami hadirkan!