Keberhasilan Penerapan Big Data oleh Negara Maju di Dunia
Penggunaan Big Data tersebar luas di berbagai bidang dan industri di seluruh dunia, antara lain pada sektor bisnis dan pemasaran. Di sektor ini Big Data digunakan sebagai bahan untuk analisis pelanggan. Perusahaan menggunakan Big Data untuk menganalisis data pelanggan dari berbagai sumber, termasuk media sosial, riwayat transaksi, dan interaksi online untuk memahami preferensi dan perilaku pelanggan.
Personalisasi produk dan layanan juga diterapkan. Big Data digunakan untuk menciptakan pengalaman yang lebih personal dan relevan bagi pelanggan dengan menyesuaikan produk, layanan, dan promosi berdasarkan preferensi individual. Begitu pula dengan pemantauan persaingan, perusahaan menggunakan analisis Big Data untuk memantau kegiatan pesaing, tren industri, dan perubahan pasar secara real-time untuk menginformasikan strategi bisnis mereka.
Sektor kedua yaitu kesehatan dan perawatan kesehatan. Analisis Genomik menggunakan Big Data digunakan untuk memahami pola genetik individu dan mengidentifikasi potensi penyakit genetik, serta merancang terapi yang disesuaikan. Prediksi penyakit dan perawatan juga dilakukan dengan Big Data. Data kesehatan elektronik, sensor medis, dan data populasi digunakan untuk memprediksi penyakit, meramalkan risiko kesehatan, dan merancang intervensi yang lebih efektif.
Sektor lain yang tak kalah pentingnya yaitu keuangan dan perbankan. Institusi keuangan menggunakan Big Data untuk menganalisis risiko kredit, pasar, dan operasional guna mengidentifikasi ancaman potensial dan mengambil tindakan pencegahan. Big Data juga digunakan untuk mendeteksi pola dan anomali yang mencurigakan dalam transaksi keuangan, membantu mencegah penipuan dan kegiatan ilegal lainnya.
Sektor selanjutnya adalah transportasi dan logistik. Penerapan dilakukan dengan menganalisis data lalu lintas, pola penggunaan transportasi, dan informasi cuaca untuk mengoptimalkan rute pengiriman dan distribusi. Perusahaan transportasi juga menggunakan Big Data untuk memantau kinerja armada, merencanakan perawatan preventif, dan mengoptimalkan penggunaan kendaraan.
Di sektor pendidikan, institusi pendidikan menggunakan Big Data dalam menganalisis kinerja siswa, memahami pola pembelajaran, dan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi hasil akademik. Big Data juga mampu mempersonalisasi pembelajaran dengan menyediakan pengalaman pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan dan preferensi individu siswa.
Tak kalah penting adalah pemanfaatan Big Data oleh pemerintahan dan layanan publik. Pemerintah dapat menggunakan Big Data untuk menganalisis pola kejahatan, pola perilaku kriminal, dan faktor risiko untuk menginformasikan keputusan kebijakan keamanan publik. Big Data juga digunakan untuk memantau faktor-faktor yang mempengaruhi bencana alam dan manusia, seperti perubahan iklim, geologi, dan perilaku manusia untuk membantu perencanaan mitigasi dan tanggap darurat.
Melalui pemanfaatan potensi Big Data secara efektif, organisasi dapat mengidentifikasi peluang baru, mengoptimalkan operasi, dan meningkatkan pelayanan kepada pelanggan. Sebagaimana negara-negara maju di dunia telah berhasil memanfaatkan Big Data secara optimal. Berikut di antaranya negara-negara tersebut;
- Amerika Serikat, keberhasilan penggunaan Big Data tercermin pada Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) yang menggunakan Big Data untuk melacak wabah penyakit, memantau tren kesehatan masyarakat, dan merancang intervensi kesehatan masyarakat yang efektif. Begitupun dengan Badan Keamanan Nasional (NSA) yang menggunakan Big Data untuk menganalisis data intelijen dan memonitor aktivitas kejahatan siber.
- China, tercermin pada teknologi pembayarannya. Perusahaan teknologi besar seperti Alibaba dan Tencent menggunakan Big Data untuk analisis pembayaran dan risiko kredit, serta untuk menyediakan layanan keuangan digital yang inovatif. Begitu pula dengan pemerintah China yang menggunakan Big Data untuk melacak penyebaran penyakit, memantau kesehatan masyarakat, dan merancang kebijakan kesehatan yang efektif.
- Inggris, penggunaan Big Data dilakukan oleh National Health Service (NHS) untuk meningkatkan efisiensi operasional, memperbaiki pengelolaan data pasien, dan mengidentifikasi tren kesehatan masyarakat. Begitu juga dengan Transport for London (TfL) yang menggunakan Big Data untuk memantau lalu lintas, mengoptimalkan rute transportasi umum, dan menyediakan layanan transportasi yang lebih efisien.
- Jerman, perusahaan manufaktur di jerman menggunakan Big Data untuk meningkatkan produktivitas, mengoptimalkan rantai pasokan, dan menerapkan pemeliharaan berbasis prediksi untuk mesin dan peralatan.
- Korea Selatan, mengembangkan proyek Smart City yang menggunakan Big Data untuk mengintegrasikan infrastruktur kota, meningkatkan efisiensi energi, dan meningkatkan kualitas hidup warga kota.
- India, pemerintah India telah meluncurkan berbagai inisiatif Digital India yang menggunakan Big Data untuk meningkatkan efisiensi administrasi publik, memberikan layanan pemerintah secara online, dan mempercepat pertumbuhan ekonomi digital.
- Singapura, negara ini menggunakan Big Data untuk memantau lalu lintas, memprediksi kebutuhan infrastruktur, dan meningkatkan keberlanjutan lingkungan dalam upaya menuju status sebagai Kota Cerdas.
Setiap negara, termasuk Indonesia juga memiliki proyek-proyek dan inisiatif yang berbeda dalam menerapkan Big Data demi memajukan berbagai aspek kehidupan. Data spesifik yang terkait dengan implementasi Big Data di setiap negara mungkin bervariasi berdasarkan jenis proyek, aplikasi, dan sumber data yang digunakan yang bisa ditemukan di laman publikasi resmi tiap-tiap pemerintah. Biasanya, pemerintah akan bekerjasama dengan perusahaan yang mampu menyediakan platform pengelola Big Data. Di dalam negeri, kita mengenal BigBox, sebuah solusi yang dihadirkan Telkom dalam ekosistem Big Data. Bagaimana solusi BigBox secara nyata? Temukan jawabannya di sini!