Komitmen Pegadaian Membantu Pelaku Usaha Kecil lewat PaDi UMKM

Leap
Leap Telkom
Published in
4 min readAug 22, 2022
Photo by Juan Herbert Girsang on Shutterstock

Kalau disebut belanja negara khususnya Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terbilang rendah terhadap Usaha Kecil Menengah Mikro (UMKM), boleh jadi salah satunya disebabkan aksesibilitas UMKM menggapai BUMN yang juga rendah.

Asumsi sulitnya UMKM masuk ke pasar BUMN jamak beredar di masyarakat, sehingga diperlukan solusi untuk menjembatani. Pasar Digital (PaDi) UMKM, salah satu produk digital Telkom hadir memberikan solusi ini. Sebagai sebuah platform bercita-cita memajukan kehidupan pelaku UMKM, PaDi UMKM juga memberikan benefit terhadap buyer, dalam hal ini BUMN. Seperti yang dikemukakan oleh Assistant Manager Divisi Jaringan & Operasional PT Pegadaian Nanda Dicky Wijaya.

“Dulu sebelum ada PaDi, ketika ingin melakukan pengadaan banyak barang, kami harus mencari dan mengontak seller satu per satu dan menanyakan apakah bisa menjadi vendor. Proses ini lumayan panjang. Sejak menggunakan PaDi, kami tinggal melakukan seleksi di marketplace yang disediakan PaDi. PaDi memungkinkan kita memilih barang, memfilter barang dari segi kualitas dan kuantitas, serta membandingkan kemudahan pengiriman antar seller yang bisa kita lakukan secara langsung,” kata Nanda.

Nanda yang sehari-hari bekerja di bagian keagenan Pegadaian menceritakan pengalamannya ketika menggunakan aplikasi PaDi UMKM. Fitur yang disediakan aplikasi PaDi UMKM sangat memberi kemudahan dalam memilih seller, di antaranya adalah fitur review dan tracking yang membuat ia merasa aman ketika bertransaksi dengan seller yang sudah terverifikasi tanpa harus berhubungan langsung dengan seller. Karena semua aktivitas belanja dan kirim termonitor gamblang di aplikasi.

Tidak sekedar memenuhi kebutuhan perusahaan berupa barang-barang seperti Alat Tulis Kantor (ATK), souvenir macam power bank, tumblr, kaos, tas, pouch, dan jaket saja, ternyata PaDi UMKM juga memberikan kemudahan dalam membuat video-video untuk kebutuhan Pegadaian.

“Kalau di kami transaksi di PaDi UMKM yang paling kecil itu adalah keperluan maintenance operational aplikasi, kebutuhan souvenir dan perangkat untuk branding agen seperti spanduk, printer, struk, banner, plank sign, termasuk juga layout agen agar seragam. Di PaDi UMKM kami juga akhirnya menemukan vendor jasa bikin iklan yang sesuai untuk kita tampilkan ke youtube misalnya, begitu juga dengan pengembangan aplikasi yang kita pakai dari PaDi UMKM,” tambah Nanda.

Aplikasi agen yang dimaksud Nanda adalah aplikasi yang dimiliki oleh agen-agen Pegadaian yang memiliki beragam fitur terkait nasabahnya. Fitur tersebut mencakup aktivitas transaksi operasional yang ada di agen, seperti pembayaran angsuran, top-up tabungan emas, wallet, dan lainnya.

Sudah dua tahun semenjak kehadirannya, PaDi UMKM berhasil menjadi wadah bagi UMKM untuk mendapatkan pasar baru yang lebih luas dan masuk pada pasar BUMN yang lebih tersasar. Selama dua tahun belakangan ini juga Nanda merasa terbantu dengan kehadiran PaDi UMKM yang membuat pekerjaannya di Pegadaian lebih ringkas.

“Sejak pertengahan 2020 kalau tak salah, ada instruksi untuk menggunakan PaDi UMKM agar memberikan kesempatan bagi pelaku usaha kecil maka kami pun mulai belajar mengenai e-commerce ini, sampai sekarang kami tetap menggunakan PaDi. Kenapa? Karena pencatatan jadi lebih tertata dan sudah digital, kalau pencatatan manual itu sering berantakan. Nah, di sini juga sudah ada dokumen PO-nya yang meski sudah lewat berapa tahun pun masih bisa kita download. Terus, BAST-nya juga sudah ada sehingga data-data terdokumentasi dengan apik. Apalagi di Pegadaian ini lumayan rinci untuk dokumen-dokumen itu, kalau hilang bahaya!,” ucap Nanda sambil tertawa memberi penekanan pada kata terakhir yang menunjukkan betapa perkara data dan dokumen ini bukan hal sepele.

Masih menurut Nanda, dalam sekali transaksi saja unitnya bisa melakukan pembayaran berkisar di angka 200 jutaan. Sementara dalam 2–3 bulan biasanya juga akan mengadakan transaksi sebanyak 2–3 kali. Dengan cukup besarnya nominal yang dikeluarkan, Nanda optimis jika PaDi UMKM merupakan tempat yang tempat sebagai upaya menyejahterakan pelaku UMKM.

“Sekali klik atau sekali pemesanan barang pasti kuantitasnya tidak sedikit, insyaAllah ini bisa menjadi bukti nyata bahwa Pegadaian, sebagaimana Telkom juga ingin membantu UMKM. Karena untuk corporate kan paling tidak pesannya pasti di atas seratus, jadi kalau untuk pengembangan usaha UMKM tentu ini sangat membantu banget,” pungkas Nanda.

PaDi UMKM saat ini tengah membuka kesempatan bagi talenta berpengalaman dalam membangun digital platform atau digital services untuk berkembang bersama dalam lingkungan ekosistem digital yang dibangun Telkom.

Jika Leapers berminat menjadi bagian membangun dan mengembangkan produk-produk digital seperti PaDi UMKM, dan lainnya segera temukan lowongan yang tersedia di Website Careers Telkom!

--

--

Leap
Leap Telkom

Telkom Indonesia kembangkan banyak produk digital di bawah Leap. Temukan rangkaian cerita mendigitalisasi bangsa lewat solusi digital yang Kami hadirkan!