Kontribusi Nyata Perempuan dalam Mendigitalisasi dan Meningkatkan Ekonomi Bangsa

Dunia mencatat 8 Maret sebagai Hari Perempuan Internasional. Hari yang dijadikan sebagai peringatan untuk merayakan prestasi perempuan dalam memperjuangkan kesetaraan gender dan menjadi momen untuk memperkuat kesadaran akan isu-isu yang dihadapi oleh perempuan, serta untuk menghargai kontribusi mereka dalam masyarakat, politik, ekonomi, dan budaya.

Menilik sejarah, peringatan Hari Perempuan Internasional memiliki sejarah yang panjang. Dimulai dari gerakan perempuan pada awal abad ke-20 yang memperjuangkan hak pilih, kondisi kerja yang layak, dan kesetaraan lainnya. Pada tahun 1911, peringatan Hari Perempuan Internasional pertama kali diadakan, dan sejak itu, momentum ini terus berkembang menjadi sebuah perayaan global yang menginspirasi aksi dan perubahan. Leap juga pernah membahasnya di sini.

Pada dasarnya, tujuan dari Hari Perempuan Internasional ini adalah untuk menghormati perjuangan memperoleh hak yang sama dengan laki-laki dalam hal hak pilih, hak atas pendidikan, dan kesetaraan dalam dunia kerja. Termasuk juga mengadvokasi kesetaraan gender di seluruh dunia. Hal ini mencakup upaya untuk mengakhiri diskriminasi gender, kekerasan terhadap perempuan, serta ketidaksetaraan akses terhadap pendidikan, pekerjaan, dan kesehatan. Tentu saja, Hari Perempuan Internasional merupakan suatu bentuk penghargaan terhadap berbagai prestasi di bidang politik, seni, ilmu pengetahuan, dan teknologi.

Dalam derasnya arus teknologi khususnya digital, peran perempuan dalam mendigitalisasi bangsa menjadi semakin penting dan kian terlihat. Saat ini, perempuan tidak saja menjadi pengguna teknologi, melainkan pemimpin, penggerak, dan agen perubahan dalam memacu kemajuan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di berbagai sektor.

Perempuan memiliki peran krusial dalam memastikan bahwa digitalisasi bangsa berjalan secara inklusif, memastikan bahwa tidak ada yang tertinggal dalam perjalanan menuju masyarakat digital. Perempuan memberikan kontribusi dalam memberdayakan kelompok-kelompok rentan, termasuk perempuan itu sendiri, anak-anak, lansia, dan komunitas pedesaan, untuk memiliki akses dan kemampuan memanfaatkan teknologi digital. Inklusi digital yang dipimpin oleh perempuan memperluas kesempatan ekonomi, pendidikan, dan kesehatan bagi semua warga negara.

Kemudian, perempuan juga berperan dalam membangun kapasitas teknologi di tingkat individu, kelompok, dan komunitas. Perempuan dapat terlibat langsung dalam pendidikan dan pelatihan teknologi. Dengan memperluas partisipasi perempuan dalam bidang Science, Technology, Engineering, and Mathematics (STEM), kita dapat menghasilkan lebih banyak inovator dan profesional teknologi yang beragam.

Lebih dari itu, perempuan juga berperan dalam memajukan kewirausahaan digital di negara mereka. Mereka membuka jalan untuk peluang ekonomi baru dengan memanfaatkan teknologi digital untuk menciptakan bisnis baru dan mengembangkan inovasi. Dukungan bagi perempuan sebagai pengusaha digital tidak hanya menciptakan lapangan kerja, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Dari beberapa cerita yang pernah Leap tuliskan tentang pengalaman pelaku-pelaku UMKM yang bergabung di Pasar Digital (PaDi) UMKM, yang banyak di antaranya adalah perempuan, maka kita tahu kalau perempuan memiliki andil nyata.

PaDi UMKM sebagai salah satu platform digital yang dikembangkan Telkom, mendukung penuh keikutsertaan perempuan dalam bisnis dan menggerakkan perekonomian bangsa. Di mana kita ketahui bersama bahwa jumlah UMKM Indonesia kurang lebih 65 juta dan kontribusi terhadap PDB kita sekitar 61%, demikian yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo baru-baru ini dalam sebuah acara Microfinance Outlook 2024. Teranglah tercermin seberapa besar andil perempuan di sini.

Jika Anda tertarik dan ingin mengetahui lebih mendalam bagaimana geliat Pasar Digital (PaDi) UMKM membangun negeri, temukan informasi selengkapnya di sini!