Mengenal Supersemar, Orde Baru, dan Perubahan Lanskap Pendidikan Indonesia Bersama Pijar Sekolah

Leap
Leap Telkom
Published in
3 min readMar 15, 2024

Sebelas Maret kemarin mengingatkan kita kembali pada perjalanan sejarah bangsa Indonesia. Momentumnya tentu saja merujuk kepada Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar) yang dikeluarkan oleh Presiden Indonesia saat itu, Soekarno, pada tanggal 11 Maret 1966. Isi surat ini memberikan wewenang kepada Letnan Jenderal Soeharto untuk mengambil alih semua kekuasaan di Indonesia dari tangan Soekarno. Supersemar dianggap sebagai peristiwa yang menandai berakhirnya era Orde Lama dan dimulainya masa Orde Baru di Indonesia. Peristiwa ini memiliki dampak yang sangat besar dalam sejarah politik Indonesia.

Orde lama dalam sejarah politik Indonesia merujuk kepada masa pemerintahan Soekarno yang berlangsung dari tahun 1945 hingga 1966. Sementara Orde Baru adalah sebutan bagi masa pemerintahan Soeharto yang berlangsung dari tahun 1966 hingga 1998. Setelah itu, kita mengenal masa Reformasi yang merupakan masa perubahan dari masa sebelumnya. Di Indonesia, masa reformasi terjadi pada tahun 1998, yaitu masa peralihan dari orde baru ke masa selanjutnya.

Kembali ke Supersemar, surat perintah ini pada hakekatnya membawa perubahan yang sangat nyata bagi dua hal mendasar di Indonesia, yaitu politik dan pendidikan.

Dampak politik yang terasa sejak terbitnya Supersemar adalah adanya perubahan rezim politik. Supersemar secara efektif mengakhiri kekuasaan Soekarno dan memulai masa pemerintahan Orde Baru di bawah Soeharto. Ini menandai peralihan kekuasaan politik yang dramatis di Indonesia. Konsolidasi kekuasaan mengambil alih kendali pemerintahan, militer, dan ekonomi secara luas. Hal ini membentuk dasar bagi kekuasaan otoriter yang kuat selama masa pemerintahan itu. Dalam bidang politik, terjadi hal-hal yang tidak selalu disetujui oleh kelompok-kelompok oposisi politik. Kebebasan berpendapat bisa dikatakan tidak seperti sekarang, begitu pun dengan pengawasan yang begitu ketat terhadap media dan organisasi politik.

Dari bidang pendidikan, Pemerintahan Orde Baru melakukan kontrol yang ketat terhadap sistem pendidikan. Pendidikan diarahkan untuk mendukung ideologi pemerintah dan mempromosikan nilai-nilai nasionalisme serta kesetiaan terhadap pemerintah. Sementara dari sisi kurikulum, pendidikan nasional dipusatkan pada pembentukan karakter nasionalis yang kuat dan penanaman nilai-nilai Pancasila serta kepatuhan terhadap pemerintah. Pemerintah Orde Baru lebih memprioritaskan pendidikan dalam bidang teknis dan ekonomi sebagai bagian dari upaya modernisasi dan pembangunan nasional.

Pendidikan memegang peranan krusial dalam pembangunan suatu negara. Di Indonesia, lanskap pendidikan saat ini mencerminkan berbagai tantangan dan peluang yang perlu diperhatikan secara serius untuk mencapai standar pendidikan yang lebih baik. Saat ini, salah satu tantangan utama dalam pendidikan Indonesia adalah kesenjangan aksesibilitas dan kesetaraan pendidikan. Meskipun telah ada peningkatan signifikan dalam akses sekolah dasar, tantangan tetap ada dalam hal aksesibilitas pendidikan tingkat menengah dan tinggi, terutama di daerah pedesaan dan daerah terpencil. Tantangan kedua berkaitan dengan kualitas pengajaran dan kurikulum. Meskipun telah dilakukan reformasi kurikulum, masih ada kebutuhan untuk memperbaiki kualitas pengajaran dan relevansi kurikulum dengan kebutuhan dunia kerja. Kurangnya fasilitas dan sumber daya pendukung juga menjadi masalah serius yang perlu diatasi.

Tantangan selanjutnya adalah pentingnya pengembangan keterampilan abad ke-21 seperti pemecahan masalah, kreativitas, kritis berpikir, dan kerja tim semakin meningkat. Namun, sistem pendidikan Indonesia masih tertinggal dalam integrasi keterampilan ini ke dalam kurikulum dan metode pengajaran. Di samping itu, pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran juga menjadi semakin penting. Terutama setelah pandemi COVID-19 yang memaksa peralihan ke pembelajaran jarak jauh.

Berkaca pada tantangan-tantangan yang dihadapi saat ini, muncullah berbagai inisiatif dan potensi yang bisa menjadi solusi kedepannya. Pemerintah Indonesia telah meningkatkan investasi dalam sektor pendidikan, baik dari segi anggaran maupun pembangunan infrastruktur pendidikan. Hal ini memberikan peluang untuk meningkatkan akses dan kualitas pendidikan di seluruh negeri. Reformasi kurikulum yang berkelanjutan dengan fokus pada pengembangan keterampilan abad ke-21 seperti pemecahan masalah, kreativitas, dan kerja tim dapat mempersiapkan siswa untuk menghadapi tantangan global dan lokal telah dilaksanakan.

Yang paling penting, pengembangan dan pemanfaatan teknologi pendidikan seperti pembelajaran daring, aplikasi pendidikan, dan platform belajar online untuk dapat meningkatkan aksesibilitas dan kualitas pendidikan di seluruh Indonesia. Platform pembelajaran seperti Pijar Sekolah yang dirilis oleh Telkom terbukti nyata mempermudah pelajar atau siswa dan sekolah dalam akselerasi digital. Harapannya, dengan kemudahan-kemudahan akses pembelajaran secara digital, kelak akan menghasilkan pelajar unggul yang bisa berkontribusi mewujudkan Indonesia Emas 2024.

Seperti apa langkah dan terobosan yang bisa dilakukan Pijar Sekolah? Temukan lebih lengkap di sini!

--

--

Leap
Leap Telkom

Telkom Indonesia kembangkan banyak produk digital di bawah Leap. Temukan rangkaian cerita mendigitalisasi bangsa lewat solusi digital yang Kami hadirkan!