Pentingnya Account Manager dalam Memasarkan Produk Perusahaan

Leap
Leap Telkom
Published in
4 min readJan 10, 2024

Bekerja sebagai Account Manager

Account Manager (AM) merupakan penghubung perusahaan dengan klien atau pelanggan. Tak hanya bertanggung jawab memastikan perusahaan untuk mampu memenuhi kebutuhan pelanggan, AM juga harus membangun relasi yang baik dengan para stakeholder.

Dapat dikatakan bahwa AM menjadi ujung tombak pelayanan perusahaan yang harus mampu bergerak dinamis dan sigap mempelajari hal baru. Sebut saja di Telkom Indonesia, seorang AM memiliki peran penting dalam memasarkan produk baik digital maupun connectivity, inovasi, sekaligus layanan yang dihadirkan Telkom.

Dwi Ningsih, AM Telkom Regional Medan merasakan sendiri hal tersebut. Bergabung di Telkom sejak tahun 2003 setelah lulus dari SMK Telkom Sandhy Putra, ia bergabung ke Telkom Regional Aceh sebelum akhirnya dipindah ke Medan. Dwi yang awalnya mengira Telkom terbatas hanya mengurus hal teknis seperti infrastruktur komunikasi dan perangkat konektivitas saja menemukan jawaban ketika sudah menjadi karyawan.

“Sebelum jadi AM, saya sempat ditugaskan sebagai Administrasi Support, Customer Service, juga Sales Marketing. Karena pekerjaan saya lebih terfokus ke pemasaran, maka saya merasa perlu mengambil kuliah yang menunjang itu,” buka Dwi.

Pada akhirnya, Dwi mengambil kuliah ekonomi dengan konsentrasi bidang pemasaran guna menunjang karirnya. Ia menemukan hal yang tak kalah penting untuk dimiliki seorang AM. “Ternyata skill komunikasi itu adalah kunci yang wajib dimiliki oleh seorang AM,” terang Dwi.

Kemampuan Dasar sebagai Seorang Account Manager

Berbekal komunikasi yang andal, Dwi sukses mendapat predikat AM Terbaik di Telkom dalam ajang AM Forum 2017. “Menurut saya, kemampuan berkomunikasi dua arah adalah kunci utama untuk membangun intimasi dengan pelanggan. Intimasi ini melahirkan kepercayaan pelanggan kepada AM, sehingga pelanggan tidak sungkan menyampaikan kebutuhan-kebutuhannya, termasuk saat mereka membutuhkan tambahan solusi,” Dwi menjelaskan.

Lebih lanjut Dwi menjelaskan bahwa tiap AM memiliki cara berbeda dalam membangun intimasi tersebut. Setiap pelanggan datang dengan kebutuhan dan keunikan yang berbeda, sehingga pendekatan yang dilakukan juga pasti berbeda.

“Ketika komunikasi kita lancar dan baik, kita dapat mengenali dan menggali seperti apa kebutuhan pelanggan itu, istilahnya membuat spesialisasi pelangganlah, karena setiap pelanggan itu berbeda-beda,” tambahnya.

Setelah keterampilan berkomunikasi, AM juga perlu memiliki kemampuan dalam mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah pelanggan dengan cepat dan efektif. Berpikir kreatif untuk menawarkan solusi yang tepat, mahir dalam proses negosiasi sekaligus memastikan keuntungan bagi kedua belah pihak juga menjadi hal yang tidak boleh terlewatkan. Tak hanya itu, seorang AM juga perlu memiliki kemampuan menganalisa perilaku pelanggan, memahami tren, serta menyesuaikan strategi dalam mengoptimalkan penjualan. Menguasai teknologi informasi yang terus menerus berkembang tiada henti menjadi nilai tambah tersendiri.

Sukses dalam Memasarkan Produk Perusahaan

“Sebagai seorang AM, tantangan yang sebenarnya itu kan idealnya AM harus berada di posisi pelanggan, begitu yang saya pelajari dari perusahaan. Jadi, idealnya kita ini perlu memposisikan diri sebagai konsultan,” kata Dwi.

Dwi menambahkan bahwa konsultan yang ia maksud adalah bagaimana seorang AM yang merupakan representatif agent dari perusahaan harus memiliki empati dan keberpihakan terhadap pelanggan. AM perlu memahami kebutuhan pelanggan sebagai pengguna inovasi dan layanan yang ditawarkan oleh perusahaan. Ketika AM memposisikan diri sebagai pelanggan, saat itu lah AM dapat melihat produk yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan, dan kemampuan pelanggan, yaitu dalam hal budget.

“Mudahnya, saya merasa posisi AM harusnya menjadi jembatan antara perusahaan dan pelanggan,” tambah Dwi.

Menurut Dwi, tantangan yang lebih nyata sekarang ini berkaitan dengan digitalisasi yang mutlak diperlukan di berbagai lini kehidupan. Namun, kesadaran akan hal tersebut belum merata dan muncul di setiap kalangan, yang seringkali disebabkan karena masyarakat atau calon pelanggan belum begitu memahami manfaat penerapan digital. Untuk menyampaikan dan mensosialisasikan produk serta solusi digital di Telkom, Dwi menganggap bahwa AM perlu terus meningkatkan kapasitas diri dan terus belajar hal baru.

“Perubahan adalah sesuatu yang pasti di Telkom. Mulai dulu Speedy yang kemudian menjadi Indihome, lalu Flexi yang sudah tidak ada lagi. Sekarang Telkom punya banyak teknologi dan solusi digital, nah tugas kita kan memperkenalkannya kepada pelanggan. Jadi kami para AM memang harus meningkatkan kapasitas diri. Beruntungnya, di Telkom ada banyak media pembelajaran seperti di website, forum sharing, sosial media, dan lain-lain. Jadi, kita harus pandai mengatur waktu kapan untuk belajar dan kapan harus melakukan pendekatan dengan pelanggan,” jelas Dwi.

Mengakhiri obrolan bersama Leap, Dwi juga mengungkapkan bahwa ia optimis dan yakin bahwa seorang AM harus percaya bahwa produk yang dijual bisa berdampak baik untuk penggunanya, juga masyarakat luas. Menurut Dwi, inovasi digital Telkom di bawah umbrella brand Leap dapat menjadi terobosan dan solusi business to business (B2B) dalam optimalisasi bisnis prosesnya.

Terlebih lagi inovasi dan layanan digital Telkom tak sekedar memberi solusi jangka pendek, tetapi justru merancang sebagai solusi jangka panjang yang terlihat dari hal-hal terkait investasi ESG yang tak pernah luput. Inovasi digital memungkinkan pelestarian lingkungan sebagai dampak jangka panjang, serta ringkasnya proses bisnis yang membuat keberlanjutan perusahaan yang optimal, efektif, dan efisien. Contohnya, produk digital Telkom yang berhasil dijual Dwi yaitu OCA yang mampu mengatasi permasalahan penyebaran informasi dan komunikasi dengan lebih efektif di Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU).

“Optimisme mutlak dimiliki oleh seorang AM. AM harus yakin kalau produk yang dijualnya akan memberi dampak baik terhadap masyarakat dan pengguna. Seperti saya yang percaya bahwa produk milik Telkom itu bagus dan bisa memberi solusi dari permasalahan yang dihadapi masyarakat,” tutup Dwi.

--

--

Leap
Leap Telkom

Telkom Indonesia kembangkan banyak produk digital di bawah Leap. Temukan rangkaian cerita mendigitalisasi bangsa lewat solusi digital yang Kami hadirkan!