Pertamina berhasil Selamatkan Harta Berharganya Lewat BigBox

Leap
Leap Telkom
Published in
3 min readAug 5, 2022
Photo by Lesterman on Shutterstock

Permasalahan penyelewengan penyalahgunaan Bahan Bakar Bersubsidi (BBM) masih menjadi isu yang terus diupayakan pemecahannya. Salah satunya adalah proses digitalisasi pada tubuh dan proses yang dijalankan oleh Pertamina. Termasuk mendigitalisasi nyaris enam ribuan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di seluruh Indonesia dalam pencatatan data.

Sebagai sebuah perusahaan milik negara yang berkonsentrasi mewujudkan kedaulatan digital Indonesia, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) terpanggil untuk turut serta terlibat dalam proses digitalisasi Pertamina sebagai upaya mempercepat akselerasi ekosistem digital khususnya kesatuan data di seluruh Indonesia.

Lewat platform Big Data BigBox, salah satu produk yang berada di bawah payung Leap Telkom, Telkom telah berhasil membantu transformasi Pertamina Patra Niaga menjadi perusahaan energi kelas dunia. Pertamina Patra Niaga merupakan sub-holding dari PT Pertamina yang berfokus pada perdagangan migas berstandar internasional yang memiliki keterbatasan dalam pengelolaan data dalam jumlah besar ke dalam satu sistem terpadu.

“Kami menggandeng BigBox, produk digital buatan Telkom sebagai solusi untuk membantu pencatatan data secara digital. Sehingga, tugas besar Pertamina Patra Niaga, anak perusahaan Pertamina bisa berjalan optimal,” kata Monic, Sr. Analyst 1 Data Warehouse Pertamina Patra Niaga.

Untuk diketahui, Pertamina Patra Niaga mengelola data proses sales dan distribusi yang sangat besar di seluruh Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Bahan bakar yang termasuk di antaranya adalah minyak, gas, petchem, dan lain lain yang terdistribusi ke nyaris enam ribuan titik SPBU, belum termasuk agen-agen Liquefied Petroleum Gas (LPG).

Leapers bisa bayangkan berapa besar pula distribusi dan transfering data yang terjadi dan bagaimana keribetan yang dimunculkan karena sebelumnya, Pertamina melakukan pencatatan secara manual.

“Biasanya pencatatan dan pengolahan manual itu dilakukan di sisi user, yaitu SPBU melakukan rekap data penjualan dan mengirimkan informasinya ke Pertamina Patra Niaga yang membutuhkan justifikasi dari data di aplikasi, untuk proses yang manual ini lebih sulit karena harus membentuk dari beraneka ragam format atau template yang dibuat oleh user,” jelas Monic.

Sudah barang tentu, pengerjaan manual semacam ini berimplikasi pada keterlambatan akses data, ketiadaan visibilitas dan muaranya tak lain tak bukan adalah efektivitas serta hilangnya peluang efisiensi.

Belum lagi tidak adanya standarisasi template pencatatan yang membuat masing-masing SPBU mengirim rekap data dengan format berbeda-beda, ternyata menjadi permasalahan sendiri. Pertamina Patra Niaga pada dasarnya memiliki aplikasi-aplikasi yang memuat data dan untuk pengelolaan datanya menggunakan Data Warehouse bagi data on premise dan juga cloud database untuk beberapa data dashboard yang tidak terkait dengan data penugasan ataupun pemerintah.

Data, di jaman digital sekarang menjadi penting bahkan boleh dibilang ibarat harta yang sangat berharga. Sehingga penyimpanan dan pengelolaannya haruslah tepat, konsisten, akurat, terkini, dan kontekstual. Bahkan pemerintah telah memberi aturan khusus tentang Satu Data Indonesia yang tertuang dalam Perpres №39 Tahun 2019. Kelak, implementasi Satu Data akan mengintegrasi seluruh instansi dalam negeri.

Setelah digitalisasi berlangsung dan terjadi, maka kendala-kendala di atas seperti visibility, transparansi, akurasi, dan semua informasi data benar-benar near real-time. Sehingga Pertamina dapat menghemat waktu, biaya dan tenaga yang juga berdampak pada efektivitas dan efisiensi. Tidak kalah penting adalah dengan data yang demikian ‘cetha’ maka prediksi jangka panjang dan pengambilan keputusan dari berbagai level bisa dilakukan.

“Nah, BigBox memberikan solusi penyimpanan data yang cukup besar atau dikenal dengan istilah data lake untuk transaksi harian di SPBU serta menampilkan pengolahan data dalam dashboard. Saat ini kami sudah terbantu sekali dengan proses digitalisasi ini, sehingga bisa mengangkat data penjualan ke third party secara real” tambah Monik.

So, terbukti kan kalau digital membesi solusi adalah bukan isapan jempol belaka.

Hei, Leapers!

Inilah kesempatan kamu mengambil peran dan berpartisipasi langsung mengembangkan solusi digital bersama Telkom, langsung apply CV-mu di sini ya!

--

--

Leap
Leap Telkom

Telkom Indonesia kembangkan banyak produk digital di bawah Leap. Temukan rangkaian cerita mendigitalisasi bangsa lewat solusi digital yang Kami hadirkan!