Pertamina Berhasil Turunkan 16,82% Angka NPT Berkat Pemeliharaan Drilling Rig Pakai IoT dari Antares-Telkom

Leap
Leap Telkom
Published in
4 min read5 days ago

Drilling rig dikenal sebagai peralatan yang biasa digunakan dalam mengeksplorasi atau mengekstraksi sumber daya alam. Khususnya dalam proses penggalian dan pengeboran lubang tanah untuk mendapatkan minyak bumi, gas alam, air, atau mineral lainnya. Drilling rig bisa berupa struktur besar dan kompleks yang dipasang di atas anjungan atau rig platform di laut atau darat, atau bisa juga berupa perangkat yang lebih kecil dan portabel untuk keperluan pengeboran yang lebih ringan.

Di Indonesia, salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa pengeboran eksplorasi, eksploitasi, workover, dan well services minyak dan gas, panas bumi, serta solusi pengeboran terpadu adalah PT Pertamina Drilling Service atau biasa disingkat PT PDSI. Seiring dengan aktivitas operasional bisnisnya, PDSI menyadari betapa sangat pentingnya melakukan pemeliharaan aset yang efektif. Pemeliharaan aset drilling rig yang efektif berkaitan erat dengan upaya mengoptimalkan revenue perusahaan.

Pentingnya Pemeliharaan Drilling Rig

Pemeliharaan drilling rig menyangkut beberapa hal, utamanya keselamatan di lingkungan kerja, termasuk juga proses dan efisiensi operasional, kepatuhan terhadap regulasi, dan lain-lain. Berikut beberapa alasan mengapa pemeliharaan drilling rig penting dilakukan:

  • Faktor keamanan dan Keselamatan Kerja

Bisa dibilang, bekerja di drilling rig memiliki risiko yang cukup tinggi sehingga perlu dikelola dengan hati-hati untuk memastikan keselamatan kerja dan kelancaran operasi. Pemeliharaan rutin dapat mendeteksi dan memperbaiki komponen yang rusak atau aus sebelum menyebabkan kecelakaan serius. Sistem keselamatan seperti Blowout Preventer (BOP) harus selalu dalam kondisi optimal untuk mencegah semburan liar yang berbahaya.

  • Efisiensi Operasional

Pemeliharaan drilling rig yang baik akan mengurangi risiko kerusakan tak terduga yang bisa menyebabkan waktu henti operasi dan kehilangan produktivitas. Peralatan yang terawat dengan baik beroperasi lebih efisien dan dengan kinerja optimal, mengurangi waktu pengeboran dan biaya operasional.

  • Mematuhi Regulasi

Industri pengeboran memiliki standar keselamatan dan lingkungan yang ketat. Pemeliharaan rutin membantu memastikan bahwa operasi memenuhi persyaratan ini dan menghindari sanksi hukum.

  • Umur Pakai dan Keandalan Alat

Perawatan rutin memperpanjang umur peralatan dengan mencegah kerusakan besar yang bisa memperpendek masa pakai komponen. Perbaikan kecil yang dilakukan secara rutin biasanya lebih murah daripada perbaikan besar atau penggantian peralatan yang rusak parah.

  • Melindungi Dampak terhadap Lingkungan

Perawatan yang baik pada peralatan pengeboran dapat mencegah kebocoran atau tumpahan minyak dan bahan kimia yang dapat merusak lingkungan. Sistem pengelolaan lumpur dan limbah lainnya harus selalu dalam kondisi baik untuk mencegah pencemaran.

Pemanfaatan IoT Antares oleh PT PDSI

Beberapa tantangan yang dialami oleh PT PDSI membuat perusahaan mengalami kendala dalam operasional dan mempengaruhi revenue. Hal ini disebabkan oleh proses teknik pemeliharaan yang dilakukan masih bersifat konvensional sehingga tidak jarang menimbulkan beban pekerjaan tambahan (effort) dan waktu kerja yang lebih panjang. Misalnya, penggunaan paperwork berdasarkan task list peralatan tertentu untuk mendapatkan maintenance record yang tidak bisa dilakukan secara real-time. Akibatnya, perusahaan kesulitan dalam melakukan pemeliharaan secara efektif. Dampak lanjutannya adalah pada menurunnya keandalan (reliability) peralatan serta meningkatnya Non Productive Time (NPT). Ujung-ujungnya, akan menggerus revenue perusahaan.

Berikut beberapa tantangan yang dihadapi oleh PT PDSI;

  1. Metode pemeliharaan konvensional yang menggunakan banyak kertas dan memerlukan lebih banyak waktu untuk pencatatan. Dengan proses manual semacam ini, tidak bisa dipungkiri ada celah bagi oknum tidak bertanggungjawab melakukan manipulasi data task list dan log sheet parameter operasional equipment.
  2. Laporan pemeliharaan dan perbaikan, laporan inspeksi, dokumen sertifikasi peralatan membutuhkan tempat penyimpanan (filing), sementara itu semua masih dikerjakan dan disimpan secara fisik. Tentu saja dibutuhkan ruang storage yang memadai dan jika perusahaan memiliki ruang terbatas, tentu akan menjadi masalah.
  3. Keberadaan Drilling Rig yang selalu berpindah (rig up — operation — rig down — moving) menyebabkan kemungkinan hilangnya dokumen laporan dan sulitnya melakukan tracing pada setiap drilling well.
  4. Sulitnya pemantauan (conditioning monitoring) secara real-time yang dapat mendeteksi gejala kelainan awal pada parameter-parameter operasional (trending abnormality). Ditambah juga tidak mudah memprediksi spare part yang perlu diganti sehingga pengadaan suku cadang menjadi terlambat. Hal ini juga menyebabkan unplanned breakdown peralatan menjadi tidak terkontrol, karena terlambat dalam tindakan segera kepada teknisi di lapangan.
  5. Tingginya biaya pemeliharaan yang tinggi, downtime peralatan yang lama, dan citra perusahaan (company image) menjadi berkurang.

Perusahaan memanfaatkan solusi IoT dari Antares dengan memasangkannya pada rig berbasis Radio Frequency Identification (RFID). RFID memang dikenal sebagai teknologi yang mampu mengoptimalkan profit bagi perusahaan manufaktur untuk mengefisiensi proses produksi dan meningkatkan pendapatan.

Sederhananya, RFID adalah teknologi wireless yang menggunakan gelombang radio untuk mengidentifikasi dan melacak objek secara otomatis. Ada dua komponen penting dalam teknologi ini, yaitu Tag RFID dan Reader RFID.

Tag RFID berupa sebuah perangkat yang melekat pada objek yang akan diidentifikasi oleh perangkat Reader. Ada tiga jenis tag, yaitu Tag Aktif yang memiliki sumber daya sendiri seperti baterai sehingga dapat mengirim sinyal secara mandiri, jangkauan pembacaannya lebih luas; Tag Pasif yang tidak memiliki sumber daya sendiri dan mendapatkan energi dari sinyal yang dikirimkan oleh reader RFID, jangkauan pembacaannya lebih pendek dibanding Tag Aktif; dan Tag Semi-Pasif yang memiliki baterai untuk daya internal namun tetap menggunakan energi dari sinyal reader untuk berkomunikasi.

Reader Tag merupakan alat yang digunakan untuk memindai kode yang ada pada perangkat Tag. Fungsinya mengirimkan sinyal radio untuk mengaktifkan tag RFID dan menerima data yang dipancarkan oleh tag tersebut. Reader Tag dapat berupa reader genggam (handheld) atau stasioner yang dipasang di tempat tetap.

Implementasi manajemen aset rig yang dilakukan oleh PT PDSI dilakukan pada enam lokasi rig. Di mana proses dimulai dengan mengintegrasikan data aset rig di lapangan dengan sistem menggunakan RFID, kemudian menggunakan data dari kegiatan pemeliharaan untuk membentuk grafik-grafik data hasilnya. Data ini dapat dimanfaatkan untuk pengambilan keputusan terkait pemeliharaan agar lebih tepat sasaran. Termasuk juga dalam hal perencanaan pemeliharaan dan laporan secara otomatis.

Setelah pemasangan sensor dilakukan, perusahaan telah berhasil melakukan perbaikan pencatatan peralatan rig secara berkala. Pencatatan pun menjadi lebih efisien karena sudah digital (paperless) dan dengan proses digital ini memungkinkan semua data tampil dengan transparan sehingga semakin auditable. Perusahaan juga bisa melakukan perencanaan pemeliharaan dengan lebih baik, seperti mempersiapkan spare part yang dibutuhkan, melakukan Predictive Maintenance, serta mengaktifkan sentralisasi data maintenance rig. Paling penting, PT PDSI telah berhasil menurunkan angka NPT peralatan sebesar 16,82%!

Nah, temukan berbagai solusi IoT lain yang bisa membantu bisnis Anda di sini.

--

--

Leap
Leap Telkom

Telkom Indonesia kembangkan banyak produk digital di bawah Leap. Temukan rangkaian cerita mendigitalisasi bangsa lewat solusi digital yang Kami hadirkan!