Pyramid Principle Membantu Data Scientists Menyajikan Data Lebih Efektif

Novia Widiyanti
Leap Telkom
Published in
5 min readApr 17, 2023

Effective Data Presentation using Pyramid Principle: A Guide for Data Scientists

Sebagai seorang Data Scientist, tugas utama saya adalah menganalisis dan menginterpretasikan data dalam jumlah besar untuk membantu perusahaan membuat keputusan yang tepat. Namun, menyajikan informasi teknis dengan cara yang mudah dimengerti dan dapat diimplementasikan adalah tantangan besar, terutama saat berurusan dengan pimpinan perusahaan yang memiliki keterbatasan waktu. Oleh karena itu, sangat penting bagi Data Scientist untuk menyampaikan informasi yang kompleks dengan cara yang jelas dan ringkas, sehingga dapat menonjolkan inti dari insight dan memberikan rekomendasi penting.

Salah satu cara efektif untuk menyajikan data kepada pimpinan perusahaan yang sibuk adalah dengan menggunakan Pyramid Principle. Tetapi, apa itu Pyramid Principle sebenarnya? Pyramid Principle adalah framework untuk mengorganisir informasi dengan cara yang jelas dan ringkas, sehingga insight paling penting disajikan terlebih dahulu dan didukung oleh data yang relevan. Dengan cara ini, kita dapat dengan cepat menyampaikan pesan utama kita kepada pimpinan perusahaan yang mungkin tidak memiliki waktu untuk mengeksplorasi data secara mendalam.

Prinsip utama dari Pyramid Principle adalah memulai dengan memberikan kesimpulan terlebih dahulu, kemudian menunjangnya dengan data yang relevan. Pendekatan ini memastikan agar audiens kita langsung memahami inti dari presentasi, yang mana hal ini sangat penting apalagi ketika mempresentasikan kepada pimpinan perusahaan yang padat dengan aktivitas dan memiliki waktu yang terbatas untuk memproses informasi dalam jumlah besar.

Prinsip lain dari Pyramid Principle adalah menekankan pentingnya menunjang poin-poin utama yang kita sampaikan dalam presentasi dengan data, bukti, atau alasan yang jelas. Pendekatan ini membantu membuat argumen kita terlihat kredibel dan tidak terbantahkan, terutama ketika menyajikan data kompleks kepada audiens non-teknis.

Tiga Level yang dimiliki Pyramid Principle

Pyramid Principle terdiri dari tiga level: pendekatan dari atas ke bawah, pengelompokan ide-ide ke dalam kategori, dan hubungan vertikal antara ide-ide. Pendekatan dari atas ke bawah dilakukan dengan memulai dari kesimpulan utama dan kemudian mengidentifikasi poin-poin pendukung utama yang akan membentuk argumen. Pendekatan ini memastikan bahwa presentasi kita terstruktur secara logis dan mudah diikuti.

Level kedua dari Pyramid Principle melibatkan pengelompokan ide-ide ke dalam kategori-kategori yang logis. Hal ini membantu memecahkan informasi yang kompleks menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan lebih mudah dipahami. Pengelompokan ide-ide juga membantu menciptakan struktur dan hierarki dalam presentasi kita, sehingga lebih mudah bagi audiens untuk memahami bagaimana berbagai bagian saling terkait.

Terakhir, level ketiga dari Pyramid Principle melibatkan penggunaan hubungan vertikal antar ide untuk menyatukan semuanya dan memastikan pesan yang konsisten. Dalam hal ini, kita menghubungkan poin-poin pendukung agar dapat membentuk narasi yang jelas dan logis sehingga mendukung kesimpulan utama yang disampaikan. Penggunaan hubungan vertikal menjadi sangat penting, terutama ketika kita menyajikan data yang kompleks kepada para pimpinan perusahaan yang sibuk. Dengan menggunakan hubungan vertikal, kita dapat memperlihatkan keterkaitan antara poin-poin penting dalam presentasi, membantu memperjelas argumen yang disajikan dan memberikan konteks yang lebih lengkap bagi para audiens.

Data Scientist Identifikasi Pain Point dan Opportunity Produk Menggunakan Pyramid Principle

Sebagai seorang Data Scientist, saya menggunakan Pyramid Principle untuk membuat presentasi berbasis data yang efektif dan dapat mengkomunikasikan insight kepada para stakeholder. Contohnya, pada satu project, saya menganalisis feedback pelanggan untuk mengidentifikasi pain point dan opportunity untuk perbaikan dalam produk. Saya memulai dengan kesimpulan yang merangkum temuan utama dari analisis, yaitu pelanggan puas dengan produk tetapi masih ada peluang untuk perbaikan dalam komunikasi dan pengalaman pengguna.

Untuk mendukung kesimpulan ini, saya mengumpulkan feedback pelanggan dari berbagai platform, seperti media sosial, alasan berhenti berlangganan dari aplikasi, dan ulasan di Google Play. Setelah menganalisis data, saya mengelompokkan insight menjadi beberapa tema, seperti komunikasi, pengalaman pengguna, harga, dan fitur, dengan menyoroti pain point yang spesifik dan peluang-peluang perbaikan, serta memberikan data untuk mendukung insight tersebut.

Untuk membuat presentasi lebih menarik, saya menggunakan visual seperti grafik dan diagram untuk mengilustrasikan data yang ada. Terakhir, saya menggunakan hubungan vertikal untuk menghubungkan semua informasi agar pesan yang disampaikan lebih terstruktur dan jelas. Saya menjelaskan hubungan antara setiap insight dan kesimpulan utama yang sudah disebutkan.

Cara Efektif Menerapkan Pyramid Principle

Meskipun Pyramid Principle sudah terbukti efektif, menerapkannya bisa jadi tantangan tersendiri terutama dengan data yang kompleks atau audiens yang beragam. Dalam artikel ini, saya akan berbagi tips praktis untuk menerapkan Pyramid Principle dengan efektif dan menyesuaikan pendekatan ini supaya cocok dengan audiens dan situasi tertentu.

Tip #1: Singkat dan Padat

Prinsip utama dari Pyramid Principle adalah fokus pada informasi terpenting dan menyajikannya dengan cara yang jelas dan padat. Untuk melakukannya dengan baik, sebagai Data Scientist, kamu harus merangkum ide dan data kompleks menjadi konsep yang sederhana dan mudah dipahami oleh audiens. Gunakan bahasa yang mudah dimengerti dan hindari istilah teknis yang mungkin tidak familiar bagi audiensmu. Visual juga penting dalam mempresentasikan data dengan cara yang menarik, kamu bisa menggunakan grafik, diagram, atau bantuan visual lainnya.

Tip #2: Gunakan Visual

Visual adalah alat penting untuk menerapkan Pyramid Principle secara efektif. Dengan mempresentasikan data dalam format visual, Data scientist dapat membuat konsep yang kompleks menjadi lebih mudah diakses oleh audiens dan membantu mereka memahami inti dari informasi dengan lebih mudah. Pastikan visual yang digunakan sesuai dengan data, mudah dibaca, dan mendukung kesimpulan utama.

Tip #3: Gunakan Bahasa yang Mudah Dipahami

Menghindari penggunaan istilah teknis dan kata-kata yang tidak familiar bagi audiens adalah prinsip utama Pyramid Principle. Sebagai gantinya, gunakan bahasa yang mudah dimengerti dan sederhana. Dengan cara ini, pesan utama dapat tersampaikan dengan jelas dan efektif, tanpa risiko adanya kebingungan atau kesalahan dalam penafsiran.

Tip #4: Sesuaikan Pendekatan dengan Audiens dan Situasi

Pendekatan Pyramid Principle tidak cocok untuk semua audiens dan situasi. Oleh karena itu, sebagai Data Scientist, kita perlu menyesuaikan pendekatan kita agar pesan utama bisa tersampaikan dengan baik. Misalnya, jika presentasi ditujukan untuk audiens teknis, mungkin perlu menggunakan istilah teknis dan memberikan data yang lebih detail, tetapi jika presentasi ditujukan untuk audiens yang non-teknis, gunakan bahasa yang lebih mudah dicerna dan visual yang lebih banyak.

Summary:

Dalam artikel ini, saya membahaspraktis untuk menerapkan Pyramid Principle dengan efektif yang mungkin bermanfaat untuk para Data Scientist. Singkat dan padat, menggunakan visual yang mudah dimengerti, dan menghindari bahasa teknis yang rumit adalah hal-hal yang penting. Selain itu, kamu harus menyesuaikan pendekatanmu dengan audiens dan situasi tertentu agar pesan utama bisa tersampaikan dengan baik.

Sebagai Data Scientist, kamu tidak hanya bertugas untuk menganalisis data, tetapi juga menyampaikan hasil temuan dengan baik. Dengan menguasai Pyramid Principle, kamu dapat menjadi ahli data storyteller dan memberikan dampak yang lebih besar di perusahaanmu.

--

--