Revolusi AI di Pasar Konsumen: Tren dan Dampaknya pada 2024

Leap
Leap Telkom
Published in
4 min readMay 20, 2024

Artificial Intelligence (AI) telah mengubah lanskap pasar konsumen dan menghadirkan inovasi luar biasa dalam peningkatan pengalaman pelanggan dan efisiensi bisnis!

Sebagaimana jamak diketahui, tahap perkembangan selanjutnya dalam teknologi kecerdasan buatan atau AI melibatkan inovasi dan peningkatan kemampuan AI dalam melakukan tugas-tugas yang lebih kompleks, efisien, dan makin mirip manusia. Mencakup berbagai aspek, termasuk algoritma yang lebih canggih, integrasi yang lebih baik dengan teknologi lain, peningkatan dalam pembelajaran mesin, dan penerapan AI secara lebih revolusioner. Ujung-ujungnya, tetaplah kita sebagai manusia akan diberi manfaat dan kemudahan hidup dari AI.

AI telah menjadi salah satu teknologi yang paling transformatif di abad ke-21 dan memiliki pengaruh besar terhadap pasar konsumen. Hal ini terlihat jelas pada tahun ini, 2024. Dengan kemampuan untuk mengumpulkan, menganalisis dan memanfaatkan data secara efisien, AI mengubah cara konsumen berinteraksi dengan produk dan layanan. Juga bagaimana bisnis beroperasi dalam memenuhi kebutuhan pelanggan. Beberapa tren utama dalam penerapan AI di pasar konsumen adalah sebagai berikut:

Peran Asisten Virtual Canggih

Sebelum asisten virtual seperti Google Assistant, Apple Siri, atau Amazon Alexa populer, dunia diperkenalkan terlebih dahulu dengan Voice Assistant. Voice Assistant sudah dirintis sejak dulu, ide ini dicetuskan pertama kali oleh IBM pada tahun 1960-an, jauh sebelum AI ada. Dulu, fitur voice assistant disematkan dalam produk IBM yang diberi nama Shoebox. Alat ini adalah teknologi pengenal suara paling primitif dalam sejarah teknologi komputasi. Teknologi ini dulu hanya dapat mengenali 16 jenis kata dan 9 digit angka saja.

Kemudian, teknologi voice assistant berkembang pesat mulai 1970 hingga 1990-an. Saat itu Carnegie Mellon menciptakan Harpy Program yang dapat mengenali 1.000 kata. Semula, baik Shoebox maupun Harpy Program tidak dirancang sebagai produk yang akan masuk ke pasar, melainkan sekadar prototype yang mendukung perkembangan suatu teknologi saja. Sekitar tahun 1990-an barulah voice assistant benar-benar dijual kepada publik. Hingga berkembang sampai saat ini.

Sekarang, voice assistant yang menjelma menjadi virtual assistant ini telah mampu melakukan kontrol berbagai perangkat rumah pintar, dari lampu dan termostat hingga sistem keamanan, semuanya cukup melalui perintah suara. Virtual Assistant juga mampu mengelola kalender pengguna, mengatur pengingat, dan memberikan notifikasi proaktif tentang acara dan tugas penting. Juga membantu dalam proses pembelian dengan memberikan rekomendasi produk berdasarkan preferensi pengguna dan riwayat pembelian.

Personalisasi Customer Experience

AI memungkinkan personalisasi yang lebih mendalam dalam pengalaman berbelanja baik secara online maupun offline. Algoritma AI dapat menganalisis data perilaku pembelian dan preferensi konsumen untuk memberikan rekomendasi produk yang sangat relevan. AI juga membantu dalam penayangan iklan yang ditargetkan secara spesifik kepada konsumen yang tepat, berdasarkan analisis data demografis dan perilaku. Dari tata letak situs web hingga email pemasaran, AI memungkinkan setiap elemen disesuaikan agar mencerminkan preferensi individu. Tentu saja ini meningkatkan peluang konversi!

Chatbots dan Layanan Pelanggan yang Responsif

Seperti juga virtual assistant, chatbot juga memiliki sejarah yang cukup panjang. Chatbot yang kita kenal merupakan singkatan dari ‘chat robot’, yaitu program komputer yang dirancang untuk berinteraksi dengan manusia lewat percakapan menggunakan kata-kata atau teks. Chatbot pertama yang muncul di dunia adalah pada 1960-an bernama ELIZA, dibuat oleh Joseph Wezenbaum. Saat itu, chatbot ini dirancang untuk memberikan simulasi sebagai psikoterapis, dan sudah bisa melakukan percakapan secara sederhana. Chatbot selanjutnya pada tahun 1995 dan diberi nama Artificial Linguistic Internet Computer Entity atau ALICE. Diciptakan oleh Richard Wallace dengan menggunakan pendekatan berbasis pola Natural Language Processing (NLP) sederhana.

Nah, jika Anda saat ini familiar dengan Siri sebagai virtual assistant, sebetulnya semula merupakan chatbot buatan perusahaan Siri Inc. Baru pada 2011 diperkenalkan kepada publik sebagai milik perusahaan Apple. Dengan teknologi AI dan NLP, maka saat ini Siri dapat merespon penggunanya melalui perintah suara maupun teks. Penggabungan teknologi AI dan NLP menghasilkan chatbot berbasis AI. Chatbot ini mempelajari pola dan pemberian respon menggunakan teknologi machine learning serta deep learning.

Saat ini, banyak perusahaan mulai menggunakan chatbot untuk membantu operasional bisnis dan menunjang bidang layanan pelanggan. Sehingga masing-masing dari setiap perusahaan tersebut menggunakan platform chatbot yang dapat membantu mengembangkan dan mengintegrasikannya. Chatbot menyediakan layanan pelanggan sepanjang waktu tanpa intervensi terhadap manusia. Chatbot AI juga membantu agen manusia dengan memberikan informasi yang relevan dan saran saat berinteraksi dengan pelanggan sehingga pelayanan menjadi lebih berkualitas.

Berbagai pengalaman lain terkait solusi AI dewasa ini juga telah dapat dirasakan publik. AI saat ini semakin terintegrasi dengan teknologi Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR) yang mampu menciptakan pengalaman pelanggan yang lebih imersif. Dalam contoh nyata, pelanggan dapat melakukan tur virtual, misal pada perusahaan properti dan agen perjalanan.

Tentu saja, dengan meningkatnya penggunaan AI, keamanan dan privasi data konsumen menjadi prioritas utama. Algoritma AI digunakan untuk mendeteksi dan mencegah ancaman keamanan siber, melindungi data pribadi dan transaksi secara online. AI juga membantu dalam mengelola data pribadi konsumen, memastikan bahwa informasi sensitif dilindungi dan digunakan secara etis sesuai dengan regulasi privasi yang berlaku. Dengan demikian, sudah menjadi keniscayaan bahwa Anda perlu selektif memilih partner yang dapat memastikan kepatuhan terhadap regulasi berkaitan dengan keamanan data ini. Telkom yang sudah memegang ISO 27001 terkait keamanan data, dapat menjadi landasan Anda menggunakan berbagai solusi digital kami! — hzr

--

--

Leap
Leap Telkom

Telkom Indonesia kembangkan banyak produk digital di bawah Leap. Temukan rangkaian cerita mendigitalisasi bangsa lewat solusi digital yang Kami hadirkan!