Pengalaman Sebagai Internship di Telkom Indonesia

Ikhsandi Tresna
Leap Telkom
Published in
4 min readJul 24, 2023
Photo : Falza, Ikhsandi, Keysa di Telkom Landmark Tower

Sebentar, ini serius nih aku diterima sebagai Marketing Intern di Telkom?

Yup, itu adalah hal pertama yang bikin aku kaget, setelah mencoba mendaftar di berbagai perusahaan untuk internship. Alhamdulillah rezekiku ada di Telkom Indonesia, salah satu BUMN terbesar di Indonesia.

Hai, aku Ikhsandi mahasiswa Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya angkatan 2020 yang saat ini resmi menjadi Marketing Intern di Telkom!

Sedikit bercerita, sebenarnya dari dulu aku sangat ingin bekerja dan merasakan bagaimana sensasi dan vibes bekerja di gedung tinggi yang megah di Jakarta. Terpilih menjadi seorang pemagang di suatu perusahaan korporasi besar berstatus Badan Usaha Milik Negara (BUMN), merupakan suatu kesempatan yang sangat aku nanti-nanti. Tentunya, ini adalah sebuah kebanggan untuk menjadi bagian dari Telkom Indonesia, karena banyak sekali mahasiswa sepertiku yang mengidam-idamkan perusahaan ini untuk dapat menjadi tempat mereka bertumbuh dan berkembang.

Proses rekrutmennya menarik, mulai dari pengisian CV dan Interview berbasis video yang membuat aku mengenal diriku lebih baik lagi hingga proses pengumuman yang membuat deg-degan. Tetapi akhirnya lega karena aku diterima.

Telkom menyambut pemagang dengan sangat baik dan spesial. Penyambutan tersebut dilakukan secara online. Walaupun dilakukan secara online, ternyata Telkom memang memiliki keunikannya sendiri dalam membuat penyambutan lebih menarik, di mana mereka menggunakan aplikasi buatan sendiri untuk menyambut pemagang. Aplikasi tersebut memungkinkan kami untuk bisa memilih dan menentukan avatar kami sendiri yang menyesuaikan personality dan style kami. Mulai dari rambut, pakaian, warna kulit, dan lain-lainnya sehingga sangat menyenangkan seperti bermain gim The Sims. Tidak berhenti di situ, aku ingat sekali betapa menariknya pembukaan yang dilakukan, dari proses penjelasan tentang magang, pengenalan tentang perusahaan Telkom, dan nominasi pemagang terbaik dari batch-batch sebelumnya.

Setelah penyambutan tersebut, kami membuat Instagram Story tentang keseruan acara pada penyambutan pemagang tersebut. Dengan bangga dan senang hati, aku mencoba untuk menghubungi supervisor saya sesuai dengan pembagiannya. Supervisor saya bernama Yuslim, yang biasa saya panggil “Kak Yuslim”. Setelah menghubungi Kak Yuslim, kami membuat grup chat di WhatsApp berisikan anggota Intern yang juga memiliki supervisor Kak Yuslim. Di situ aku berkenalan dengan teman-teman Internship lainnya seperti Ronald, Devara, Keysa, dan Avieda melalui grup tersebut.

Kak Yuslim sebagai supervisor juga memperkenalkan dirinya, serta memberikan suatu tugas pertama untuk kami yaitu menganalisis perbedaan harga antara suatu produk di e-commerce dan e-commerce B. Pada saat itu kami menganalisis dan melihat suatu perbedaan pricing produk yang ternyata cukup berbeda.

Lalu kami juga berkenalan dengan beberapa karyawan Telkom lainnya seperti Mba Hezra dan Mas Ari. Mereka memberikan tugas untuk transkrip hasil wawancara dan meeting yang dilakukan kepada kami. Aku pun merasa ingin mencoba Work from Office (WFO) di Jakarta sehingga menawarkan bantuan kepada Kak Yuslim dan bertanya apabila di kantor Jakarta membutuhkan bantuan, aku dan teman-teman magang lainnya siap untuk datang. Kak Yuslim pun mengiyakan dan meminta kami untuk datang ke kantor di Telkom Landmark Tower. Aku sangat excited karena seperti yang aku bilang sebelumnya, bekerja di suatu gedung tinggi adalah suatu harapan yang saya sangat inginkan waktu itu.

Setelah itu kami masuk ke dalam ruangan Leap-Telkom Digital, divisi Digital Market Manajemen, di mana kami bertemu berbagai karyawan dan supervisor kami. Saat itu, kami langsung berkenalan dengan karyawan-karyawan di sana dan mengetahui berbagai divisi yang ada di dalam ruangan tersebut. Oh iya, Leap adalah inovator digital Telkom yang menghadirkan berbagai solusi dan produk transformatif untuk mendukung peningkatan sosial dan ekonomi Indonesia.

Di sana kami diperlihatkan bagaimana mereka mengadakan suatu meeting. Setelah berlangsung meeting tersebut, kami juga bertemu dengan pemagang lainnya di Telkom dan mengobrol beberapa saat di sana. Gedung Telkom Landmark Tower (TLT) ini sangat besar hingga mencapai kurang lebih 51 lantai.

Saat berada di TLT pun saya membantu karyawan-karyawan di sana untuk mengerjakan beberapa project mereka seperti proyek perilisan suatu buku, membantu memberikan pendapat saya tentang visual presentasi yang lebih baik. Setelah 2 hari WFO di kantor TLT, aku sangat senang karena itu adalah kesempatan yang benar-benar berharga untukku. Aku merasa apa yang sempat kuinginkan tercapai, yaitu bekerja di suatu gedung besar. Aku juga berbincang dengan karyawan Telkom yang dapat menambah insight untuk saya tentang bagaimana suasana bekerja di BUMN lebih tepatnya Telkom Indonesia sebagai salah satu BUMN terbesar di Indonesia.

Setelah itu, Aku menyempatkan main di Jakarta dan bertemu teman-teman kuliah, sebelum kembali ke kota saya di Cimahi untuk pulang. Beberapa minggu kemudian, supervisorku mengajak untuk datang ke kantor Telkom yang ada di Bandung, di mana saat itu saya diminta untuk mencatat hal-hal penting dari suatu pemberian informasi penting tentang product knowledge dari produk-produk Telkom. Saat itu aku semakin mengerti tentang seberapa banyak dan besar produk-produk telkom yang dapat dikembangkan dan memberikan kebermanfaatan untuk masyarakat banyak.

Tidak lama, aku mendapatkan kesempatan untuk WFO kembali untuk ikut mendengarkan sesi wawancara dari Mba Hezra bersama Narasumber yang menarik. Aku belajar banyak sekali bagaimana cara untuk membuat suatu obrolan tidak membosankan, menarik, sekaligus Insightful dari cara Mba Hezra melakukan interview. Kami juga melakukan perjalanan ke suatu desa bernama Desa Ciburuy, di mana saat itu perjalanan kurang lebih 30–60 menit perjalanan. Kami mewawancarai narasumber dari Desa tersebut untuk menanyakan tentang bagaimana produk telkom yang bernama Smart Village Nusantara (SVN) membantu mereka dalam mendigitalisasikan desa mereka. Narasumber tersebut mengatakan bahwa SVN ini sangat membantu mereka.

Tidak lengkap rasanya mengunjungi Desa Ciburuy tanpa mengetahui bagaimana budaya dan keunikan yang mereka miliki, mereka memiliki wisata seperti menaiki perahu, mobil dengan bentuk naga-nagaan, dan masih banyak lainnya!

Saya dan Keysa (teman magang di Telkom), berkunjung kembali ke kantor TLT dan bertemu banyak teman sesama pemagang yang baru, kami berkenalan dan menghadiri event yang dibuat dengan sangat menyenangkan untuk menambah ilmu. Kami pun diajak melakukan company tour di beberapa lantai yang ada di TLT.

Overall, perjalananku sebagai pemagang sangatlah menarik, dari karyawan dan supervisor yang sangat baik, ramah, dan sangat sabar dalam membimbing kami, teman-teman Internship yang membuat perjalanan saya semakin menarik, dan perusahaan Telkom juga yang membuatku bangga baik terhadap perusahaan maupun diri sendiri.

Semoga cerita aku bermanfaat dan menginspirasi teman-teman lainnya. Tunggu cerita lainnya, yaa!

--

--