Tantangan Menjadi Seorang Public Relations dalam Membawa Brand Image Produk Digital Telkom

Qorina Hanni Fauziyah
Leap Telkom
Published in
5 min readJul 13, 2023
Public Relation Digital Market Management (DMM) Telkom Indonesia — Farid Maulana Iskandar

Public Relations (PR), bisa dibilang merupakan peran pekerjaan yang strategis. Lingkup pekerjaannya tidak semata sebagai penghubung, melainkan jauh lebih besar dari itu. Seorang PR bisa menjadi representasi sebuah perusahaan. Menurut Forbes, Public Relations berfungsi membantu perusahaan untuk mendapatkan publisitas positif. Sehingga, seorang PR yang berhasil adalah mereka yang memungkinkan perusahaan mengatur narasi dalam komunikasi dengan pelanggan, prospek, investor, dan karyawan. Dilansir juga oleh media HubSpot, Public Relations memiliki peran untuk membangun hubungan perusahaan dengan publik guna menjaga dan menumbuhkan pandangan positif terhadap suatu produk atau brand.

Terlebih lagi, di era serba digital, peluang pekerjaan seorang PR sangatlah besar. Adanya dukungan dari berbagai media publikasi merupakan peluang perusahaan untuk mulai membangun citra. Sehingga tidak sedikit orang ingin mencoba, termasuk Farid Maulana Iskandar, Public Relation di Digital Market Management (DMM) — Digital Business and Technology (DBT) Telkom.

Farid seorang lulusan Manajemen Bisnis Telekomunikasi dan Informatika ini, memberanikan diri mengambil peran ini dan tertantang untuk mempelajarinya lebih jauh. Di DMM, ia mencoba mengambil peran dalam memperkenalkan produk-produk digital Telkom di bawah payung digital Leap.

“Menurut saya ini tantangan, apalagi dengan latar belakang pendidikan saya yang tidak linear dengan apa yang saya kerjakan sekarang. Pekerjaan seorang PR ini sangat menarik, saya jadi belajar bagaimana berkomunikasi yang baik demi membangun kerjasama produk-produk digital Telkom dengan dunia luar, lewat pemberitaan dan publikasi,” buka Farid.

Posisi Public Relations di Telkom

Sebelumnya tak pernah terpikir ia akan menjadi seorang PR. Ia mengaku kalau dulu bercita-cita menjadi pengusaha. Pernah, ia menjajal bisnis thrifting pakaian selama kurang lebih tiga tahun. Namun, semakin meningkatnya kualitas teknologi digital membuat ia ingin mencoba tantangan baru.

Tahun 2022, saat awal ia bergabung di Telkom, Farid ditempatkan di unit Marketing Strategist, salah satu lini unit DMM. Secara umum, saat itu ia bertugas untuk mendukung terselenggaranya project-project marketing sehingga dapat berjalan lancar dan terstruktur. Adapun salah satu inisiasinya adalah dengan menyeleksi ajang penghargaan yang layak dan sesuai, sehingga bisa diikuti oleh Telkom khususnya Leap Telkom Digital. Tak lama berselang, ia dipindahkan ke lini bisnis sekarang, yaitu Marketing Communication yang dirasa lebih cocok dengan kemampuannya. Di sana, Farid banyak mendukung proses komunikasi terkait pekerjaan dengan berbagai PIC regional Telkom.

“Seperti yang saya katakan tadi, saya pun masih terus belajar. Di sini, saya lebih banyak berhubungan dengan pihak produk dan menjembatani kebutuhan rilis ke media-media eksternal. Baik media cetak maupun media online. Tidak jarang juga saya terlibat dalam event internal yang diadakan”

Saat melakukan transformasi bisnisnya menjadi sebuah perusahaan digital, Telkom telah mengambil peran untuk membawa perubahan Indonesia ke era industri 4.0. Menjadi bagian dari BUMN, Telkom terus berupaya secara maksimal mendigitalisasi bangsa dengan menghadirkan produk-produk digital yang menjadi solusi di tiap ekosistem.

Masing-masing produk digital LEAP Telkom berbasis business-to-business (B2B). Farid tidak menyangka jika keberadaan produk-produk digital Telkom cukup banyak dan bervariasi. Sehingga, sempat juga ia merasa bingung dalam mengenal dan mempelajari masing-masing produk tersebut.

Digital Marketing Communication adalah hal baru buat saya. Di sinilah tantangan sesungguhnya, saya banyak menyesuaikan dan belajar tentang produk digital dengan sering-sering bertanya ke tim produk untuk mendapat gambaran atau product knowledge agar lebih maksimal lagi handle project-project dengan media rilis atau yang lainnya.”

Role kerja Farid saat ini lebih banyak berfungsi sebagai narahubung antara tim produk digital dan tim penulis dalam pembuatan artikel rilis. Ia juga menjembatani review artikel yang diperlukan sebelum rilis dilempar ke media partner.

Skill yang Dibutuhkan Seorang Public Relations

Pekerjaan sebagai PR bukan hanya sekedar menjalin komunikasi dengan orang baru dan membawa nama perusahaan kepada masyarakat. Tetapi juga harus memperhatikan bagaimana perusahaan memiliki citra yang baik dan juga kredibel atau layak dipercaya oleh masyarakat. Untuk itu diperlukan riset dan pemantauan secara berkelanjutan untuk memahami kebutuhan masyarakat dan tren yang berlangsung saat ini. Maka memiliki strategic thinking adalah skill pertama yang perlu dikuasai.

Sebuah perusahaan pasti menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, baik internal maupun eksternal. Adapun pihak eksternal yang terkait diantaranya adalah konsumen, komunitas, investor, klien, media, pemerintah, dan lainnya. Sedangkan untuk pihak internalnya adalah perusahaan itu sendiri. Seorang PR perlu bisa membangun dan membina hubungan baik untuk bisa saling menguntungkan satu sama lain. Hal ini dikarenakan kedua pihak, baik internal dan eksternal ini sama-sama penting bagi perusahaan.

Untuk bisa membina hubungan komunikasi yang baik, maka perlu menyesuaikan karakter seseorang yang dituju. Hal tersebut cukup menjadi tantangan bagi Farid, ketika pertama kali bergabung di Telkom.

“Suka duka pertama kali saat memperkenalkan brand LEAP kepada masyarakat melalui media yaitu, ketemu banyak orang dengan berbagai karakter. Bahkan, saya pernah ditegur oleh atasan karena salah dalam melakukan pendekatan kepada mereka. Tapi pada saat itu saya belajar, oh ternyata untuk bisa berhadapan dengan orang, kita perlu melakukan pendekatan yang berbeda-beda,” ujar Farid.

Sejak bergabung di Telkom selama kurang lebih satu tahun, Farid merasa beruntung karena mendapatkan lingkungan kerja yang supportif. Ia pun mengaku belajar banyak bagaimana mempelajari karakter orang yang berbeda-beda. Walaupun orang lain mungkin akan berpikir bahwa menjadi seorang pengusaha itu lebih menguntungkan, namun berada dalam naungan Telkom membuatnya bersyukur. Baginya, berada dalam lingkup digital seperti sekarang merupakan kesempatan yang tidak bisa datang dua kali. Dan itu menjadi motivasi terkuatnya untuk terus beradaptasi.

Itu lah kisah dari Farid Maulana Iskandar, semoga bisa menginspirasi dan menambah pengetahuan kita semua terkait Public Relations yaa. Nah, Leapers yang ingin bergabung menjadi digital talent di Telkom, ada kesempatan terbuka di Careers Telkom. Selamat mencoba dan berkarya untuk negeri!

Halo saya Qorina Hanni Fauziyah, mahasiswi semester 8 Sampoerna University. Saya sedang mengikuti program magang Internship DDB Telkom sebagai General Role di unit Digital Market Management. Selama magang, tugas saya mendukung beberapa kegiatan pemasaran, khususnya untuk LEAP brand. Terkait public speaking skill, saya sendiri banyak belajar dengan menjadi MC di beberapa acara Digi Forum produk-produk digital Telkom. Ketertarikan saya dengan dunia kepenulisan juga di dukung disini. Dengan mengikuti Workshop Menulis dari PaDi UMKM dan DMM, saya sangat menemukan hal baru, terutama dalam penulisan Copywriting dan Jurnalistik. Ini adalah hasil karya tulisan saya. Semoga tulisan ini memberikan insight baru bagi para calon digital talent dan public speaking enthusiast. Selamat membaca!

--

--