Tempuh Berbagai Rintangan Hingga Akhirnya Berpijak di Leap

vietraa
Leap Telkom
Published in
4 min readAug 7, 2023

Bagaimana jika kita diberikan tanggung jawab untuk mengenalkan sebuah brand kepada para calon konsumen? Terlebih ketika brand tersebut merupakan brand yang baru saja terbit dalam rentang waktu yang belum cukup lama.

Sebagai salah seorang fresh graduate yang memiliki passion di bidang Digital Marketing dan pernah mengikuti magang di bagian tersebut, tentu saya sudah terbayang betapa sulitnya jika harus berada dalam posisi itu. Untuk dapat mengenalkan sebuah brand baru kepada calon konsumen, kita harus memutar otak dan dipaksa untuk memunculkan ide kreatif agar orang mau mengenal produk kita. Kemampuan dalam berkomunikasi pun menjadi kunci yang penting agar tujuan tersebut dapat tercapai.

Namun, itulah tugas yang harus dijalankan oleh Fadel Nelsmana, sebagai seorang story alignment dan brand activation di Leap.

Sehari-hari, ia harus memunculkan ide dan inovasi agar Leap mendapatkan banyak konsumen baru. Singkatnya, Fadel berperan sebagai pionir yang membangun brand awareness hingga membentuk customer loyalty untuk Leap. Pekerjaan Fadel ini berhubungan dengan menciptakan strategi pemasaran dalam bentuk campaign, event, hingga exhibition, agar customer dapat merasakan langsung experience yang didapat ketika menggunakan suatu produk.

Sebagai salah satu perusahaan BUMN terdepan di Indonesia, Telkom harus selalu memajukan dan mengembangkan inovasi bisnisnya agar terus mencapai sustainability. Hal inilah yang mendorong Telkom untuk menciptakan Leap, sebagai jawaban bagi masyarakat Indonesia agar ikut maju di era perkembangan digital yang kini berjalan dengan sangat cepat. Leap merupakan brand yang menaungi berbagai macam produk digital Telkom.

Mengenal Perjalanan Hidup Fadel

Fadel, adalah salah satu orang yang dipercaya untuk memperkenalkan Leap kepada masyarakat Indonesia. Latar belakangnya sebagai mahasiswa komunikasi di salah satu universitas negeri di Bandung mengantarkannya untuk bekerja sebagai story alignment dan brand activation di Digital Market Management (DMM) yang mengelola Leap.

Tantangan demi tantangan ia hadapi dengan penuh suka dan duka. “Budaya kerja di DMM asyik sih, jadi saya enjoy bekerja di sini,” tutur Fadel. Ia mengatakan kalimat singkat tersebut sembari menyeruput kopi di tangan dan tertawa kecil dengan khasnya.

Namun, role ini tentunya didapatkan dengan tidak mudah. Fadel harus menempuh perjalanan yang penuh dengan lika liku. Pengalaman demi pengalaman harus ia lewati hingga ia diantarkan sampai pada tahap ini. Di dalam perjalanan tersebut, tak jarang Fadel menemukan banyak sekali proses jatuh bangun. Mulai dari memilih perusahaan sebagai batu loncatan, bekerja di luar negeri yang mengharuskan ia untuk menentang hati nuraninya, hingga mendapati dirinya bekerja hanya dalam hitungan bulan karena perusahaannya harus gulung tikar.

Meski begitu, Fadel tak pernah mengabaikan dan melupakan segala perusahaan yang pernah jadi tempatnya berpijak. “Yang paling tidak bisa dilupakan itu sebenarnya pengalaman kerja saya di Kuala Lumpur,” ucap Fadel dengan wajah serius. Ia pun membuka cerita mengenai bagaimana ia bekerja dengan harus mengesampingkan nilai-nilai moral yang ia pelajari sepanjang hidupnya.

Bukan salah kotanya, dan bukan salah negaranya. Hanya saja, saat itu Fadel memang bekerja sebagai ‘orang di belakang layar’ yang bertugas untuk menyaring policy yang berlaku dalam pasar Indonesia. Ia menyebutkan bahwa dirinya di sana berperan sebagai Content Reviewer. Di situlah ia menemukan bahwa ternyata banyak sekali konten-konten yang mengandung tindak asusila seperti SARA, child abuse, hal-hal yang menyinggung hate speech terhadap kaum atau komunitas tertentu, dan tak jarang Fadel harus melawan hati nuraninya demi me-review konten-konten tersebut.

Satu tahun bekerja di sana merupakan pengalaman yang berkesan untuknya. Ia mempelajari banyak hal terlepas dari segala tantangan yang ia hadapi selama memijakkan kaki di tempat tersebut. Namun, itulah perjalanan hidup. Terkadang kita memang perlu dihadapkan dengan sesuatu untuk memetik pelajaran berharga dalam hidup kita. Begitu pula Fadel yang telah melewati berbagai rintangan dalam pekerjaannya.

Melangkah Bersama Leap

Sempat bekerja di salah satu platform belanja online milik Telkom Indonesia, hingga akhirnya platform tersebut terpaksa ditutup dan Fadel pun dipindahkan ke unit digital marketing Telkom yang saat itu bernama Digital Scale Up Marketing (DSM). “Ada sih kepikiran, ini nasib saya bakal gimana ya platformnya gulung tikar. Eh ternyata Telkom baik sekali memindahkan saya ke DSM waktu itu,” tutur Fadel. Ia pun melanjutkan, Telkom memang memikirkan matang-matang bagaimana nasib para karyawan yang terkena dampak dari penutupan platform tersebut.

Sekitar satu tahun ia jalani sebagai digital marketer di DSM, hingga akhirnya unit tersebut berganti nama menjadi Digital Market Management (DMM) dan Fadel pun diangkat menjadi brand activation dan story alignment di sana. Bisa dibilang, Fadel merupakan salah satu ‘The OGs” di belakang layar Leap, yang melewati perjalanan Leap saat awal-awal brand tersebut dibentuk.

Meskipun Fadel mengatakan bahwa ia menikmati pekerjaannya di DMM, bukan berarti tidak ada tantangan yang perlu ia hadapi sebelum melangkahkan kaki di salah satu unit marketing Telkom Indonesia ini. “Waktu pertama saya di DMM itu, harus melalui proses adaptasi dulu,” ucap Fadel.

Sebagai unit yang bernaung langsung di bawah Digital Business and Technology (DBT) Telkom, tentunya Fadel harus mengikuti segala regulasi yang berlaku dalam BUMN. Ia mengatakan bahwa itu merupakan rintangan tersendiri saat ia pertama kali masuk ke Leap. Namun, bagi Fadel yang sudah melewati lika liku perjalanan bekerja, hal tersebut bukanlah menjadi hambatan untuk ia terus berkembang di tempatnya saat ini.

Ketika ditanya apa yang menjadi tantangan terbesar saat ia bekerja di Leap, jawabannya sederhana sekali.

“Tantangan terbesar sih, sepertinya gak ada. Tapi jadi story alignment dan brand activation di Leap itu satu, harus punya skill komunikasi yang bagus.”

Kalimat tersebut menutup kisah hidupnya dalam mencari pekerjaan yang diceritakan saat Workshop Penulisan DMM dan Agree tanggal 18 Juli 2023 lalu.

Halo semuanya! Nama saya Vietra Shauma Ranabilla, seorang Copywriter yang saat ini sedang bekerja di unit Digital Market Management Telkom Indonesia. Tulisan ini merupakan hasil dari pengalaman saya mengikuti Workshop Menulis dari DMM. Saat mengikuti workshop tersebut, saya diberikan kesempatan untuk menjadi kontributor di Medium Leap. Kesempatan ini tentu memberikan ruang bagi saya agar dapat terus mengembangkan kemampuan saya dalam menulis.

So, this is it! Karya pertama saya yang di-publish di Medium Leap. Saya harap tulisan ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca. Dan terima kasih untuk kalian yang telah membaca tulisan ini dan ikut mengapresiasi hasil karya saya ini. :)

--

--