Tingkatkan Performa Layanan Komunikasi Perusahaan dengan Chatbot OCA

Leap
Leap Telkom
Published in
4 min readFeb 20, 2024

Evolusi chatbot dewasa ini telah berhasil meningkatkan peran komunikasi kontemporer dalam dunia usaha. Dalam era digital yang berkembang pesat, komunikasi telah mengalami perubahan yang begitu nyata. Chatbot sebagai salah satu inovasi terdepan telah mengubah cara manusia berinteraksi.

Chatbot sebetulnya bukan barang baru, konsepnya sendiri sudah dimulai sejak tahun 1960-an oleh Joseph Weizenbaum. Dia menciptakan Eliza, salah satu chatbot pertama yang bisa berkomunikasi dengan manusia dengan menggunakan Bahasa Inggris sederhana. Lantas, kita mengenal teknologi dan kecerdasan buatan yang lebih maju bernama Siri yang diluncurkan Apple pada tahun 2011. Momen inilah yang membuat chatbot menjadi sorotan apalagi ketika diintegrasikan ke dalam perangkat mobile.

Sebelum lebih jauh, ada baiknya kita mengenal apa yang dimaksud dengan chatbot. Chatbot itu sendiri adalah program komputer yang dirancang untuk berinteraksi dengan manusia melalui percakapan berbasis teks atau suara. Tujuan utama chatbot adalah untuk memberikan respon yang relevan dan berguna kepada pengguna sesuai dengan pertanyaan atau perintah yang diberikan. Chatbot seringkali digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk layanan pelanggan, bantuan teknis, pemesanan online, dan banyak lagi.

Chatbot beroperasi dengan dua cara, yaitu secara otomatis atau dengan bantuan manusia. Ada pula beberapa chatbot yang menggunakan kecerdasan buatan dan pemrosesan bahasa untuk memahami dan merespon percakapan secara natural. Kita akan coba membahas satu persatu mengenai pengaplikasian chatbot dalam berbagai ruang.

Yang paling umum kita jumpai adalah penggunaan chatbot dalam layanan pelanggan, karena memang ini adalah kegunaan yang paling umum dari chatbot. Banyak perusahaan besar telah mengadopsi chatbot untuk memberikan dukungan pelanggan yang efisien dan cepat. Layanan tersebut bahkan bisa kita lihat sehari-hari. Mulai dari menjawab pertanyaan umum hingga menangani keluhan, chatbot memungkinkan perusahaan menghadirkan layanan 24/7 tanpa memerlukan keterlibatan atau intervensi manusia.

Maraknya kehadiran industri e-commerce membuka peluang komunikasi yang lebih besar antara penjual, pembeli, dan pihak ketiga. Chatbot telah membuka pintu interaksi yang lebih personal antara konsumen dan pemilik brand atau penjual. Mereka dapat membantu calon konsumen menemukan produk yang sesuai dengan kebutuhan, memberikan rekomendasi berdasarkan preferensi, bahkan memfasilitasi proses pembelian. Tentu saja, hal ini meningkatkan pengalaman berbelanja online lebih baik lagi sehingga berdampak pula dengan peningkatan konversi bagi perusahaan.

Tidak hanya itu, dalam dunia pendidikan, chatbot juga memegang peranan yang cukup penting. Chatbot dapat digunakan untuk menyediakan bantuan dan dukungan kepada siswa dalam proses belajar mengajar di sekolah, atau peserta pelatihan-pelatihan yang dilakukan di forum berbeda. Mereka dapat memberikan jawaban atas pertanyaan, memberikan materi pembelajaran tambahan, bahkan menyelenggarakan ujian dan memberikan penilaian. Hal ini memungkinkan pendidik mampu meningkatkan aksesibilitas dan efisiensi dalam proses belajar mengajar.

Chatbot juga mampu meningkatkan performa sebuah perusahaan. Dengan mengintegrasikan chatbot ke dalam strategi bisnis mereka, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi operasional, meningkatkan layanan pelanggan, dan meningkatkan keunggulan kompetitif mereka di pasar. Hal ini tentu saja memungkinkan perusahaan untuk fokus pada inovasi, pengembangan dan pertumbuhan produk, sambil tetap memberikan pengalaman yang baik kepada pelanggan.

Chatbot dapat mengerjakan tugas-tugas rutin dan berulang yang sebelumnya dilakukan oleh staf manusia menjadi otomatis. Misalnya, memberikan informasi umum kepada pelanggan, mengelola janji temu, atau menyediakan dukungan teknis. Dengan demikian, perusahaan dapat menghemat waktu dan sumber daya yang sebelumnya digunakan untuk tugas serta mengalokasikan staf untuk tugas-tugas yang lebih kompleks dan bernilai tambah. Sehingga, efisiensi operasional dapat meningkat dengan penggunaan chatbot.

Masih berkaitan dengan layanan pelanggan, chatbot memungkinkan perusahaan untuk merespon pertanyaan dan permintaan pelanggan dengan cepat dan konsisten selama 24/7. Sehingga hal ini dapat meningkatkan kepuasan pelanggan dengan memberikan layanan yang lebih responsif dan lebih mudah diakses, serta tentu saja mengurangi waktu tunggu atau antrean bagi pelanggan untuk memperoleh bantuan.

Chatbot juga dapat dengan mudah menangani volume percakapan yang besar secara bersamaan tanpa mengalami penurunan kualitas layanan. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk mengakomodasi lonjakan permintaan tanpa perlu menambah banyak pekerja manusia, sehingga mempercepat waktu dalam memberikan respon.

Hal yang tak kalah penting juga berkaitan dengan pengumpulan data dan analisis. Chatbot dapat digunakan untuk mengumpulkan data tentang preferensi, kebutuhan, dan perilaku pelanggan selama interaksi. Data ini dapat digunakan untuk menganalisis tren, mengidentifikasi pola-pola yang berguna, dan mengambil keputusan yang lebih terinformasi dalam pengembangan produk, pemasaran, dan strategi layanan.

Dengan memberikan rekomendasi produk yang relevan sesuai dengan preferensi di atas, chatbot pun dapat membantu pelanggan menemukan produk yang sesuai dengan kebutuhan mereka dan memberikan dukungan selama proses berbelanja yang mana chatbot dapat meningkatkan peluang penjualan dan konversi. Chatbot yang dilengkapi dengan kecerdasan buatan juga dapat mempersonalisasi pengalaman belanja untuk setiap pelanggan, meningkatkan kepuasan, dan loyalitas pelanggan.

Teranglah bahwa chatbot memiliki potensi meningkatkan performa layanan sebuah perusahaan. Bahkan bukan tidak mungkin membuka peluang-peluang baru dalam komunikasi, baik dalam konteks bisnis maupun kehidupan sehari-hari. Meskipun demikian, nyatanya masih ada beberapa tantangan yang harus diatasi juga berkaitan dengan chatbot. Salah satunya terkait keamanan dan privasi data, serta risiko chatbot memberikan informasi yang tidak sesuai. Maka, penting bagi sebuah perusahaan untuk menghadirkan chatbot yang unggul dengan berpartner kepada penyedia solusi komunikasi yang kompeten dan andal.

Telkom telah mengembangkan Omni Communication Assistant (OCA) sebagai inovasi digital dalam ekosistem komunikasi. Cari dan temukan solusi atas segala permasalahan yang Anda hadapi di sini!

--

--

Leap Telkom
Leap Telkom

Published in Leap Telkom

We are part of Telkom Indonesia. Let’s #TakeALeap to Accelerate Indonesia’s Digital Ecosystem.

Leap
Leap

Written by Leap

Telkom Indonesia kembangkan banyak produk digital di bawah Leap. Temukan rangkaian cerita mendigitalisasi bangsa lewat solusi digital yang Kami hadirkan!