User Centered Design dan Persona

Nurul Faza S.
LEARNFAZZ
Published in
3 min readFeb 27, 2019

Salah satu tantangan paling sering dan penting yang dihadapi oleh teknologi instruksional adalah bagaimana merancang dan mengembangkan suatu produk atau program yang keduanya mendukung pembelajaran dan kinerja pengguna secara efektif dan efisien dan juga menghasilkan kepuasan pengguna (Baek, E., Cagiltay, K., Boling, E., dan Frick, T.).

User Centered Design atau UCD adalah sebuah filosofi perancangan yang menempatkan pengguna sebagai pusat dari sebuah proses pengembangan sistem (Widhiarso, W., Jessianti dan Sutini(2007)). Inti dari UCD ini adalah dalam membuat sebuah rancangan kita harus selalu berpikir dari perspektif pengguna berusaha mencari, merancang, dan membangun solusi yang tidak pernah membuat pengguna berpikir tentang apa yang perlu mereka lakukan selanjutnya.

Jika Anda terlibat dalam pekerjaan yang menggunakan UCD, maka anda harus mengetahui apa itu Persona.

sumber : https://optinmonster.com/how-to-create-a-concrete-buyer-persona-with-templates-examples/

Persona adalah sebuah representasi pengguna dalam bentuk individu imajiner yang memuat rangkuman singkat mengenai karakteristik, pengalaman, tujuan, tasks, pain points, dan kondisi lingkungan pengguna yang sebenarnya. Persona biasanya digunakan untuk memahami karakter pengguna, sehingga kita dapat membangun empati terhadap pengguna. Selain itu, persona juga bisa digunakan untuk membangun fokus, berkomunikasi dan mencapai konsensus, membuat keputusan, dan mengukur efektifitas.

Persona terdiri atas beberapa elemen-elemen dasar, yaitu :

  1. Nama & Foto Profil
  2. Demografis : berisi informasi pribadi seperti umur, jenis kelamin, pendidikan, etnik, dan lain -lain.
  3. Detail Pekerjaan
  4. Tempat Tinggal
  5. Personal Background : berisi informasi yang menandakan deskripsi “satu hari dalam kehidupan”
  6. Goals : merupakan tujuan yang pengguna ingin capai saat menggunakan aplikasi
  7. Motivations : motivasi dan alasan mengapa user ingin mencapai tujuan tersebut
  8. Behavior : termasuk online dan offline pola behavior, untuk membantu identifikasi tujuan dari pengguna
  9. Pain Points/Frustrations : permasalahan user pada kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan aplikasi
  10. Quotes : prinsip yang dianut penguna terkait dengan kebutuhannya

Sebuah persona harus menggambarkan keadaan pengguna yang sebenarnya. Oleh karena itu, pembuatan persona tidak dilakukan berdasarkan asumsi belaka, melainkan didasarkan pada analisis dan kategorisasi data pengguna. Data pengguna dikumpulkan melalui riset yang dapat dilakukan dengan cara wawancara dan observasi sejumlah orang yang kira-kira merupakan target pengguna dari sistem yang ingin kita buat. Hasil dari riset tersebut, nantinya akan memperlihatkan karakter dari para pengguna. Berdasarkan karakter, data akan dikategorikan dan dikombinasikan ke dalam beberapa kategori pengguna. Hal ini menyebabkan persona dalam suatu sistem bisa beragam jumlahnya tergantung dari kategori pengguna yang ada.

Pada proyek PPL LearnFazz, terdapat dua buah persona yang merepresentasikan dua kategori pengguna LearnFazz, yaitu Student dan Teacher. Student ingin dapat lebih memahami pelajaran yang disampaikan oleh Teacher dan menyelesaikan pelajaran dengan nilai yang baik. Selain itu, Student juga ingin memiliki banyak teman. Namun, karena Student memiliki kepribadian introvert, ia memiliki kendala bahwa ia takut untuk memberikan pertanyaan di kelas dan susah untuk memiliki banyak teman.

Di sisi lain, Teacher ingin bisa lebih banyak berinteraksi dengan Student dan memiliki Student yang proaktif. Dikarenakan Student yang diajarkan merupakan mahasiswa baru dan cenderung pemalu, Teacher menjadi kurang familiar dengan Student dan Student menjadi enggan untuk bertanya di kelas. Selain itu, Teacher juga berharap dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh Student tanpa ada batasan waktu tertentu seperti di kelas.

Referensi :

  1. Widhiarso, W., Jessianti, dan Sutini. (2007). Metode UCD (User Centered Design) Untuk Rancangan Kios Informasi Studi Kasus : Rumah Sakit Bersalin XYZ.
  2. Persona. Usability Body of Knowledge. Web. 27 Februari 2019. http://www.usabilitybok.org/persona
  3. Baek, E., Cagiltay, K., Boling, E., dan Frick, T. User-Centered Design and Development.
  4. User-Centred Design and Why it is Important. Saskatchewan. Web. 27 Februari 2019. https://www.saskatchewan.ca/government/visual-identity-and-protocol/digital-standards-and-framework/usability-and-accessibility/user-centered-design

--

--