Kajian Resahmu Live Report

Menjadi profesional sebagai pelaku kreatif, bersama Rahadil Hermana (bodilpunk) — Letter Talks Podcast

Dimas Fakhruddin
Letter Talks
4 min readJan 22, 2020

--

Berada di sekitar teman-teman yang bisa mendukung apa yang kamu lakukan adalah hal yang sangat menyenangkan. Kadang kita tak pernah tahu kapan ide-ide iseng yang kita lontarkan bisa mendadak terealisasikan. Ya karena berada di sekitar mereka.

Menyenangkan.

Minggu siang, 19 Januari 2020, #KajianResahmu, salah satu tajuk dari podcast LetterTalks yang saya inisiasi, akhirnya bisa melakukan sesi live perdananya. Wacana yang awalnya berupa rangkaian tour Live LetterTalks keliling Jawa, akhirnya malah diawali dengan sub-tajuknya, bukan tajuk utamanya. Ndapapa~ Realita dan kesempatan memang misterius, gak pernah bisa diduga.

Saya sendiri berterima kasih kepada teman-teman Malang Art Map dan Nirhaus yang mendukung acara ini dari awal hingga akhir. Dari yang target awal hanya 15 orang peserta hingga membengkak menjadi 30 lebih dan harus pindah tempat ke Makmur Café. Pengalaman yang menyenangkan ketika banyak bertemu teman-teman baru. Khususnya narasumber LetterTalks kali ini, Rahadil Hermana, atau yang lebih dikenal dengan nama Bodilpunk. Doi yang awalnya hanya saya ikuti di halaman Instagramnya, yang memang saya kagumi karya-karyanya, ternyata bisa bertemu, berkenalan, dan mengobrol panjang lebar secara langsung. Disaksikan banyak orang pula. Pengalaman ya menyenangkan memang, tapi juga aneh bagi saya. Gak pernah terbayang sebelumnya di kamus saya untuk mengobrol dengan seseorang, mengulik lebih jauh tentangnya, tapi dengan disaksikan banyak orang. Aneh. Tapi ternyata saya menikmatinya.

Foto oleh Puspita Wikanandha

#KajianResahmu kali ini berbeda dengan yang biasanya. Ada tema besar yang diangkat, yaitu tentang menjadi profesional sebagai pelaku kreatif. Begitu cairnya obrolan kali ini hingga tak terasa 1,5 jam berlangsung. Selain mengobrol panjang lebar tentang proses berkarya bodilpunk dari awal berjalan sendiri hingga sekarang sudah mulai membentuk tim, banyak poin-poin lainnya yang tak kalah penting. Bodil bercerita bahwa memahami diri sendiri, bagusnya di mana, sukanya di mana, bisanya style ilustrasi yang seperti apa, akan memudahkan untuk menentukan positioning diri nantinya. Karena di luar sana sangat banyak orang yang bisa menggambar/ilustrasi, kita harus benar-benar unik dan spesifik jika ingin mudah dicari. Doi memberikan contoh dengan brand Bodilpunk yang doi bangun.

“Bodilpunk itu ilustrasi. Ilustrasi yang seperti apa? Pointillism, tampak depan, komposisinya seimbang. Ilustrasinya untuk siapa? Untuk kebutuhan merchandise band atau festival”, kira-kira seperti itu Bodil menjelaskan tentang positioning brandnya.

Setelah memahami positioning diri ada di mana, hal berikutnya yang penting dilakukan adalah membuat perencanaan jangka panjang. Apa saja yang ingin diraih dan ingin berkembang seperti apa. Karena dengan perencanaan yang baik inilah kita bisa berjalan dengan enak, arahnya jelas. Tidak tergoda untuk menyeberang ke sana ke mari yang jauh berbeda dengan tujuan awal yang telah kita bangun. Tapi yang paling penting, Bodil menambahkan, “jangan terlalu ambisius, capek”. Lebih baik menjalani sesuatu yang kita senangi daripada sekedar melakukan sesuatu tapi sebenarnya kita tidak menyukainya. Capeknya dua kali.

Di sini peran komunikasi menjadi penting. Bagaimana cara kita berkomunikasi dengan klien akan berimbas pada ritme bekerja kita. Maka dari itu sebisa mungkin kita harus mengakrabkan diri dengan mereka, menganggap mereka seperti teman kita sendiri. Tapi walaupun begitu, kita tetap harus memberikan kontrak kerja agar prosesnya bisa diukur dan dipertanggung jawabkan. Profesionalisme bisa dimulai dari hal ini. Karena hanya dengan bersikap profesional seperti ini yang bisa menaikkan value kita sebagai pelaku kreatif (illustrator/designer/dsb).

Mungkin itu beberapa poin utama yang terekam jelas di benak saya sebagai host LetterTalks. Walaupun tentu masih banyak poin-poin sambatan menyenangkan lainnya yang masih segar di ingatan saya maupun teman-teman yang datang sewaktu acara kemarin — yang mungkin sedang membaca tulisan ini. Untuk menikmati obrolan selengkapnya bisa langsung menuju kanal Spotify LetterTalks, atau klik tautan berikut:

https://open.spotify.com/episode/5Ait6umwM0CTGq8ZNe5Wuy?si=wOVe47WJSNio6m4nsMfGRQ

Sampai jumpa di kesempatan yang lain, teman-teman. Semoga obrolan LetterTalks kali ini bisa sedikit memberikan pandangan baru agar kita tidak terlalu banyak menunda-nunda wacana yang telah terlanjur kita buat.

__________
Salam kompak selalu antara hati dan pikiranmu.
@dimazfakhr

--

--

Dimas Fakhruddin
Letter Talks

I share stories through letters. A Lettering Artist and graphic designer | IG : @dimazfakhr_