Berawal dari Stasiun, Program BOLA Berdayakan Anak-anak Jalanan
Siapa yang tidak kenal Messi dan Ronaldo? Atlet sepak bola yang diidolakan jutaan orang, dewasa maupun anak-anak mampu membuat kita betah berlama-lama melihat bintang yang satu ini di layar kaca. Berbekal ketekunan sejak kecil membentuk mereka hingga saat ini meraih gelar pemain sepak bola terbaik.
Melihat Messi dan Ronaldo, harus kita akui olahraga menjadi salah satu faktor seseorang bisa berdaya. Menurut data National Alliance for Youth Sports (NAYS), sekitar 65% anak-anak di seluruh dunia terlibat dalam kegiatan olahraga dan dampak positif yang terlihat adalah anak-anak menjadi percaya diri dan menjadi dekat dengan teman sebaya di kegiatan olahraga.
Yayasan Kampus Diakoneia Modern melihat fakta ini saat kunjungan ke Brazil, Rusia, dan Qatar untuk mengikuti Street Child World Cup. Banyak anak di sana yang diberdayakan melalui olahraga khususnya sepak bola. Secara tidak langsung anak-anak jadi memiliki keahlian dan teralihkan dari kecanduan gawai.
Program BOLA (Bermain, Olahraga, Lindungi Anak) bersama Yayasan Kampus Diakoneia Modern (KDM)
Yayasan Kampus Diakoneia Modern (KDM) didirikan pada 24 Januari 1972 untuk membantu anak-anak kurang mampu. Salah satu program yang dijalankan adalah program BOLA (Bermain, Olahraga, Lindungi Anak). Sebuah program yang diinisiasi sejak 2012 untuk memberdayakan dan melindungi anak-anak rentan melalui pelatihan futsal, advokasi, peningkatan kapasitas, melibatkan 600 anak untuk mengurangi waktu jalan dan mempromosikan hak-hak mereka. Kalau dihitung dari tahun perintisan (2014) hingga sekarang sudah lebih dari 2000 anak yang sudah kami jangkau melalui program BOLA.
Mengapa anak-anak jalanan?
Kak Jessica selaku Manager program penyelamatan dan penguatan komunitas bercerita program ini terbentuk karena melihat banyak anak jalanan di stasiun sebelum stasiun-stasiun direvitalisasi seperti sekarang. Dimana banyak anak jalanan yang berkumpul di stasiun Bekasi, Depok, Tebet, dan masih banyak lagi.
Program BOLA dibuat untuk mengurangi waktu mereka di jalan dengan melakukan kegiatan olahraga. Menurut data Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan per 15 Desember 2020, Indonesia memiliki 67.368 anak terlantar, jumlah yang mungkin akan bertambah jika tidak ada intervensi. Anak-anak jalanan menghadapi risiko yang lebih tinggi seperti merokok, penggunaan narkoba, dan kekerasan, serta kurangnya ruang aman untuk melakukan aktivitas positif.
Tapi setelah stasiun kereta api banyak perbaikan. Anak-anak ini jadi sulit ditemukan dan akhirnya agar program BOLA terus berjalan, Yayasan Kampus Diakoneia Modern mengundang komunitas akar rumput berkolaborasi bersama dalam program BOLA. Tujuannya bukan untuk program BOLA tetap berjalan, tetapi agar kami tetap bisa menjangkau anak-anak yang tak terlihat tersebut, sifatnya lebih ke pencegahan agar anak-anak tidak lagi turun ke jalan, jadi kami menjangkau anak-anak di komunitas marjinal.
Apa yang didapatkan dari program BOLA?
600 anak-anak diberdayakan melalui program BOLA, 9 komunitas akan meluncurkan kampanye sosial terkait isu pendidikan & menerima donasi, 3 komunitas terpilih akan diseleksi untuk mendapatkan paket pelatihan peningkatan kemampuan senilai Rp30 juta.
Perusahaan Anda bisa memberikan dampak
Kami percaya untuk menghasilkan dampak yang besar juga perlu upaya yang panjang dan peran kolektif yang masif. Oleh karena itu, kami mengundang Anda untuk turut berkontribusi dalam aksi baik yang bisa kita lakukan bersama dan jadilah salah satu perusahaan yang turut mengukir cerita untuk setiap anak-anak jalanan.
Bagi perusahaan yang ingin mewujudkan komitmen sosialnya dapat mengisi formulir di https://bit.ly/FormSponsorFlagship
Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi dea.smara@campaign.com. Mari berkolaborasi untuk dunia yang lebih baik!
