Melepas Formalitas dalam Ruang Ketiga

Shirvano Consulting
Life at Shirvano
Published in
2 min readApr 27, 2020

Ruang ketiga (third place) merupakan sebuah konsep yang dikemukakan oleh Oldenburg (1989) yakni sebagai pembentuk ruang interaksi sosial. Lebih lanjut, Ia juga menyatakan bahwa third place sebagai tempat berlindung sementara dari kebosanan, tidak hanya untuk melarikan diri melainkan juga untuk bersantai dan menghibur diri dari rumah sebagai first place dan tempat kerja atau sekolah sebagai second place untuk membuka jati dirinya.

Orang mendatangi third place bertujuan untuk melakukan interaksi secara informal tanpa membawa embel-embel kehidupan formal mereka (pekerjaan, status sosial, dan sebagainya).

Sumber: Dokumentasi penulis

Sumber:
1. Danik, C.P., Adianto, J. (2016). Ruang Interaksi Sosial Aktual yang Terbentuk Melalui Virtual Third Place (Studi Kasus couchsurfing.org). [online] Available at: http://lib.ui.ac.id/naskahringkas/2016-06/S55037-Catrin Putri Danik. Accessed January, 10th 2020.
2. Jeffres, L. W., Bracken, C. C., Jian, G., & Casey, M. F. (2009). The Impact of Third Places on Community Quality of Life. Applied Research in Quality of Life, 4(4), 333–345. doi:10.1007/s11482–009–9084–8
3. Sireki, T. N. (2019). Karakteristik Third Place dan Tipologi Kafe di Yogyakarta Kasus Kawasan Karangwuni dan Sekitarnya (Undergraduate Theses, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia).

--

--