Beberapa pelajaran yang didapatkan selama bekerja

Dwinawan
Life at Work
Published in
2 min readJan 23, 2019

Pelajaran pelajaran yang saya dapatkan selama beberapa tahun bekerja

1. Hindari “Tidak Masuk Akal”

Suatu hari saya berdiskusi dengan rekan kerja. Kami mendiskusikan tentang alur pendaftaran untuk sebuah website yang sedang dikerjakan.

Rekan kerja saya menjelaskan bagaimana ide nya. Di tengah tengah Ia sedang berbicara, saya memotongnya dan langsung bilang “saya tidak setuju” karena itu tidak masuk akal.

Setelah itu yang terjadi adalah perdebatan yang tidak ada ujungnya. Ia berusaha menjelaskan ide nya dan saya berusaha menolak pemikirannya.

Beberapa waktu kemudian, ide rekan kerja saya itulah yang di-implementasi. Dan hasilnya… Sukses Besar.

Waktu itu… Bukan ide nya yang tidak masuk akal. Tetapi saya yang tidak mau memahami dan mempelajari idenya.

Jadi jika suatu hari Anda merasa bahwa ide atau pendapat rekan kerja Anda tidak masuk akal atau Anda tidak bisa menerima nya. Coba pahami terlebih dahulu sebelum mengatakan sesuatu.

2. Jangan menjadi “Yes” man

Jika Anda sedang mengerjakan tugas ataupun pekerjaan, katakanlah itu pekerjaan A. Lalu ada seseorang yang meminta bantuan Anda untuk melakukan pekerjaan B, Jangan langsung bilang “Iya” ataupun “Oke”.

Sebelum memberi jawaban, jelaskan dahulu kondisi Anda. Jelaskan apa yang saat ini Anda kerjakan.

Jika memang orang tersebut membutuhkan bantuan Anda dalam pekerjaan B, maka konfirmasikan dahulu dengan Lead atau Manager yang memberikan pekerjaan A, bahwa ada orang lain di kantor yang membutuhkan bantuan Anda di pekerjaan B. Konfirmasikan mengenai prioritasnya, mana yang harus dikerjakan lebih dahulu.

Jika Anda langsung meng-Iya-kan pekerjaan B, Maka apa yang Anda kerjakan tidak akan maksimal. Anda tidak akan fokus mengerjakan pekerjaan A, karena masih ada pekerjaan B yang menunggu.

3. Konfirmasikan Asumsi

Ketika mendapatkan sebuah tugas ataupun brief pekerjaan, kita semua pasti akan memiliki asumsi bagaimana nanti mengerjakannya.

Jika kita langsung mengerjakannya dan ternyata asumsi kita benar, dan hasil yang diharapkan oleh Lead atau manager sesuai dengan asumsi kita, maka beruntunglah kita.

Tapi bagaimana kalau ternyata asumsi kita salah, tetapi kita langsung mengerjakannya?. Bagaimana kalau kita berasumsi B tapi ternyata Lead atau Manager ber-ekspektasi A.

Konfirmasikan lah dahulu semua asumsi yang muncul dengan bertanya, Jangan takut dianggap bodoh karena terlalu banyak bertanya. Justru Lead atau Manager akan sangat senang ketika Anda banyak bertanya, karena itu menandakan Anda menaruh perhatian yang besar pada tugas yang diberikan.

Melakukan konfirmasi asumsi sebelum mengerjakan tugas memang lumayan memakan waktu, tapi hal tersebut akan mempersingkat waktu kerja Anda. Karena sudah tidak ada lagi asumsi asumsi yang membuat Anda ragu ragu dalam mengerjakan tugas.

Semoga bermanfaat ✌️

--

--

Dwinawan
Life at Work

Co-Founder Paperpillar • UI Designer • Love to create design exploration on dribbble.com/dwinawan • Have a question? find me on twitter.com/dwinawan_