Identitas Diri dan Semangat Berkontribusi

Pertama
Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia.
Kedoea
Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia.
Ketiga
Kami poetera dan poeteri Indonesia, mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.

Noor Hafidz Priatna
danget_on
Oct 28, 2020

--

Sumpah pemuda merupakan hasil kristalisasi berupa identitas diri. Efeknya satu pemahaman, satu tekad, bergerak menuju arah yang sama; Kemerdekaan Indonesia.

Identitas itu ada yang bawaan lahir atau takdir, kita tak bisa memilih soal ini. Kita lahir dari rahim siapa, dari sulbi ayah yang mana, keluarga pada status sosial-ekonomi kaya atau miskin, lingkungan kondusif atau tidak, dan tentunya lahir di mana.

Selanjutnya, adalah fase memilih. Berbekal mata, hati, dan telinga kita dapat menggunakannya untuk belajar. Belajar mengenal dan memahami. Selama proses tersebut, kita akan dihadapkan pada banyak persimpangan yang akhirnya mungkin sesuai dengan apa yang diimajinasikan atau sesuai dengan lainnya. Setiap diri merdeka untuk memilih.

Identitas kita akan terus berkembang sejauh mana kita belajar. Tentunya, dengan memilih peran kita, sadar atau tidak terlalu sadar. Namun, kita patut malu pada para pemuda yang 92 tahun lalu memilih ambil peran sebagai pijakan bagi bangsa ini agar merdeka menentukan nasibnya. Selanjutnya, giliran kita.

Sejatinya setiap zaman, mempunyai tantangannya sendiri-sendiri. Kini, kita boleh bersaing dengan sesama anak negeri, bahkan dunia. Dunia digital meluaskan dan memeratakan peluang bagi kita untuk berperan serta berkontribusi.

Bukan soal usia, tapi soal peran dan kontribusi sudah tak lagi masuk kategori pemuda, semangat pemuda tetap kita jaga nyalanya.

Pertanyaannya, mau berperan menjadi apa dan mau berkontribusi sebesar apa pada diri, keluarga, juga negara.

--

--

Noor Hafidz Priatna
danget_on

Konten bisa jadi merupakan link affiliate ke website yang sedang saya bangun, https://danget.online/