SEPASANG MATAMU
*Saut Situmorang
Sepasang matamu adalah hutan belantara leluhur yang dibabat demi perkebunan kelapa sawit dan pabrik kertas
Sepasang matamu adalah gunung-gunung suci yang dikeruk demi emas dan timahnya
Sepasang matamu adalah lahan-lahan subur yang dirampas pabrik-pabrik semen
Sepasang matamu adalah danau biru berkabut yang disulap menjadi kandang babi raksasa
Sepasang matamu adalah lingkungan damai nan asri yang dikutuk menjadi hotel-hotel dengan nama yang asing
Sepasang matamu adalah banjir dan kemacetan yang menghantui pagi dan malammu
Sepasang matamu adalah anak yang menangis kelaparan karena tak cukup uang untuk membeli beras dan garam impor
Sepasang matamu adalah tabung-tabung gas yang meledak di dapur ketika kau dan istrimu bersenggama
Sepasang matamu adalah harga bensin yang terus melambung tiap kali kau berangkat kerja dengan motor kreditanmu
Sepasang matamu adalah program-program televisi yang menyajikan gaya hidup Si Kaya dan kegiatan belanja mereka di luar negeri
Sepasanga matamu adalah anggota-anggota parlemen yang mengeluh betapa rendah gaji mereka saat sedang mengendarai Mercedes terbarunya
Sepasang matamu adalah polisi yang menembaki para demonstran mahasiswa sembari meneriaki mereka anarkis dan teroris
Sepasang matamu adalah bandit-bandit berjubah suci yang memukuli mahasiswa yang sedang mendiskusikan buku sembari menyebut mereka komunis
Sepasang matamu adalag presiden yang terus berkata ,” Maaf, itu bukan urusan saya”
Sepasang matamu adalah media yang memaksamu memilih presiden
Sepasang matamu adalah penyair blak-blakan yang dilaporkan ke polisi dengan tuduhan” pencemaran nama baik, fitnah, dan kekerasan seksual verbal” di Facebook
Sepasang matamu adalah para perempuan renta yang dibui karena mengambil tiga dahan untuk kayu bakar di tanah mereka sendiri
Sepasang matamu adalah para pejabat negara yang memamerkan senyum di televisi saat ditahan dengan tuduhan korupsi
Sepasang matamu adalah suku-suku asli nomaden yang dipaksa negara untuk menetap permanen di desa-desa agar tampak beradab
Sepasang matamu adalah supermall dan supermarket bak cendawan yang menggantikan pasar tradisional di berbagai penjuru negeri dunia ketigamu yang miskin
Sepasang matamu adalah orang-orang miskin di berbagai penjuru negeri yang ditolak kartu jamkesmasnya
Sepasang matamu adalah sepasang mata coklat belekan yang letih dari jutaan orang-orang berkulit coklat yang marah menanti meledaknya revolusi coklat yang bersimbah darah layaknya ledakan gunung berapi yang telah lama mati suri
Sepasang matamu ada dimana-mana
Saut Situmorang
*Diterjemahkan oleh Dwicipta dari versi bahasa Inggris dari puisinya yang berjudul “Your Eyes”
[icon icon=’Icomoon/icomoon-calendar||size:17px’]21 April 2015