Dua tahun L.O.S

Emang tabloid mingguan Bola aja yang bisa bikin seremoni pamitan?

Michael Jarda
Literation Not Bombs
2 min readNov 2, 2018

--

“…there’s no greater power than the power of good-bye…”

— Madonna

Semacam pengumuman pembubaran

Hola, Halo. Tak terasa sudah dua tahun usia Literation Not Bombs. Cepat sekali waktu berjalan ya, friends, kamerad!

Berawal dari diskusi saat senja-senja sebelum tanggal 5 November 2016, kami sepakat untuk membikin wadah yang dinamai Literation Not Bombs disingkat L.O.S. Bergerak atas dasar keprihatinan memudarnya budaya baca di sekitar kami. Kegiatan rutin yang kami rancang kala itu adalah Senin Membaca yang diadakan di salah satu kampus keguruan swasta di Padang ini.

Dimulai sejak Senin 7 November 2016. Sayang, Senin Membaca terhenti di kegiatan ke-3, Senin 21 November 2016. Entah karena pihak penyedia tempat (yang) konservatif — selalu manut pimpinan — atau kegiatan kami yang tak dapat mereka nalar. Akhirnya, ya sampai di sana umur Senin Membaca.

[berikut kami hadirkan kembali beberapa dokumentasi tersisa dari Senin Membaca 1–3] Klik SHOW EMBED untuk merasakan nostalgianya.

Senin Membaca I (7 November 2016)

Saat kami dikira penjual buku bekas, Hadeh.
Foto ini begitu ikonik jika dikenang
Liputan Bung Giring dari Reportimes media kolektif trendsetter di 2016

Senin Membaca II (14 November 2016)

Hai, Uda-Uni
Semakin ramai
Terima kasih KOMSI PERAN
Dramatical reading dari Bung Giring
Hmm.. The new Rendra Born
Dia yang tak bernama

Senin Membaca III (21 November 2016)

Di sini kami pertama kali mengenal istilah “Seniman itu harus rapi” Apes deh kencing

Selanjutnya, LOS berkegiatan dari kampus ke kampus, dari satu panggung rakyat ke panggung rakyat, begitu seterusnya hingga pengujung 2016.

Pertemuan dengan sekutu “TERAS LITERASI”

#212Membaca Aksara Berkaki

212 Membaca setidaknya lebih baik dari isu politis di ibukota sana. Ketemu sekutu baru Aksara Berkaki
TADARUS MEMBACA

Bung Hatta Anti Korupsi (9 Desember 2016)

PARAK SUMBAR (17 Desember 2017)

Teras Literasi: Nobar Jakarta Unfair (10 Desember 2016)

===

Memasuki 2017, ada dua peristiwa besar yang dilalui LOS. Pertama, LOS mulai merancang sendiri kegiatannya. Ada dua panggung rakyat yang diadakan. Kedua, yang menghebohkan saat LOS ikut mengangkat isu Kendeng dan Percepatan Tanam Padi di bawah pengawasan tentara di Sumbar itu.

Salah satu medium yang digunakan L.O.S untuk menyuarakan isu tersebut adalah teatrikal. Rabu (17/4/2017) mereka melakukan aksi teatrikal yang berujung pada interogasi berjam-jam. Pembuatan video teatrikal yang sejatinya akan diputar pada kegiatan Panggung Rakyat itu dinilai oleh sekelompok kacang ijo sebagai penghinaan terhadap institusi mereka. (Selanjutnya silakan kawan-kawan cek arsip koran lokal mengenai ini).

Salah satu judul bombastis media lokal yang bikin kami geli

===

5 November 2018, L.O.S sepakat untuk membubarkan diri. Untuk merefleksi umur yang pendek ini, kawan-kawan seperjuangan diundang untuk hadir ke acara terakhir kami.

Ada apa? Mengapa jalan bubar ini kami pilih? Ayo datang saja ke Singgalah Kopi. Mari sama-sama kita rayakan perpisahan ini dengan kegiatan senang-senang.

Terima kasih untuk semua yang pernah kita lewati, kamerad!

Semoga spirit Guy Fawkes selalu dalam diri kita!

--

--

Michael Jarda
Literation Not Bombs

Gunung Medan, 18 Maret 1994. Sedang mendalami spirit Madonna.