Riuh Redam Pandemi : Mati atau Adaptasi?

LPM das Sein
LPM DasSein

--

Februari 2020

Dabb jangan lupa rapat di ruang 1320!

Dek jangan lupa latihan UKM (Unit Kegiatan Mahasiwa) di Aula Merican. Jangan lupa bawa bola”

“ Eh Kamu sesi berapa besok?”

“Aku tunggu kamu di gazebo habis sesi yakk

Behh bantuin Gue fingersprint yakk

…..

Kegiatan Kampus Merican berlangsung normal saja. Semua mahasiswa sibuk mengurusi urusannya masing-masing. Ada yang sibuk rapat ke sana kemari, sibuk organisasi, sibuk kampanye. Lalu ada juga yang kupu-kupu (kuliah pulang-kuliah pulang), ada juga yang kupu mati (kuliah pulang malam party).

Tapi itu semua berubah ketika diturunkan Surat Edaran Dekan Fakultas Hukum Nomor: 149/IV.5/2020 UAJY. Mulai Senin 16 Maret 2020, Dekan Fakultas Hukum Atma Jaya menetapkan kebijakan pembelajaran akan dilaksanakan melalui daring selama dua minggu. Mewaspadai adanya penyebaran virus covid-19.

Times passing bye. Hingga saat ini sudah satu tahun semenjak surat itu beredar. Hingga diturunkannya lagi Surat Edaran dari Rektor No: 266/in/R UAJY terkait kelanjutan pelaksanaan aktivitas akademik semester gasal tahun 2020/2021. Kita semua tidak pernah bertatap muka langsung. Janjinya, setelah dua minggu kita akan melaksanakan Saint Alfonsus Cup. Janjinya, kita akan bertemu di gazebo sehabis sesi. Janjinya, kita akan menjadi spama hunter. Janjinya dan janji lainnya kita akan bertemu lagi, tapi itu hanya janji yang belum ditepati.

Saint Alfonsus Cup 2020, Study Visits 2020, KKN, dan sidang skripsi adalah rangkaian kegiatan kampus yang terkendala akibat pandemi. Kepanitiaan dan rangkaian acara harus dibubarkan, karena tidak adanya kesiapan dari kita untuk menghadapi pandemi yang terjadi di luar kuasa manusia.

Lantas hal ini tak menghentikan dinamika roda Mahasiswa, baik dalam kegiatan pembelajaraan maupun berorganisasi. Pembelajaran disampaikan melalui daring menggunakan Ms.Teams. Tidak hanya itu, mahasiswa menggunakan platform ini sebagai tempat berdiskusi organisasi, kepanitiaan bahkan sidang skripsi dilaksanakan secara daring.

Kreativitas mahasiswa FH UAJY sangat luar biasa dikala pandemi. Mereka mempunyai ide cemerlang mengadakan webinar dengan berbagai macam tema. Hampir setiap bulan selalu ada kepanitiaan yang disediakan oleh tiap organisasi. Saint Alfonsus Internal Legal Cup menjadi event pertama yang mengadakan lomba debat dan esai secara virtual. Pada akhirnya konsep virtual ini diikuti oleh organisasi lain, event yang tidak terlaksana di tahun 2020 dialihkan menjadi via daring seperti Saint Alfonsus Cup #6 dan masih banyak lagi.

Namun di balik kegiatan virtual ada kekurangan dan kelebihan yang dirasakan oleh panitia event. Menurut sumber dari Andreanna Puspita FH 19 yang pernah mengikuti kepanitiaan webinar asthabratha dan online campaign Asthabratha “Dalam kepanitiaan sering terjadi miss communication karena komunikasi yang kurang luas dan juga konsep acara yang terbatas gak seperti offline dan kalau kelebihannya sih pesertanya lumayan banyak karena mereka juga ga ribet kan, banyak anak-anak yang jadi spama hunter gitu dan juga untuk dari segi acaranya itu jarang ngaret karena mungkin konsep event yang simple aja” ujarnya.

Untuk dapat beradaptasi dalam kondisi ini memang tidak mudah karena keterbatasan akses dan kemampuan setiap orang berbeda, namun kalau kita selalu mengeluh tidak adanya kesempatan seharusnya kita harus sadar kita lah yang membuat kesempatan itu.

Kita tidak dapat menyalahkan salah satu pihak saja. Kita semua terdampak akibat pandemi ini. Keadaan ini membuat kita belajar banyak hal dan belajar beradaptasi dengan kondisi baru dari yang awalnya kita tidak begitu update dalam dunia virtual, sekarang kita dapat lebih memahami bagaimana menjalankan relasi melalui dunia virtual. Apabila wacana yang disampaikan oleh wadek 3 FH UAJY benar mengenai pembelajaran hybrid yang akan dilaksanakan semester depan. Ini akan membawa suasana baru di kampus kita dan kita akan terus beradaptasi dengan keadaan dan kondisi apapun.

--

--