Bamboo Blade: Mengingat Kembali Sebuah Alasan

Lutfhi Variant Hanif
BahasBahasa
Published in
4 min readMar 5, 2021

Bambo Blade adalah salah satu manga olahraga yang cukup unik di mata saya. Unik dalam arti manga ini memiliki ciri manga olahraga lainnya, seperti pertemanan, konflik batin, ekspektasi, dan lain-lain, tetapi manga ini juga tidak memiliki akhir seperti manga olahraga lainnya. Ceritanya tampak seperti baru mulai di bagian epilog.

Pikiran saya ini diamini oleh Totsuka Masahiro, penulis cerita Bamboo Blade, yang mengatakan bahwa salah satu tujuan akhir dari Bamboo Blade adalah untuk menempatkan para karakternya di garis awal. Sebuah akhir yang menurut saya pribadi sangat menarik. Pada akhirnya, saya melihat Bamboo Blade sebagai sebuah cerita tentang terbentuknya sebuah alasan; alasan mengapa kita mengejar cita-cita kita.

Sampul Volume 1 Bamboo Blade

Tentang Bamboo Blade

Satu hal yang paling mencolok dari Bamboo Blade dibandingkan dengan manga olahraga lainnya adalah sisi teknisnya. Manga olahraga cenderung memiliki sisi teknis dimana cerita melalui para karakter menjelaskan aspek-aspek teknis dari olahraga yang mereka mainkan. Saya tidak bisa mengingat banyak momen dalam Bamboo Blade dimana karakter menjelaskan aspek teknis dari Kendo.

Tentu ada beberapa saat dimana cerita melalui karakternya memberikan penjelasan tentang apa yang mereka lakukan. Tetapi, cara mereka menyampaikannya tampak seperti perbicangan antara sesama orang yang sudah memahami dunia Kendo; tidak ada visualisasi atau perumpaan yang bisa membantu orang awam untuk lebih memahami apa yang sedang dibahas.

Tetapi, rasanya manga ini memang tidak bertujuan untuk mempopulerkan atau mengenalkan Kendo pada para pembacanya. Manga ini bertujuan untuk menceritakan alasan kenapa para tokohnya memilih Kendo. Manga ini bertujuan untuk menceritakan alasan kenapa para tokohnya mengejar cita-cita mereka.

Bamboo Blade, Jenius, dan Inspirasi

Kawazoe Tamaki adalah salah satu tokoh utama dari Bamboo Blade. Dia adalah seorang jenius di bidang Kendo yang sudah menjadi bagian kehidupannya sejak kecil karena keluarganya memiliki sebuah dojo. Kejeniusan Tamaki, seperti kejeniusan pada umumnya, memikat dan mengispirasi teman-teman dan orang-orang yang bertarung melawannya.

Azumi Satori, misalnya, yang telah menyerah untuk mengejar Kendo demi memperbaiki nilai buruknya di sekolah, memutuskan kembali untuk mengangkat Shinai, pedang bambu yang digunakan dalam Kendo, setelah bertarung melawan Tamaki. Satori mengingat kembali betapa dirinya merasa kuat dan senang saat Ia mengangkat Shinai sejak dirinya berada di sekolah dasar.

Iwahori, kapten dari tim Kendo SMA Kamasaki, memutuskan untuk berhenti mulai kembali menekuni Kendo dengan serius setelah Ia kalah telak dari Tamaki. Perbedaan jauh antara Tamaki dan dirinya menyadarkan betapa dia telah menyia-nyiakan waktunya dengan menerima dirinya yang lemah saat Ia mengalami kekalahan semasa SMP. Walaupun Ia akhirnya memutuskan untuk keluar dari tim, karena Ia merasa bersalah tidak bisa memimpin teman-temannya dengan baik, Ia kembali mendalami Kendo di dojo milik ayahnya.

Terakhir adalah Umeko Yamada, seseorang yang dijuluki si Jenius Kedua dalam bidang Kendo, yang akhirnya memutuskan untuk meninggalkan dunia hiburan dan kembali mengangkat Shinai setelah pertarungannya dengan Tamaki. Ia mengatakan bahwa Kendo milik Tamaki dapat menarik perhatian banyak orang dan mengingatkan betapa Yamada mencintai Kendo. Yamada akhirnya berdamai dengan dirinya yang tidak bisa menerima sebuah kekalahan yang dialaminya dari saingannya, Sakaki Ura.

Bamboo Blade dan Alasan Mengapa Kita Mengejar Cita-Cita Kita

Seorang jenius, seperti Tamaki, selalu dapat membuat siapapun tertarik dengan apa yang menjadi keahlian mereka. Saya ingat saya mulai tertarik pada bidang popularisasi sains dimana saya membagikan pengetahuan saya tentang Linguistik karena saya terinsipirasi oleh orang-orang seperti Carl Sagan atau channel Youtube seperti VSauce, Tom Scott, dan Kurzgesagt.

Saya tidak mengatakan orang-orang yang saya sebut diatas sebagai jenius, dan rasanya mereka juga tidak akan mengatakan bahwa diri mereka jenius. Tetapi, rasanya tidak salah menganggap mereka sangat hebat dalam hal-hal yang mereka lakukan sehingga orang-orang menjadi tertarik dengan apa yang mereka lakukan, sebagaimana orang-orang di sekitar Tamaki menjadi tertarik atau kembali tertarik pada Kendo.

Hal ini lah yang menjadi kekuatan atau inti dari manga Bamboo Blade itu sendiri. Mengingat kembali alasan mengapa kita melakukan ini semua untuk mengejar cita-cita kita adalah cara terbaik untuk terus mengejar cita-cita tersebut.

Ketika saya merasa bahwa tulisan saya tidak dapat menarik cukup banyak orang seperti yang saya harapkan, saya selalu berusaha kembali pada alasan yang membuat saya melakukan ini semua; duduk di depan laptop untuk menulis setidaknya ribuan kata dalam satu hari untuk menyusun sebuah tulisan yang saya harapkan dapat membantu banyak orang.

Saya ingat Carl Sagan pernah mengatakan bahwa ketika dirimu sedang jatuh cinta, maka kamu ingin memberi tahu pada dunia bahwa kamu sedang jatuh cinta. Saya melihat bagaimana sains bisa sangat mengasyikkan dari Carl Sagan, VSauce, Tom Scott, dan orang-orang lain yang telah menginspirasi saya. Saya ingin orang lain bisa merasakan hal yang sama dengan apa yang saya rasakan.

Sejak saat itulah saya bertekad untuk membahas apapun yang menarik bagi diri saya. Tidak usah melulu soal sains, saya hanya ingin membahas sesuatu dengan cara yang menyenangkan dan membuat orang lain tertarik dengan hal yang saya bahas. Ketika saya merasa bahwa saya tidak sehebat orang-orang yang telah menginspirasi saya atau bahkan saya merasa tulisan saya masih sangat jauh dari harapan, saya berusaha mencoba mengingat kembali alasan saya memulai semua ini.

Mengingat kembali alasan mengapa kita melakukan ini semua untuk mengejar cita-cita kita adalah cara terbaik untuk terus mengejar cita-cita tersebut. Dan,membaca Bamboo Blade dan menulis artikel ini adalah salah satu cara bagi saya untuk melakukan hal itu.

--

--

Lutfhi Variant Hanif
BahasBahasa

Senang menghabiskan waktunya untuk mempelajari hal-hal baru dan mengonsumsi anime dan manga dengan porsi yang wajar.