Jun Mochizuki dan Fantasi: Pandora Hearts dan Kenapa Saya Menyukainya

Lutfhi Variant Hanif
BahasBahasa
Published in
6 min readJan 12, 2021

Saya sudah pernah membahas manga-manga yang membuat saya ketagihan sebelumnya. Saya sangat menyukai Pandora Hearts, tetapi Pandora Hearts tidak ada dalam daftar itu. Kenapa?

Memang sangat klise kalau saya bilang saya tidak mampu meringkas kenapa saya menyukai Pandora Hearts, tapi memang itu alasannya ̶d̶a̶n̶ ̶b̶u̶k̶a̶n̶ ̶k̶a̶r̶e̶n̶a̶ ̶s̶a̶y̶a̶ ̶s̶e̶t̶e̶n̶g̶a̶h̶-̶s̶e̶t̶e̶n̶g̶a̶h̶ ̶m̶e̶n̶u̶l̶i̶s̶ ̶a̶r̶t̶i̶k̶e̶l̶ ̶i̶t̶u̶ ̶t̶e̶n̶t̶u̶n̶y̶a̶.̶ Akhirnya, saya memutuskan untuk menulis artikel ini.

Jadi, izinkan saya untuk mengenalkan salah satu manga fantasi favorit saya dan cerita bagaimana saya bisa jatuh hati pada manga ini.

Halaman sampul volume ke-1 Pandora Hearts

Tentang Pandora Hearts

Pandora Hearts adalah serial manga karya Mochizuki, Jun yang terbit dalam 107 chapter dalam 24 volume. Pandora Hearts diserialisasi dalam majalah GFantasy yang memiliki serial seperti Horimiya, Durarara!!, dan Jibaku Shounen Hanako-kun.

Pandora Hearts menceritakan perjuangan Oz Vesasalius dalam mencari kebenaran tentang kelahirannya. Ia dibenci oleh ayahnya sampai-sampai Oz dikatai bahwa sebaiknya Ia tidak lahir ke dunia ini. Tragedi mulai berjalan ketika Oz, di hari ulang tahun ke-15nya, dijatuhkan ke dalam Abyss, sebuah dimensi dimana dimensi lain berada. Di dalam Abyss, Oz bertemu dengan Alice. Alice mengaku bahwa dirinya adalah Black Rabbit, makhluk Chain yang paling kuat yang pernah ada. Demi bisa selamat dan mencari kebenaran tentang apa yang terjadi dengan dirinya, Oz akhirnya memutuskan untuk membuat kontrak dengan Alice.

Terdengar ribet?

Tenang saja. Tunggu sampai anda bertemu dengan karakter-karakter dalam Pandora Hearts dan kompleksitas hubungan di antara mereka. Semuanya akan menjadi masuk akal di akhir cerita. Dan untuk membuat cerita ini masuk akal, kita memang harus berkenalan dengan karakter-karakter dalam cerita ini. Salah satu kriteria utama mengapa saya bisa jatuh hati pada manga ini.

Tentang Karakter dalam Pandora Hearts

Dari sinopsis, kita sudah berkenalan dengan dua karakter utama: Oz dan Alice.

Oz Vessalius

Sebagai seorang anak, Oz telah belajar bahwa tidak ada yang pasti dalam kehidupan ini. Oz belajar hal ini dari penolakan keras ayahnya pada dirinya walaupun Ia telah melakukan yang terbaik untuk menjadi anak yang baik. Walaupun terluka sedemikian dalam, Oz tetap memiliki kepribadian yang cerah: dia enerjetik dan juga optimis. Setelah keluar dari Abyss, Ia bertujuan untuk mencari tahu kebenaran di balik tragedi yang menimpa dirinya.

Alice

Alice adalah sosok yang sangat terang-terangan. Dia mengaku sebagai Chain terkuat yang pernah ada. Dia sangat rakus dan sangat menyukai daging. Dia menganggap Oz, orang yang mengikat kontrak dengannya, sebagai pelayan pribadinya dan dia akan memarahi Oz karena telah menelantarkan dirinya. Dia sering melakukan hal ini ketika Ia tidak senang melihat Oz sendirian dan tampak sedih. Setelah keluar dari Abyss, Alice bertujuan untuk mencari sisa-sisa ingatannya yang hilang.

Dinamika antara Oz dan Alice boleh saya katakan adalah salah satu dinamika antar karakter yang paling baik dari cerita fantasi yang pernah saya baca. Sekilas pandang, hubungan Oz dan Alice mungkin tampak seperti hubungan klise di anime/manga pada umumnya: perempuan blak-blakkan yang kadang menjadi tsundere dan pria optimis yang memiliki sisi yang kelam. Yang membuat saya tertarik dengan hubungan antara Oz dan Alice bahwa keduanya sama-sama terlempar dari ruang dan waktu mereka masing-masing: Oz telah kehilangan waktu 10 tahunnya begitu saja, sementara Alice tidak mengingat apapun tentang dirinya kecuali dia adalah chain yang paling kuat. Oz terkadang tampak murung ketika Ia merasa bahwa semuanya akan perlahan meninggalkan dirinya, dan usahanya untuk mencari tahu alasan dia dilempar ke dalam Abyss tampak memberikannya jawaban yang tak dia inginkan. Alice terkadang tampak tidak seperti yang dibayangkan. Perjalanan dirinya mencari ingatan juga sepertinya memberikannya jawaban yang dia tidak inginkan. Oz dan Alice memang bertemu dengan banyak orang dalam perjalanan mereka dan membuat banyak teman, namun rasanya cuma mereka berdua yang dapat memahami perasaan satu sama lain.

Tidak hanya Oz dan Alice yang bersinar dalam serial ini. Saya bisa katakan semuanya bahkan juga tidak kalah bagus dengan dua karakter diatas.

Gilbert Nightray

Saya melihat Gilbert sebagai satu-satunya rantai yang menahan Oz untuk tidak sepenuhnya lepas dari ruang dan waktu. Ia adalah pelayan dan sahabat Oz yang paling setia sebelum Oz dijatuhkan ke dalam Abyss dan Ia tetap menjadi sahabat Oz walaupun Ia harus pindah ke keluarga lain. Konflik Gilbert muncul dari rasa bersalahnya karena pindah ke keluarga yang menjadi salah satu yang diduga membunuh ibu Oz.

Break Xerxes

Saya suka menggambarkan Xerxes seperti kucing dalam eksperimen Schrodinger. Pembaca tidak akan benar-benar tahu motivasi dari Xerxes sebelum akhirnya kotak yang ditempati kucing Schrodinger dibuka. Ia terkadang tampil seperti orang yang memanipulasi semuanya dari balik layar, Ia tampak seperti telah menduga apa yang telah terjadi, Ia lebih senang bertarung seorang diri, singkatnya Ia tampak jahat. Tapi tentunya, semuanya tiba-tiba berbalik ketika cerita berlanjut dan tindakan Xerxes kemudian tampak masuk akal.

Sharon Rainsworth

Awalnya saya mengira kalah Sharon hanya akan menjadi poster-girl dan damsel in distress dari manga ini. Desainnya yang dapat dikatakan generik, walaupun memang digambar dengan sangat bagus (Pandora Hearts memang salah satu manga dengan visual yang luar biasa menurut saya), dan kemampuannya yang lemah semakin menguatkan ide ini. Namun ternyata anggapan saya ini salah besar dalam perjalanan Pandora Hearts. Sharon sadar bahwa dirinya akan selalu ditolong oleh orang lain yang lebih kuat. Tetapi, itu tidak menghentikannya untuk bisa menolong orang lain, walaupun dirinya sangat lemah. Karakternya ini, menurut saya, menjadi salah satu tema dari Pandora Hearts.

Karakter-karakter diatas itu baru karakter-karakter utama. Masih banyak karakter sampingan yang tidak kalah menarik, dan cerita Pandora Hearts lebih menarik dengan mengembangkan tema-tema dalam cerita ini.

Tentang Tema dalam Pandora Hearts

Dari pengalaman saya, cerita yang bagus selalu mengembangkan sebuah tema. Pandora Hearts benar-benar berhasil mengembangkan tema yang dimilikinya. Para pembaca yang sudah tidak asing dengan manga bertema fantasi dengan target pembaca shounen mungkin sudah tidak asing dengan tema seperti persahabatan, kegelisahan, pengkhianatan, dan lain-lain. Yang paling menonjol dari Pandora Hearts, buat saya, adalah tema tentang ketidakpastian.

Oz adalah salah satu karakter yang menjadi salah satu karakter sentral untuk tema ini. Ia tidak percaya bahwa tidak akan ada sesuatu yang tidak pernah berubah. Ia tahu Ia bisa saja kehilangan orang-orang terdekatnya kapanpun. Ia bahkan sudah kehilangan ayahnya tanpa pernah memilikinya. Dalam Pandora Hearts, segalanya tampak rapuh, dan sepertinya semuanya bisa hancur kapan saja: Alice yang memang sedari awal sudah hampir sepenuhnya hancur karena kehilangan ingatan, Gilbert yang merasa telah menghancurkan hubungannya dengan Oz dengan bergabung dengan keluarga lain, Xerxes yang jelas-jelas menyembunyikan sesuatu, dan Sharon yang merasa dirinya tidak berdaya karena harus selalu ditolong di saat genting.

Selama perjalanan, ketidakpastian ini menjadi semakin besar. Jawaban yang ditemukan Oz dan Alice tentang kebenaran yang mereka cari hanya menunjukkan hal-hal yang tidak mereka inginkan. Bagusnya Pandora Hearts disini menurut saya bahwa ada hubungan antara ketidakmampuan karakter untuk menerima kenyataan mereka dengan kehancuran dunia. Iya, dunia sedang diambang kehancuran dalam Pandora Hearts. Di bagian akhir cerita, para karakter pun harus bisa berdamai dengan kenyataan mereka jika mereka tidak ingin orang-orang terdekat mereka harus menghilang. Sayangnya, tidak semua karakter bisa menerimanya.

Tentang Pandora Hearts dan Kenapa Saya Menyukainya

Saya tidak bisa ingat pasti bagaimana saya bisa bertemu dengan Pandora Hearts. Mungkin waktu itu saya menemukan ulasan di internet dan berpikir bahwa manga ini menarik. Yang pasti adalah manga ini punya visual yang sangat indah.

Salah satu panel kesukaan saya (Chapter 101)

Tetapi, tentu bukan hanya visual yang membuat saya jatuh hati pada manga ini. Seperti yang sudah saya katakan, cerita dari Pandora Hearts benar-benar membekas di benak saya. Ini adalah cerita konsekuensial yang paling menari yang pernah saya baca dimana konflik muncul karena sebagian besar oleh tindakan para tokoh di dalam cerita. Sangat memuaskan ketika saya diajak berjalan-jalan selama 107 chapter dan melihat perjalanan seluruh karakter yang ditemui sampai di tujuan. Tidak ada yang lebih spesial dari melihat cerita berakhir dengan sebagaimana mestinya buat saya. Itu yang membuat saya jatuh hati pada Pandora Hearts.

Saya tidak ingat bagaimana saya bertemu dengan Pandora Hearts. Yang saya ingat, saya menyelesaikan manga ini sekali baca.

--

--

Lutfhi Variant Hanif
BahasBahasa

Senang menghabiskan waktunya untuk mempelajari hal-hal baru dan mengonsumsi anime dan manga dengan porsi yang wajar.