Manga-Manga Yang Membuat Saya Kecanduan

Lutfhi Variant Hanif
BahasBahasa
Published in
6 min readDec 14, 2020

Saya tidak tahu sudah berapa banyak manga yang sudah saya baca. Yang jelas, saya tidak ingat dengan semua manga yang pernah saya baca.

Tetapi, ada beberapa manga yang masih ingat di ingatan saya dan membuat saya kecanduan untuk membacanya berulang-ulang.

Mulai dari cerita dua sejoli 𝚢̶𝚊̶𝚗̶𝚐̶ ̶𝚖̶𝚎̶𝚖̶𝚋̶𝚞̶𝚊̶𝚝̶ ̶𝚜̶𝚊̶𝚢̶𝚊̶ ̶𝚖̶𝚎̶𝚛̶𝚊̶𝚝̶𝚊̶𝚙̶𝚒̶ ̶𝚔̶𝚎̶𝚜̶𝚎̶𝚗̶𝚍̶𝚒̶𝚛̶𝚒̶𝚊̶𝚗̶ ̶𝚜̶𝚊̶𝚢̶𝚊̶ yang mengajarkan arti cinta sampai cerita fantasi atau spiritualitas yang epik yang memperluas cakrawala pikiran saya semuanya ada dalam daftar ini.

Berikut adalah Manga-Manga Yang Membuat Saya Kecanduan.

  1. Spirit Circle (Mizukami, Satoshi (Story & Art))

Saya sangat menyukai Spirit Circle. Saya menempatkannya sebagai manga favorit saya sepanjang masa. Entah bagaimana dulu saya bertemu dengan manga karya Satoshi Mizukami ini, tapi saya sangat beruntung bisa bertemu dengan manga ini.

Sampul Volume 1 Spirit Circle

Awalnya saya mengira ini hanyalah cerita tentang sekumpulan anak remaja yang menyelamatkan dunia dengan bantuan kekuatan supernatural. Bukan hal yang asing, tidak terlalu original, tetapi setidaknya masih menjual. Ekspektasi saya tersebut langsung dihancurkan di chapter pertama.

Manga ini memiliki formula yang hampir sempurna menurut saya. Tema cerita yang mengangkat nilai kemanusiaan, karakter utama yang menarik, karakter yang sampingan yang bukan cuma sekedar sampingan, dan tentunya konflik dan misteri yang perlahan meningkat intensitasnya.

Sangat susah untuk menggambarkan cerita Spirit Circle dalam satu kalimat. Spirit Circle bercerita tentang Ishigami Kouko yang berusaha membunuh Okeya Fuuta, si tokoh utama, karena dendam di kehidupan sebelumnya. Kouko dalam kehidupan-kehidupan sebelumnya yakin bahwa Fuuta dalam kehidupan sebelum-sebelumnya adalah manusia yang tidak bisa dibiarkan hidup. Fuuta yang tidak mengetahui apa-apa soal urusan balas dendam akhirnya mengarungi 7 perjalanan kehidupannya untuk setidaknya berdamai dengan Kouko.

Spirit Circle memberikan sangat banyak untuk sebuah manga yang hanya memiliki 45 chapter. Saya sangat merekomendasikan manga ini untuk pembaca yang menyukai manga yang memiliki misteri di balik cerita sehari-harinya yang penuh kedamaian.

2. Kusuriya no Hitorigoto (Hyuuga, Natsu (Story), Nekokurage (Art), Nanao, Itsuki (Story))

Saya baru-baru saja menemukan Kusuriya no Hitorigoto, dan saya merasa sangat beruntung bisa menemukan manga ini. Manga ini memiliki karakter utama yang sangat menarik ditambah dengan karakter sampingan yang tidak kalah menariknya.

Sampul Volume 1 Kusuriya no Hitorigoto

Awalnya, saya tertarik karena manga ini memiliki sisi teknis, yaitu tentang obat-obatan, yang dieksekusi sangat baik. Namun, semakin kesini, saya menemukan bahwa saya lebih menyukai karakter dan cerita dari manga ini.

Manga ini punya hampir semua yang saya suka dari sebuah cerita: protagonis yang blak-blakkan dan memiliki kepribadian, karakter sampingan yang bukan cuma sekedar sampingan, dan misteri!

Kusuriya no Hitorigoto berpusat pada Maomao, seorang apoteker yang tergila-gila dengan racun, dan kehidupannya di lingkungan istana. Sekilas pandang, manga ini mungkin akan terlihat seperti manga shoujo yang tipikal: seorang wanita yang jatuh cinta pada pria tampan di istana yang memiliki jabatan tinggi. Walaupun pria seperti itu memang ada dalam cerita, namun manga ini tidak terlalu menonjolkan aspek tersebut, dan malah sedikit memberi twist kecil dengan pria tampan yang jatuh hati pada Maomao.

Konflik berpusat pada kehidupan di harem kerajaan dan politik disekitarnya. Aspek politiknya mungkin tidak terlalu menarik bagi kebanyakan orang, tapi peran Maomao dalam intrik dalam istana sejauh ini sangat menarik bagi saya. Saya juga menebak misteri tentang beberapa karakter akan menjadi kunci atau twist yang akan membuat manga ini menjadi semakin seru.

Singkatnya, saya sebenarnya merasa bahwa manga ini tidak memiliki premis yang begitu wow atau unik, tetapi eksekusi untuk manga yang memiliki genre Drama, Historical, dan Seinen saya rasa sudah sangat bagus. Beberapa tropes juga dimainkan dengan baik oleh pengarang yang membuat Kusuriya no Hitorigoto lebih dari manga tipikal dalam genrenya.

3. Sousou no Frieren (Yamada, Kanehito (Story), Abe, Tsukasa (Art))

Saya selalu menyukai fantasi. Hal ini mungkin karena sejak kecil dulu game yang kebanyakan saya mainkan di PS 1 memiliki elemen fantasi yang sangat baik, bahkan ada yang memasang kata fantasi sebagai judulnya. Sousou no Frieren bukanlah cerita fantasi yang membuat saya menyukai fantasi waktu kecil. Tetapi, saya tetap jatuh hati pada manga ini.

Sampul Volume 1 Sousou no Frieren

Manga ini mungkin akan mengecewakan siapapun yang mengharapkan fantasi konvensional: pertarungan epik, kostum karakter yang cosplayable, atau pedang suci untuk mengalahkan raja kegelapan. Tapi rasanya tidak adil mengadili Frieren dengan melihatnya dalam lensa fantasi konvensional.

Frieren mungkin memiliki banyak kekurangan dalam tiap aspek fantasi konvensional, tetapi memang bukan itu intinya. Frieren mengambil pendekatan yang berbeda dalam menceritakan cerita fantasinya. Raja iblis sudah dikalahkan. Sekarang apa?

Saya melihat Frieren sebagai refleksi terhadap narasi secara umum. Jika elemen utama dalam cerita yaitu tujuan dihapus dari sebuah cerita, apa yang tersisa? Frieren sendiri memiliki tujuan untuk mengumpulkan grimoire yang ada di seluruh dunia. Tetapi, sejauh ini Frieren tidak memiliki alasan spesifik mengapa ia ingin mengumpulkan grimoire. Cerita pun lebih berfokus pada individu yang ditemui Frieren ketimbang grimoire. Cerita ini benar-benar mewakili kalimat “Maybe the real treasure is the friends we made along the way.”

Saya rasa Frieren bisa dinikmati oleh siapapun yang menikmati cerita dengan interaksi antar karakter yang menarik. Saya yakin anda tidak perlu suka cerita fantasi untuk jatuh hati pada manga ini karena cerita yang bagus tidak memiliki aturan genre. Hanya kebetulan saja Sousou no Frieren memiliki genre fantasi.

4. Hanging Out With a Gamer Girl (Niichi (Story & Art))

Tidak perlu premis wow dan alur cerita yang ribet yang penuh dengan pengkhianatan dan twist untuk membuat cerita yang menarik. Kadang hanya anda butuh dua karakter dengan interaksi yang menarik, dan tentunya cerita romansa 𝚢̶𝚊̶𝚗̶𝚐̶ ̶𝚖̶𝚎̶𝚖̶𝚋̶𝚞̶𝚊̶𝚝̶ ̶𝚜̶𝚎̶𝚝̶𝚒̶𝚊̶𝚙̶ ̶𝚙̶𝚎̶𝚗̶𝚢̶𝚎̶𝚗̶𝚍̶𝚒̶𝚛̶𝚒̶ ̶𝚖̶𝚎̶𝚗̶𝚐̶𝚒̶𝚗̶𝚐̶𝚒̶𝚗̶𝚔̶𝚊̶𝚗̶ ̶𝚜̶𝚎̶𝚘̶𝚛̶𝚊̶𝚗̶𝚐̶ ̶𝚙̶𝚊̶𝚜̶𝚊̶𝚗̶𝚐̶𝚊̶𝚗̶ yang bagus. Manga-manga simpel memang sangat cocok bagi siapapun yang ingin beristirahat dan melepas penat.

Sampul Depan Hanging Out With a Gamer Girl

Manga ini bercerita tentang pertemuan Kaoru dan Nanami dari sebuah permainan game online. Nanami awalnya mengira Kaoru adalah perempuan berdasarkan in-game avatarnya. Tetapi tentu internet bukanlah tempat yang aman untuk berkenalan dengan orang.

Manga ini benar-benar cocok untuk dibaca di sela-sela kesibukan. Ceritanya ringan, dan hubungan antara Kaoru dan Nanami pun sangat menarik untuk diikuti. Manga ini tidak hanya sekedar melemparkan cerita romantis yang wholesome dan manis tetapi juga menunjukkan sisi karakter, khususnya Nanami yang pernah mengalami trauma. Walaupun bagian ini tidak terlalu ditonjolkan, tetapi momen-momen kecil yang berarti seperti ini yang membuat saya tidak pernah bosan membaca manga ini berulang kali.

5. Ookami Shounen wa Kyou mo Uso wo Kasaneru (namo (Story & Art))

Saya menemukan manga ini melalui salah satu rekomendasi MyAnimeList (MAL) dan saya berpikir setidaknya algoritma MAL kadang berfungsi dengan baik.

Sampul Volume 2 Ookami Shounen

Buat pembaca yang punya pengetahuan soal cerita rakyat Jepang mungkin tahu cerita tentang Ookami Shounen. Pembaca lebih luas mungkin lebih mengenal kisah The Boy Who Cried Wolf. Buat yang sudah tahu cerita tersebut, pasti sudah dapat menebak bahwa ada sebuah kebohongan yang berakibat fatal dalam cerita ini. Cerita romansa dan kebohongan memang sepertinya tidak dapat dipisahkan.

Manga ini menceritakan tentang perjuangan Itsuki yang rela menyamar menjadi wanita demi mendekati gadis impiannya Tokujira. Hal ini dilakukan Itsuki setelah ia tahu bahwa Tokujira memiliki rasa takut terhadap pria. Konflik mulai muncul ketika Tokujira jatuh hati pada Itsuki yang menyamar menjadi wanita. Kurashiki, teman baik Tokujira, juga mulai tertarik pada Itsuki ketika ia tahu Itsuki tidak memiliki niat jahat pada Tokujira.

Saya sendiri sangat kagum manga ini bisa menceritakan cerita yang benar-benar menyentuh hanya dalam 34 chapter. Rasanya tidak ada adegan yang sia-sia dan semua dialog seperti terhubung satu sama lain. Manga ini benar-benar menyita seluruh perhatian saya dan hasilnya saya berhasil menyelesaikan manga ini hanya dalam sekali baca.

Saya sangat merekomendasikan manga ini bagi siapapun yang senang dengan manga bergenre romansa. Konflik dan dinamika karakter dalam manga ini benar-benar tersusun rapih dalam jumlah chapter yang dapat dikatakan sedikit.

Masih banyak sebenarnya manga-manga yang membuat saya ketagihan. Mungkin nanti saya akan mencoba membuat daftar manga yang lain atau mungkin membahas salah satu ada dua manga yang saya sebut diatas.

--

--

Lutfhi Variant Hanif
BahasBahasa

Senang menghabiskan waktunya untuk mempelajari hal-hal baru dan mengonsumsi anime dan manga dengan porsi yang wajar.