Mendefinisikan Bahasa: Kalimat di dalam kalimat di dalam kalimat dan seterusnya

Lutfhi Variant Hanif
BahasBahasa
Published in
7 min readDec 3, 2020

Kalimat memiliki peran yang penting dalam studi Linguistik Formal. Seperti sudah dijelaskan sebelumnya, bahasa dapat dilihat sebagai sekumpulan kalimat yang jumlah terhingga atau tidak hingga yang panjangnya terhingga dan terdiri dari elemen-elemen yang jumlahnya terhingga.

Cabang ilmu yang mempelajari struktur kalimat adalah Sintaksis. Bidang ini sangat erat kaitannya dengan Linguistik Formal. Noam Chomsky, tokoh terbesar dalam bidang Linguistik Formal, memisahkan antara kalimat dengan makna. Ia lebih menekankan kajian Linguistik yang dapat menunjukkan kalimat-kaliamat apa saja yang dapat dihasilkan dalam satu bahasa. Ia memberikan bukti bahwa kalimat bisa saja dikonstruksi dengan baik, namun tidak memiliki arti apapun. Ia memberikan kalimat:

“Colorless green idea sleeps furiously.” (Ide-ide hijau tak berwarna tidur dengan marah)

Cover of Syntactic Rules by Chomsky
laman sampul Syntactic Structures oleh Chomsky yang berisi ide revolusionernya

Secara sintaksis, baik bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris, kedua kalimat tersebut dapat dikatakan betul secara gramatikal. Subjek yang memiliki frasa adjektiva diikuti oleh verba yang memiliki frasa adverbial. Pembaca bisa membuat kalimat dengan struktur yang serupa untuk membuktikan bahwa kalimat diatas benar secara gramatikal (contoh dari penulis: Tatang yang tampan bernyanyi dengan baik).

Tapi tentu sesuatu sangat mengganjal dalam contoh kalimat di atas. Bagaimana mungkin warna hijau tidak berwarna? Lalu bagaimana mungkin sesuatu bisa tidur dengan marah atau sambil marah-marah? Secara sekilas, makna dalam kalimat diatas tampak kontrakdiktif atau bahkan tidak jelas sama sekali.

Dan itulah yang ingin ditegaskan oleh Chomsky: bahwa kalimat yang tepat secara gramatika itu tidak terikat oleh makna.

Chomsky kemudian menekankan bahwa studi Linguistik adalah studi yang dapat menunjukkan kalimat-kalimat yang dapat dibentuk dalam suatu bahasa.

Pendekatan ini kemudian menghasilkan beberapa temuan penting terhadap struktur bahasa. Salah satunya adalah Phrase Structure Rules (Aturan Struktur Frasa). Aturan ini mengatakan bahwa setiap kalimat dalam semua bahasa terdiri dari Frasa Benda (subjek) dan Frasa Verba (verba).

Phrase structure rules tree with colorless green ideas sleep furiously sentence
Aturan Struktur Frasa

Pembaca mungkin bisa langsung membayangkan sebuah kalimat tanpa subjek, misalnya: Dua orang teman bertemu dijalan, “Mau kemana?” kata si A. “Mau ke rumah si C,” jawab si B, “Oh, hati-hati ya, B.” balas si A.

Dalam konteks tersebut, subjek kedua kalimat tersebut dapat dikatakan tidak muncul, tetapi bukan berarti tidak ada. Buktinya B sadar bahwa A menanyakan dirinya (B) ingin kemana, dan bukan orang lain. A juga kemudian mengerti bahwa B lah yang akan pergi ke rumah C dan bukan orang lain. Kalimat pertama A dapat ditulis sebagai: “(Kamu) mau kemana?”, dan kalimat pertama B dapat ditulis sebagai: “(Aku) mau ke rumah si C.”

Temuan dan teori yang dihasilkan oleh pendekatan Linguistik Formal tidak sampai disitu. Salah satu yang paling menarik adalah sifat rekursif sebuah bahasa.

Linguistik Formal menunjukkan bahwa jika kita memiliki waktu yang tak terhingga, kita bisa menghasilkan kalimat yang panjangnya tidak hingga. Untuk memberikan contoh, artikel ini akan berusaha untuk memecahkan sebuah rekor.

Dari laman Rekor MURI saya belum menemukan ada rekor kalimat terpanjang dalam Bahasa Indonesia. Sebagai seorang lulusan Linguistik, saya ingin setidaknya berkontribusi dengan memberikan torehan positif dengan memecahkan rekor MURI. Saya akan membuat kalimat paling panjang dalam Bahasa Indonesia, dan saya akan menjelaskan kenapa hal tersebut sangatlah gampang. Iya, anda tidak salah baca. Memecahkan rekor kalimat terpanjang itu sangat gampang.

Mari kita lihat mengapa demikian.

Sebelum saya menunjukkan kalimat buatan saya yang akan memecahkan rekor kalimat paling panjang, saya ingin memastikan bahwa akhir sebuah kalimat ditandai dengan tanda baca titik (.), seru (!), dan tanya (?). Tentu ini berhubungan dengan jenis-jenis kalimat yang dipelajari pembaca di bangku sekolah: Kalimat deklaratif (kalimat yang diakhiri dengan tanda titik), kalimat seru (kalimat yang diakhiri dengan tanda seru), dan kalimat tanya (kalimat yang diakhiri dengan tanda tanya).

Berikut adalah mahakarya saya yang akan mencoba memecahkan rekor kalimat terpanjang dalam Bahasa Indonesia:

Dudung merasa ingin membeli mobil baru ketika ia melihat Tony, anak orang kaya di sekolahnya, datang dengan sebuah mobil sport yang terlihat seperti mobil balap dalam sebuah game yang pernah dimainkan Dudung bersama temannya, Maman, yang merupakan sebuah game yang ia beli hasil kerja kerasnya selama sebulan membantu menjaga warung ibunya dengan upah sepuluh ribu rupiah sehari yang mana kala itu merupakan jumlah yang besar sebelum ekonomi Indonesia rusak dikarenakan sekumpulan alien datang dan menyerang bumi, menyebabkan kerusakan parah di berbagai belahan dunia, yang berakibat pada hancur nya tatanan dunia dan memaksa orang-orang untuk lari bersembunyi ke berbagai pelosok bumi yang belum tersentuh oleh keganasan alien yang diantaranya adalah sebuah pulau kecil diantara pulau Jawa dan Kalimantan yang terbentuk akibat dentuman laser alien yang membuat permukaan air di dunia turun drastis dan merubah iklim dunia semenjak alien datang ke bumi yang mana orang-orang yang masih selamat akan terus mengingatnya sebagai hari di mana manusia merasa sangat kecil dan tidak berdaya di hadapan makhluk luar angkasa yang tidak pernah mereka lihat wujudnya secara langsung melainkan hanya dari kapal luar angkasa yang hampir tidak pernah berhenti menembakkan laser yang dapat menghancurkan apa pun dan siapa pun yang terkena laser tersebut.

Menurut hitungan di Ms. Word saya, kalimat tersebut memiliki 195 kata dan 1.335 karakter (termasuk spasi). Tidak buruk untuk sebuah percobaan memecahkan rekor. Sayangnya, rekor tersebut tidak akan bertahan terlalu lama. Saya sedang semangat-semangatnya memecahkan rekor, jadi saya akan memecahkan rekor kalimat terpanjang dalam Bahasa Indonesia (versi saya) dengan menyertakan kalimat berikut:

Ujang berkata Dudung merasa ingin membeli mobil baru ketika ia melihat Tony, anak orang kaya di sekolahnya, datang dengan sebuah mobil sport yang terlihat seperti mobil balap dalam sebuah game yang pernah dimainkan Dudung bersama temannya, Maman, yang merupakan sebuah game yang ia beli hasil kerja kerasnya selama sebulan membantu menjaga warung ibunya dengan upah sepuluh ribu rupiah sehari yang mana kala itu merupakan jumlah yang besar sebelum ekonomi Indonesia rusak dikarenakan sekumpulan alien datang dan menyerang bumi, menyebabkan kerusakan parah di berbagai belahan dunia, yang berakibat pada hancur nya tatanan dunia dan memaksa orang-orang untuk lari bersembunyi ke berbagai pelosok bumi yang belum tersentuh oleh keganasan alien yang diantaranya adalah sebuah pulau kecil diantara pulau Jawa dan Kalimantan yang terbentuk akibat dentuman laser alien yang membuat permukaan air di dunia turun drastis dan merubah iklim dunia semenjak alien datang ke bumi yang mana orang-orang yang masih selamat akan terus mengingatnya sebagai hari di mana manusia merasa sangat kecil dan tidak berdaya di hadapan makhluk luar angkasa yang tidak pernah mereka lihat wujudnya secara langsung melainkan hanya dari kapal luar angkasa yang hampir tidak pernah berhenti menembakkan laser yang dapat menghancurkan apa pun dan siapa pun yang terkena laser tersebut.

Sekarang rekor kalimat terpanjang dalam Bahasa Indonesia (versi saya) adalah kalimat dengan 197 kata dan 1349 karakter (termasuk spasi). Rasanya rekor ini masih belum seberapa. Saya masih merasa semangat untuk memberikan dampak positif dengan memecahkan rekor. Saya akan kembali memecahkan rekor kalimat terpanjang versi saya dengan menyertakan kalimat berikut:

Tidak ada yang peduli bahwa Ujang berkata Dudung merasa ingin membeli mobil baru ketika ia melihat Tony, anak orang kaya di sekolahnya, datang dengan sebuah mobil sport yang terlihat seperti mobil balap dalam sebuah game yang pernah dimainkan Dudung bersama temannya, Maman, yang merupakan sebuah game yang ia beli hasil kerja kerasnya selama sebulan membantu menjaga warung ibunya dengan upah sepuluh ribu rupiah sehari yang mana kala itu merupakan jumlah yang besar sebelum ekonomi Indonesia rusak dikarenakan sekumpulan alien datang dan menyerang bumi, menyebabkan kerusakan parah di berbagai belahan dunia, yang berakibat pada hancur nya tatanan dunia dan memaksa orang-orang untuk lari bersembunyi ke berbagai pelosok bumi yang belum tersentuh oleh keganasan alien yang diantaranya adalah sebuah pulau kecil diantara pulau Jawa dan Kalimantan yang terbentuk akibat dentuman laser alien yang membuat permukaan air di dunia turun drastis dan merubah iklim dunia semenjak alien datang ke bumi yang mana orang-orang yang masih selamat akan terus mengingatnya sebagai hari di mana manusia merasa sangat kecil dan tidak berdaya di hadapan makhluk luar angkasa yang tidak pernah mereka lihat wujudnya secara langsung melainkan hanya dari kapal luar angkasa yang hampir tidak pernah berhenti menembakkan laser yang dapat menghancurkan apa pun dan siapa pun yang terkena laser tersebut.

Kini, rekor kalimat terpanjang dalam Bahasa Indonesia (versi saya) adalah kalimat yang memiliki 202 kata dan 1377 karakter (dengan spasi).

Bagaimana? Apa anda ingin berusaha memecahkan rekor kalimat terpanjang dalam Bahasa Indonesia (versi saya)? Silahkan saja, saya sudah merasa puas dengan tiga kali memecahkan rekor dalam satu artikel.

Itulah bukti bahwa kalimat paling panjang dalam Bahasa Indonesia sangatlah mudah, karena siapapun dapat membuat kalimat paling panjang dalam Bahasa Indonesia selama ia diberikan waktu.

Sifat rekursif dalam bahasa merupakan salah satu gambaran bagaimana bidang sintaksis melihat bahasa. Dengan jumlah sumber daya yang terbatas (jumlah kata), kita dapat membuat sesuatu yang tak terbatas, selama kita punya waktu yang tak terbatas pula.

Dalam sintaksis, sifat rekursif menjadi salah satu ciri kreatifitas manusia. Bahasa, sejauh yang telah kita bahas, terdiri dari elemen-elemen yang terbatas. Bahasa Indonesia memiliki 33 bunyi, dan 109.213 kata (soal jumlah kata, saya yakin pasti banyak pembaca yang tidak setuju. Kita akan bahas lain kali). Sumber-sumber yang terbatas itu dapat digunakan untuk membuat kalimat yang memiliki panjang hingga tak terhingga karena sifat rekursif dalam bahasa.

Jika kita memiliki jumlah waktu tak terbatas, maka kita dapat menciptakan kalimat yang panjangnya tak hingga.

--

--

Lutfhi Variant Hanif
BahasBahasa

Senang menghabiskan waktunya untuk mempelajari hal-hal baru dan mengonsumsi anime dan manga dengan porsi yang wajar.