Mengapa Bahasa Jerman Memiliki Kata untuk Segalanya

Dari keran air dingin hingga perasaan senang dari melihat kemalangan orang lain

Lutfhi Variant Hanif
BahasBahasa
5 min readFeb 6, 2021

--

Suatu hari di sebuah desa kecil, tinggalah seorang gadis bernama Barbara. Barbara dikenal melalui roti Rhubarbnya yang enak. Orang-orang mulai memanggilnya Rhababerbarbara (atau Barbara si pembuat Rhubarb).

Rhababerbarbara kemudian membuka toko untuk menjual kuenya. Toko tersebut dinamai Rhababerbarbarabar (atau bar milik Barbara si pembuat Rhubarb). Toko tersebut dengan cepat memiliki banyak pelanggan rutin.

Pelanggan rutin yang paling terkenal adalah tiga orang barbarian. Mereka sering makan di Rhababerbarbarabar sampai-sampai orang memanggil mereka sebagai Rhababerbarbarabarbarbaren (atau Barbarian yang ada di bar milik Barbara si pembuat Rhubarb)

Para Rhababerbarbarabarbarbaren tersebut memiliki janggut yang indah. Janggut mereka sangat indah hingga dinamai Rhababerbarbarabarbarbarenbarte (Janggut milik barbarian yang ada di bar milik Barbara si pembuat Rhubarb). Saat para Rhababerbarbarabarbarbaren ingin merawat Rhababerbarbarabarbarbarenbarte mereka, mereka pergi ke seorang barber (tukang cukur)

Satu-satunya barber yang dapat merawat Rhababerbarbarabarbarbarenbarte disebut Rhababerbarbarabarbarbarenbartebarbier (Tukang cukur yang merawat janggut milik barbarian yang ada di bar milik Barbara si pembuat Rhubarb). Si Rhababerbarbarabarbarbarenbartebarbier senang mengunjungi Rhababerbarbarabar untuk memakan roti Rhubarb buatan Rhababerbarbara dan meminum bir yang ia sebut sebagai Rhababerbarbarabarbarbarenbartebarbierbier (Bir untuk tukang cukur yang merawat janggut milik barbarian yang ada di bar milik Barbara si pembuat Rhubarb).

Orang-orang hanya bisa membeli Rhababerbarbarabarbarbarenbartebarbierbier di sebuah bar khusus yang dinamai Rhababerbarbarabarbarbarenbartebarbierbierbar (Bar yang menjual bir untuk tukang cukur yang merawat janggut milik barbarian yang ada di bar milik Barbara si pembuat Rhubarb). Nama penjual di Rhababerbarbarabarbarbarenbartebarbierbierbar adalah Bärbel.

Suatu hari, Rhababerbarbarabar pergi bersama Rhababerbarbarabarbarbarenbartebarbier dan Rhababerbarbarabarbarbarenbartebarbierbierbarbärbel (Bärbel yang menjual bir untuk tukang cukur yang merawat janggut milik barbarian yang ada di bar milik Barbara si pembuat Rhubarb) ke Rhababerbarbarabar untuk memakan roti Rhubarb buatan Rhababerbarbara dan minum sebotol Rhababerbarbarabarbarbarenbartebarbierbier dingin.

Cheers!

Cerita di atas adalah terjemahan kasar dari video aslinya yang berbahasa Jerman. Kamu bisa nonton video aslinya disini.

Cerita singkat di atas menunjukkan bagaimana kata dalam bahasa Jerman dibentuk. Apa sih yang sebenarnya terjadi di atas? Mengapa bahasa Jerman bisa membuat kata yang sangat panjang?

Dalam Linguistik, fenomena yang kita lihat di atas disebut sebagai kata majemuk. Dari namanya, kata majemuk adalah sebuah kata yang terdiri lebih dari dua kata untuk membentuk kata baru. Bahasa Indonesia juga memiliki fenomena serupa, misalnya kacamata.

Kacamata terdiri dari dua kata: kaca dan mata. Masing-masing kata memiliki maknanya masing-masing. Ketika digabungkan, mereka membentuk sebuah kata dengan makna yang baru: kacamata.

Photo by Claudio Schwarz | @purzlbaum on Unsplash

Hal ini juga terjadi dalam bahasas Jerman, misalnya Rhababerbarbara. Rhababerbarara terdiri dari kata Rhababer (dari kata Rhababerkuchen yang artinya kue Rhubarb) dan Barbara. Tiap kata memiliki artinya masing-masing dan ketika digabungkan membentuk sebuah kata baru, sama seperti dalam bahasa Indonesia.

Apakah ada kata bahasa Indonesia yang panjangnya kurang lebih sama dengan kata bahasa Jerman dalam cerita di atas? Iya, tentu saja ada. Saya sudah memberikan terjemahan kasarnya kan?

“Barbara yang menjual bir untuk tukang cukur yang merawat janggut milik barbarian yang ada di bar milik Barbara si pembuat Rhubarb” adalah satu kata benda, atau frasa benda lebih spesifiknya, yang memiliki lebih dari satu frasa di dalamnya. Siapa yang sedang kita bicarakan dalam frasa di atas? Barbara. Barbara yang mana? Barbara yang menjual bir untuk tukang cukur yang merawat janggut milik barbarian yang ada di bar milik Barbara si pembuat Rhubarb.

Simpelnya, kata-kata super panjang yang sering kamu dengar dalam bahasa Jerman adalah kata majemuk. Kata-kata tersebut terdengar nyeleneh, seperti Schadenfreude (schaden yang artinya luka dan freude yang artinya rasa senang) yang artinya perasaan senang yang didapat dari kemalangan orang lain, karena tidak ada spasi atau jarak di antaranya, hal yang dalam bahasa Indonesia menunjukkan batas antara kata.

Kalau mau, kamu bisa saja menghilangkan spasi atau jarak antar kata untuk membuat kalimat super panjang. Misalnya, kucing imut berbulu coklat lebat menjadi kucingimutberbulucoklatlebat. Tapi, sepertinya susah ya baca tulisan seperti itu.

Lalu, kenapa bahasa Jerman tidak memberikan spasi atau jarak dalam penulisan katanya? Misalnya, Rhababerbarbara menjadi Rhaber Barbara.

Tidak ada jawaban pasti, kecuali hal ini memang sudah terjadi sejak dahulu kala. Tetapi, kalau dilihat satu sisi, kamu dapat menebak arti sebuah kata dalam bahasa Jerman dengan lebih mudah karena sistem ini.

Misalnya, apa kamu tahu artinya ‘dirgantara’? Kalau kamu belum tahu arti kata tersebut, hal yang pertama kamu lakukan pasti membuka KBBI atau mencarinya di Google. Jawabannya adalah ruang yang ada di sekeliling dan melingkupi bumi

Kalau misalnya bahasa Indonesia memiliki sistem seperti bahasa Jerman, kata dirgantara bisa saja digantikan dengan ruangyangadadisekelilingdanmelingkupibumi. Artinya sama, kan? Terlebih, kata tersebut dapat lebih mudah ditebak artinya karena kata tersebut disusun oleh kata-kata yang lebih umum artinya.

Jadi, penjelasan gampangnya adalah terdapat perbedaan cara pembuatan kata majemuk dalam bahasa Indonesia dan bahasa Jerman. Dalam bahasa Indonesia, kata majemuk bisa dituliskan menyatu, seperti kacamata dan matahari, ataupun terpisah, misalnya rumah sakit dan gawai pintar. Bahasa Jerman umumnya tidak memiliki aturan yang membuat penulisan kata majemuk terpisah.

Karena tidak ditulis terpisah, kita sering menganggapnya hal itu adalah satu kata, karena kita orang Indonesia mendefinisikan kata dengan memberikan spasi atau jarak di antaranya. Padahal, kata-kata panjang dalam bahas Jerman tersebut adalah kata majemuk, sebuah kata yang tersusun dari lebih dari satu kata.

Hal utama yang membuat kata-kata panjang bermunculan dalam bahasa Jerman adalah bahasa Jerman sendiri memperbolehkan konstruksi-konstruksi tersebut bermunculan. Alasannya masih belum kita ketahui mengapa. Tetapi, bukankah kemampuan untuk memahami kata-kata panjang tersebut sangat indah?

Mempelajari bahasa itu sendiri adalah sesuatu yang luar biasa karena secara tidak langsung, kita bisa tahu sejauh dan seluas apa kemampuan umat manusia itu sendiri. Konstruksi-konstruksi apa saja yang dapat dimengerti dan dibuat oleh pikiran kita? Sejauh apa kita dapat menggambarkan realita kita melalui bahasa?

Sebagai orang yang tumbuh dalam bahasa yang menciptakan kata yang benar-benar baru untuk ide atau konsep yang baru, tentu hal ini adalah hal yang unik. Mempelajari bahasa Jerman adalah suatu hal yang luar biasa karena kita kemudian bisa tahu bahwa ada cara lain untuk berbahasa yang benar-benar berbeda dari cara kita berbahasa.

Referensi

Duncan, B. (2016). Diakses dari https://theconversation.com/why-the-german-language-has-so-many-great-words-55554 pada 6 Februari 2021

--

--

Lutfhi Variant Hanif
BahasBahasa

Senang menghabiskan waktunya untuk mempelajari hal-hal baru dan mengonsumsi anime dan manga dengan porsi yang wajar.