Yuru Camp: Penenang Di Tengah Pandemi
Pandemi datang di waktu-waktu yang tidak diduga. Yuru Camp kemudian hadir di saat yang tepat. Kalau dunia ini adalah cerita fiksi, maka Yuru Camp tampak seperti seorang anak di sebuah desa terpencil yang masih belum tahu bahwa Ia memiliki takdir untuk menyelamatkan dunia. Kalaupun tidak seluruh dunia, Yuru Camp setidaknya sudah menyelamatkan saya dan puluhan ribu orang yang menontonnya tiap minggu.
Tentang Yuru Camp
Yuru Camp (Yurukyan), atau Laid-Back Camp dalam bahasa Inggrisnya, adalah sebuah anime tentang perkemahan yang diadaptasi dari manga dengan judul yang sama. Yurukyan tidak ubahnya seperti anime olahraga yang berusaha memperkenalkan olahraga yang dimainkan melalui penjelasan visual menarik dan obrolan teknis yang ringan. Tetapi, Yurukyan bukanlah anime olahraga, melainkan anime dengan genre Slice of Life (SoL) dengan komedi ringan.
Anime Yurukyan sendiri sudah memiliki dua season. Season pertama tayang pada jendela musim dingin 2018 dan season keduanya masih tayang pada jendela musim dingin 2021. Dua-duanya masih dapat kalian tonton di kanal Anione Asia, atau dengan mencari menggunakan kata kunci Yuru Camp Anione.
Yuru Camp Sebagai Penenang Di Tengah Pandemi
Saya yakin penikmat anime, baik yang sudah ataupun belum menonton Yuru Camp, tidak akan merasa berlebihan kalau saya mengatakan Yuru Camp adalah salah satu penenang di tengah pandemi ini. Sebagai sebuah anime tentang perkemahan, Yuru Camp tidak jarang membawa kita pergi mengunjungi tempat-tempat dengan pemandangan indah. Sebagai seseorang yang sedang dipaksa untuk selalu berada di dalam rumah sebisa mungkin, saya setidaknya bisa merasa bebas dengan menonton Yuru Camp
Yuru Camp juga tidak hanya menawarkan pemandangan-pemandangan alam yang indah dalam episodenya. Karakter-karakter dalam Yuru Camp juga dapat dikatakan solid, setidaknya dalam standar anime moe, atau jenis Cute Girls Doing Cute Things (CGDCT).
Kagamihara Nadeshiko adalah tokoh utama dari Yuru Camp. Nadeshiko adalah seorang karakter yang belum pernah mengenal dunia perkemahan sebelumnya. Karakter Nadeshiko sudah pasti tidak asing bagi para penonton anime moe; energetik, periang, suka gampang melupakan sesuatu, dan senang makan.
Nadeshiko adalah perantara bagi penonton pemula untuk belajar tentang dunia perkemahan. Kita sebagai penonton dapat merasakan bagaimana rasanya belajar dasar-dasar tentang perkemahan sebagaimana Nadeshiko mempelajarinya dari teman-temannya.
Inuyami Aoi dan Oogaki Chiaki adalah dua teman Nadeshiko yang membantu dirinya mempelajari dunia perkemahan. Mereka memperkenalkan Nadeshiko pada peralatan-peralatan yang digunakan dalam perkemahan, misalnya tenda dan jenis-jenisnya serta cara merawat peralatan kemah.
Aoi dan Chiaki sendiri sudah berteman dan mereka adalah pendiri dari klub ruang terbuka di sekolah. Hubungan Aoi dan Chiaki memiliki dinamikanya sendiri, salah satunya adalah Chiaki iri pada Aoi yang katanya sudah punya pacar, membuat hubungan antar karakter tidak hanya berfokus pada Nadeshiko seorang sebagai karakter utama.
Shima Rin adalah seseorang yang sudah memiliki pengalaman berkemah yang banyak. Shimarin sendiri pertama kali bertemu Nadeshiko ketika Nadeshiko tertidur di jalan dalam perjalanan ke arah Gunung Fuji. Sejak pertemuan tersebut, Shimarin dan Nadeshiko menjadi teman.
Shimarin sendiri kadang memiliki peran sebagai tour guide. Melalui Shimarin, kita dapat mengunjungi tempat-tempat wisata, seperti rumah makan dan kuil, serta perkemahan. Perjalanan Shimarin terkadang diiringi oleh Narrator yang menjelaskan tempat-tempat yang dikunjungi Shimarin.
Shimarin sendiri awalnya hanya melakukan solo camp, atau berkemah sendirian. Ia bahkan tampak terganggu ketika Nadeshiko mengajaknya untuk bergabung ke dalam klub ruang terbuka. Namun, seiring berjalannya anime, Shimarin akhirnya memutuskan untuk mencoba ikut berkemah bersama Nadeshiko dan teman-temannya.
Saitou Ena adalah teman Shimarin. Ia sendiri tidak sering memiliki kontak langsung dengan Nadeshiko dan teman-temannya dan lebih sering terlihat bersama Shimarin, atau tertidur di kamarnya. Ena mirip dengan Nadeshiko di mana mereka berdua minim pengalaman berkemah dan memutuskan untuk berkemah untuk bisa berkumpul bersama teman-teman.
Ena sering menjahili Rin dan memancing Shimarin agar bersifat lebih jujur lagi. Sebagai teman dekat Shimarin, Ena tahu bahwa Shimarin tidak sedingin seperti imej yang ditimbulkannya dan ingin Shimarin lebih terbuka dan jujur pada Nadeshiko dan teman-temannya. Salah satunya, Ena tahu bahwa Shimarin sempat khawatir dan menyusul secara diam-diam Nadeshiko yang melakukan solo camp pertamanya.
Gabungan antara pemandangan alam dan karakter moe benar-benar membuat Yuru Camp menjadi penenang di tengah pandemi buat saya dan puluhan ribu orang yang menontonnya tiap minggu. Yuru Camp, walaupun sekilas tampak seperti anime moe pada umumnya, tidak hanya selalu menjual karakter moe. Karakter-karakter dalam Yuru Camp setidaknya tampak hidup dengan cerita dan perkembangan karakternya masing-masing.
Yuru Camp pada akhirnya memang pantas mendapatkan gelar anime paling nyaman seperti yang telah diberikan oleh penggemarnya sejak pertama kali tayang. Cerita yang ringan dengan tokoh yang hidup ditambah visual alam yang indah membuat siapapun dapat duduk dengan santai di depan layar dan melupakan permasalahan pandemi di dunia ini sejenak.