KBI 2018 : Data, Akademis dan Bisnis

Afif Akbar
machinelearningid
Published in
2 min readJun 8, 2018

Konferensi Big Data Indonesia (KBI) merupakan salah satu agenda besar dari komunitas idBigData. Acara ini diselenggarakan di Balai Kartini, 12–13 Mei 2018. Yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya adalah acara ini bekerja sama dengan salah satu event dari Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, yaitu International on Big Data and Information Security (IWBIS).

Oskar Riandi (CEO Bahasa Kita) dan Ibrahim Arief (VP of Engineer Bukalapak)

Acara ini dikemas cukup baik karena menyajikan informasi mengenai Big Data dari dua segi yang cukup berbeda, yaitu dari segi bisnis dan akademis. Hal ini terbukti dengan dihadirkannya pembicara-pembicara yang inspiratif dari beberapa industri besar di Indonesia seperti Bukalapak, IBM Cloud, Bekraf, dan industri-industri lainnya yang menggunakan BigData sebagai salah satu core business-nya serta pembicara dari Universitas Indonesia, National University of Singapore dan Lancaster University yang tentunya membuka mata kita mengenai riset-riset terkini yang berkenaan mengenai BigData.

Menghadiri Acara KBI2018

Tidak hanya itu, pada acara KBI 2018 juga diadakan Technical Class mengenai Data Engineering, Deep Learning, Speech Processing, Machine Learning, dll. Sehingga bagi BigData enthusiast yang berminat memperdalam BigData namun tidak tahu darimana harus memulai, Technical Class ini adalah jawabannya. Kebetulan saya mewakili Machine Learning ID diberi kepercayaan oleh idBigData untuk mengisi Technical Class “Deep Learning on Your Own Laptop”.

Workshop Deep Learning KBI 2018

Secara keseluruhan, acara ini sangatlah menarik dan bermanfaat. Saya tidak hanya tau perkembangan BigData dari segi bisnis, tapi juga tau perkembangan riset terkini mengenai BigData. Aspek akademis dan bisnis adalah aspek yang tidak dapat dipisahkan, justru harus disinergiskan. Karena akademik tanpa bisnis hanya akan menjadi teori, dan sebaliknya, bisnis tanpa akademik akan buta tak tentu arah. Penggabungan KBI 2018 dan IWBIS merupakan langkah yang tepat untuk mengsinergiskan keduanya.

Melihat perkembangan mengenai BigData dan teknologi yang ada di acara KBI 2018 kemarin membuat kita optimis, bahwa industri 4.0 (yang notabene memerlukan BigData) menjadi salah satu gerbang menuju Indonesia negara maju dalam waktu yang tidak lama lagi. Akhir kata, semoga semakin banyak acara-acara bermanfaat seperti ini.

Afif A. Iskandar

--

--