Saya Bercita-cita Membangun Pesantren

Kresna Galuh D. Herlangga
Madrasah Digital
Published in
4 min readMay 27, 2021

Saya punya banyak cita-cita dalam hidup saya, di antaranya adalah membangun banyak perusahaan besar berskala internasional, bisa berkeliling dunia, kuliah ke luar negeri hingga S3, memiliki banyak properti dan lain sebagainya. Namun semua cita-cita itu boleh saja gagal dalam hidup saya dan saya tidak akan menyesal karenanya. Dengan catatan saya sudah mengusahakannya semampu yang saya bisa. Tapi ada satu cita-cita saya yang tidak boleh gagal dan akan saya perjuangkan sampai berhasil selama hidup saya, yaitu membangun pondok pesantren.

Saya menyadari sepenuh hati bahwa saya terlahir tanpa memiliki nama keluarga Salim, Tanjung atau Bakrie, yang membuat saya mudah dalam mencapai setiap cita-cita saya. Saya juga paham betul, bahwa orang-orang tidak memanggil saya dengan gelar “Gus”. Saya tidak terlahir di lingkungan pesantren dan memiliki darah ulama atau kiyai. Saya hanya seorang anak kampung, yang dibesarkan di kampung dan kedua orang tua saya hanyalah seorang guru SD. Namun demikian, saya sangat bangga dengan kedua orang tua saya dan saya tetap bercita-cita ingin membangun pesantren.

Membangun pesantren, bagi saya sangat berarti dan akan saya kejar sampai benar-benar berhasil. Saya tidak peduli berapa lama pun waktu yang dibutuhkannya, bahkan jika itu memerlukan seluruh masa usia saya, akan tetap saya lakukan. Ini bagi saya sudah seperti menjadi misi besar dalam hidup yang akan saya perjuangkan.

Mengapa ingin membangun pesantren?

Di pemahaman agama yang saya yakini, hidup di dunia ini hanyalah sementara. Pada akhirnya kita semua akan kembali kepada Sang Pencipta untuk mempertanggungjawabkan semua amal perbuatan kita selama di dunia. Jika amalan baik kita di dunia lebih berat timbangannya di sisi Allah dari pada amal keburukan kita, maka kita akan berpeluang mendapat kebaikan berupa Surga di akhirat kelak.

Masalahnya, waktu di dunia sangat terbatas dan amalan kebaikan yang kita lakukan di dunia juga terbatas, hanya bisa dilakukan selama kita masih hidup di dunia saja. Kita bahkan tidak tahu jika kita diwafatkan saat ini, apakah kita akan mendapati amalan kebaikan kita lebih banyak dari pada amalan keburukan kita atau tidak.

Untungnya ada satu term dari Allah yang menurut saya sangat perlu kita manfaatkan sebaik-baiknya, yaitu semua amalan di dunia akan terputus, kecuali dalam 3 perkara, yaitu sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat atau anak sholeh yang mendoakan. Dan berdasarkan apa yang saya pelajari, 3 perkara itu terkumpul menjadi satu dalam membangun pesantren. Jika kita bisa membangun pesantren, maka potensi untuk mendapatkan 3 perkara tersebut akan lebih besar.

Suatu saat mungkin saya sudah mati, tapi selama pesantren masih berdiri, masjid di dalamnya masih digunakan sebagai tempat ibadah, pesantren masih digunakan sebagai tempat menghafal Al-Qur’an dan melakukan aktivitas kebaikan lainnya, mudah-mudahan saya juga mendapat bagian kebaikan darinya untuk menambah point amal kebaikan saya saat ditimbang nanti.

Suatu saat mungkin saya sudah mati, tapi selama pesantren masih berdiri dan di dalamnya senantiasa diajarkan ilmu-ilmu yang bermanfaat kepada para santri, dan para santri terus mengajarkan ilmu-ilmu itu lagi kepada orang lain, maka mudah-mudahan saya tetap mendapat dividen kebaikan yang membuat bobot amalan saya di sisi Allah menjadi lebih besar.

Suatu saat mungkin saya sudah mati, tapi anak cucu saya masih terus berjuang melanjutkan pemeliharaan pesantren dari generasi ke generasi, mewariskan cita-cita ini kepada keturuan-keturunan selanjutnya mudah-mudahan saya juga kebagian kebaikan darinya.

Itulah kenapa saya sangat ingin membangun pesantren. Semoga Allah meridhoi langkah ini dan memampukan saya untuk mewujudkan cita-cita ini untuk membangun pesantren.

Alhamdulillah, saya sudah memulainya

Meskipun perjalanan masih jauh, bahkan program pesantrennya belum dimulai, namun alhamdulillah proses pembangunan pesantren sudah berhasil saya mulai. Ya walaupun dengan penuh kesederhanaan. Masih sangat jauh dari sempurna.

Alhamdulillah, pada tanggal 5 Juli 2019 saya sudah mulai mencicil pembangunan pesantren ini. Dan atas izin Allah, alhamdulillah telah berdiri sebuah masjid dan sebuah bangunan yang rencananya nanti akan digunakan sebagai ruang kelas atau asrama (fungsinya kondisional sesuai kebutuhan).

Berikut ini penampakan pesantrennya saat ini:

Lokasi bangunan di: Kp. Gaga RT. 001 RW. 002, Desa Sukamantri, Kec. Tambelang, Kab. Bekasi, Jawa Barat. Untuk melihat lokasi di Google map, klik di sini.

Di kesempatan lain, saya akan bercerita tentang bagaimana proses perjalanan dan pembangunannya hingga bangunan berdiri.

Bagi kamu yang punya cita-cita ingin membangun pesantren juga dan ingin mendukung program pembangunan pesantren ini, kamu bisa berdonasi melalui: https://kitabisa.com/patunganpesantren

--

--

Kresna Galuh D. Herlangga
Madrasah Digital

Founder CODEPOLITAN, Inisiator Madrasah Digital, Kominfo PP Pemuda Persatuan Islam