Menandai 35 Tahun Internet — Surat Terbuka (dari Tim Berners-Lee)

Eka Y Saputra
Mahad al-Hadlarah as-Siberniyah
5 min readMar 14, 2024

Dialihbahasakan dari “Marking the Web’s 35th Birthday: An Open Letter

Photo by Kipras Štreimikis on Unsplash

Tiga setengah dasawarsa lampau, saat saya menciptakan internet, mustahil untuk membayangkan ke mana arahnya kelak. Saat itu tak ada peta jalan untuk meramalkan arah evolusinya. Rasanya seperti sebuah pengembaraan yang mengasyikkan, penuh dengan peluang-peluang dan tantangan-tantangan yang tak terduga.

Di balik segenap infrastruktur internet, ada harapan untuk memampukan kerja sama, menumbuhkan kasih sayang, dan memantik kreativitas — yang saya sebut 3C (collaboration, compassion, creativity). Internet dimaksudkan sebagai sebuah alat untuk menguatkan kemanusiaan.

Janji itu diwujudkan sepanjang sepuluh tahun pertamanya — saat itu, dalam situasi terdesentralisasi dengan beraneka konten dan pilihan, internet membentuk komunitas-komunitas kecil yang lebih terlokalisasi, menyajikan pemberdayaan individual dan menumbuhkan nilai yang kokoh.

Sayangnya, dalam sepuluh tahun belakangan, alih-alih meneguhkan nilai-nilai seperti itu, internet justru telah berperan besar menggerusnya. Akibat yang ditimbulkannya kian meluas. Mulai dari sentralisasi platform hingga revolusi AI, internet menyediakan lapis paling dasar dari ekosistem daring kita — ekosistem yang kini membentuk ulang lanskap geopolitik, mendorong pergeseran ekonomi, dan memengaruhi kehidupan manusia di seluruh dunia.

Situasi Terkini

Lima tahun yang lalu, saat internet berusia 30 tahun, saya memperingatkan beberapa disfungsi internet yang disebabkan oleh dominasi kepentingan sejumlah korporasi yang telah menggerus nilai-nilai internet dan mengakibatkan kerusakan dan marabahaya. Sekarang, di usianya yang ke-35, perkembangan pesat AI kian memperuncing kekhawatiran kita, membuktikan bahwa permasalahan pada internet tidaklah terisolasi, melainkan terjalin erat dengan teknologi baru.

Ada dua isu yang saling terkait yang penting untuk kita perhatikan. Pertama, derajat konsentrasi kekuasaan, yang berlawanan dengan semangat desentralisasi yang saya bayangkan sedari mula. Hal ini membuat internet tersegmentasi sebagai akibat dari kompetisi untuk mengikat pengguna ke dalam satu platform demi mengejar laba melalui observasi pasif atas konten. Model bisnis eksploitatif ini semakin mematikan dalam tahun-tahun Pemilu sebab ia bisa melambungkan gejolak politik.

Persoalan tersebut ditambah dengan isu kedua, bursa jual beli data pribadi yang telah mengeksploitasi waktu dan data para pengguna dengan dibuatnya profil mendalam [akun dengan data pribadi yang rinci] untuk memampukan pengiklanan tertarget dan pada akhirnya untuk mengontrol informasi yang disajikan kepada pengguna.

Bagaimana semua ini bisa terjadi? Kepemimpinan, yang terhalang oleh kurangnya diversitas, telah menyimpang dari fungsinya sebagai pelayan kepentingan publik dan justru menghamba pada kekuatan kapitalis yang berujung pada monopolisasi. Pemangku kebijakan, yang seharusnya mengoreksinya, telah gagal menjalankan tugasnya, dengan penanganan regulatif yang jauh tertinggal dari kecepatan pengembangan inovasi, mengakibatkan celah yang semakin lebar antara kemajuan teknologi dan pengawasan yang efektif.

Masa depan bergantung pada kemampuan kita untuk mereformasi sistem yang ada sekaligus membuat sistem baru yang benar-benar didedikasikan untuk kepentingan umat manusia. Untuk mewujudkannya, kita harus membongkar silo-silo data demi memungkinkan kerja sama, menciptakan kondisi pasar yang menyuburkan diversitas pilihan demi memantik kreativitas, dan bergeser dari konten polaritatif menuju ke lingkungan yang dibentuk oleh keanekaragaman pendapat dan perspektif yang menumbuhkan empati dan sikap saling memahami.

Kesepahaman

Untuk sungguh-sungguh mengubah sistem yang ada, kita harus secara simultan mengatasi permasalahan yang ada dan memperjuangkan upaya para individu visioner yang secara aktif bekerja untuk membangun sistem baru yang lebih baik. Paradigma baru telah muncul, yang menempatkan intensi — bukan atensi — individu di jantung model bisnis, membebaskan kita dari kekangan orde yang mapan dan mengembalikan kendali kita atas data.

Dikomandoi oleh generasi baru para pelopor, gerakan ini berupaya untuk menciptakan internet yang lebih berpihak pada manusia, segaris dengan visi orisinal saya. Para inovator ini datang dari beragam disiplin — riset, kebijakan, dan desain produk — bersatu demi mewujudkan internet, dan teknologi terkait, yang melayani dan memberdayakan kita semua. Bluesky dan Mastodon tidak mengambil manfaat dari pertemuan kami, namun memfasilitasi pembentukan kelompok, Github menyediakan alat kolaborasi daring, dan siniar yang berkontribusi menjaga pengetahuan komunitas.

Ketika paradigma baru ini mendapatkan momentumnya, kita punya peluang untuk membentuk ulang masa depan digital yang mengutamakan kesejahteraan, kesetaraan, dan otonomi manusia. Saat ini waktu yang tepat untuk bertindak dan merayakan potensi transformatif tersebut.

Perubahan Mendasar

Sebagaimana digariskan dalam Contract for the Web, sejumlah besar pemangku kepentingan harus berkolaborasi untuk mereformasi internet dan memandu pengembangan teknologi baru.

Solusi pasar inovatif, yang telah saya tekankan, bersifat esensial untuk proses ini. Legislasi yang berorientasi ke depan dari para pemerintah di seluruh dunia bisa memfasilitasi solusi-solusi itu dan membantu mengelola sistem yang ada secara lebih efektif. Tak lupa, kita sebagai warga dunia perlu untuk lebih terlibat, menuntut standar dan akuntabilitas yang lebih tinggi demi pengalaman daring kita.

Ini saatnya untuk melawan kecacatan sistem dominan sembari mengkatalisasi solusi transformatif yang memberdayakan individu. Sistem baru ini, yang kaya akan potensi, tengah menguat, dan alat-alat pengendali telah ada dalam jangkauan.

Bagian dari solusinya adalah Solid Protocol, suatu spesifikasi dan gerakan untuk menyediakan “penyimpanan data daring pribadi” bagi setiap orang, yang disebut POD. Kita bisa merestorasi nilai-nilai yang telah hilang dan mengembalikan kontrol atas data pribadi. Dengan Solid, tiap individu berhak menentukan bagaimana mengelola, menggunakan, dan membagikan data pribadinya. Pendekatan ini sudah mulai berakar, seperti yang ada di Flanders, di mana semua warga memiliki POD setelah Jan Jambon mengumumkan empat tahun yang lalu bahwa setiap warga Flanders harus punya POD. Inilah masa depan kepemilikan dan kontrol data, dan inilah contoh gerakan baru yang disiapkan untuk mendongkel sistem lama yang sudah ketinggalan zaman.

Seruan

Gerakan baru ini tak mungkin berjalan tanpa dukungan pada pihak-pihak yang memimpin reformasi, dari peneliti, inventor, hingga advokat. Kita harus menguatkan dan mempromosikan kegunaan positifnya, dan berupaya untuk menggeser pola pikir kolektif warga dunia. The Web Foundation, yang saya dirikan bersama Rosemary Leith, telah dan akan terus mendorong dan mempercepat [penerapan] sistem baru ini dan para pekerjanya.

Meskipun demikian, masih ada kebutuhan urgen, yakni dukungan semua pihak untuk melakukan hal yang sama, memberikan dukungan moral bagi kepemimpinan yang baru, menerapkan solusi-solusinya secara kolektif, dan demi menggulingkan dunia maya yang dikendalikan oleh laba untuk digantikan dengan internet yang dikendalikan oleh kebutuhan umat manusia. Hanya dengan cara ini ekosistem daring yang kita tinggali bisa mewujudkan potensinya secara penuh dan menyajikan fondasi bagi kreativitas, kerja sama, dan kasih sayang.

Tim Berners-Lee

12 Maret 2024

Daftar bacaan penting

NB: jika ada bagian yang kurang tepat saat dialihbahasakan, sila sampaikan untuk diperbaiki. Terima kasih.

--

--