Membuat Skripsi, Thesis dan Disertasi dengan LaTex (Pengenalan)

Debrian R. Saragih
MahasiswaOnline
Published in
4 min readMay 2, 2022

Bagi sebagian besar mahasiswa dalam membuat karya tulis akhir, skripsi, thesis atau disertasi pasti langsung tertuju pada aplikasi yang sudah dikenal sejuta umat yaitu Microsoft Word. Tapi tahukan sobat, bahwa menulis karya tulis di word memiliki keterbatasan yaitu ketika hendak memasukkan unsur-unsur seperti rumus yang kompleks. Adalah LaTex, yang merupakan salah satu perangkat penglolah kata (word processor) yang dibuat oleh Donald E. Knuth, pada Mei 1977.

Pada awalnya aplikasi ini dibuat untuk pembuatan artikel-artikel dan buku yang bersifat non teknis, namun seiring dengan perkembangannya, LaTex digunakan untuk tujuan yang lebih luas yaitu dalam penulisan karya ilmiah untuk mengakomodasi fitur penulisan rumus yang kompleks di dalamnya. Di Jerman, LaTex digunakan secara umum di sekolah-sekolah dan universitas. Dan pada akhirnya menjadi alat bantu standar untuk membuat karya tulis, skripsi, thesis dan disertasi agar hasilnya lebih terstruktur serta dapat menjadi template untuk efektivitas dan efisiensi penulisan berikutnya.

Perbandingan Penulisan Rumus di LaTex dan Word

Pada gambar di atas terlihat bahwa hasil tampilan persamaan dan simbol matematik yang dihasilkan oleh Word tidak sebaik dari hasil tampilan dari LaTeX. Untuk karya ilmiah yang berisi pendekatan kuantitatif disertai angka, simbol dan persamaan matematik sebenarnya sangat cocok menggunakan LaTeX. Beberapa penerbit raksasa seperti Elsevier, IEEE dan Springer bahkan sudah menyediakan template LaTeX bagi para penulis artikel ilmiahnya.

Instalasi LaTex

Sebelum menggunakan LaTex, diperlukan beberapa software yang perlu diinstall. Instalasi ini diperlukan dalam hal sobat ingin membuat tulisan melalui LaTex di komputer masing-masing secara offline. Saat ini sudah ada juga editor LaTex yang tersedia dalam bentuk online, sehingga kita tidak perlu melakukan instalasi pada komputer kita, yaitu https://www.overleaf.com/

Untuk instalasi secara offline pada komputer kita, maka software wajib yang perlu diinstall adalah MikTex (https://miktex.org/download). Selanjutnya kita baru bisa menginstall aplikasi tambahan sebagai editornya. Dalam hal ini, saya menggunakan editor TexMaker yang dapat diunduh melalui alamat tautan https://www.xm1math.net/texmaker/download.html.

Untuk melihat perbandingan editor Tex masing-masing software kamu bisa melihat lebih lanjut melalui link di bawah ini:

https://en.wikipedia.org/wiki/Comparison_of_TeX_editors

Setelah kedua software tersebut diinstall, maka kamu sudah bisa langsung membuat dokumen pertama dengan LaTex.

Menggunakan LaTex

Apa yang dilihat di layar monitor akan sangat menyerupai hasilnya ketika dicetak.

Pada LaTeX teks masih berbentuk plaintext, yaitu teks yang belum diformat. Proses formatting teks dilakukan dengan menggunakan bahasa markup. Sebagai contoh, untuk membuat sebuah tabel, anda dapat memulai dengan tag berikut:

\begin{table}[position]

\end{table}

Metode penulisan yang sedikit kompleks inilah yang menyebabkan LaTex tidak lebih populer dibandingkan dengan Ms. Word. Namun, jika kita sudah terbiasa dengan penulisan HTML dengan cara manual ataupun menggunakan editor, maka penulisan ini harusnya tidak menjadi masalah, dibandingkan dengan keuntungan lain yang didapat dengan menggunakan LaTex.

Untuk memulai penulisan dokumen atau naskah, kita menggunakan perintah berikut ini:

\documentclass[option]{…}

\begin{document}

Halo, ini adalah contoh penulisan menggunakan LaTex.

\end{document}

Penulisan di atas kalau pada HTML, mirip seperti tag:

<html>

<head></head>

<body></body>

</html>

Fungsi documentclass[option]{..} pada bagian option dapat diisi dengan beberapa parameter antara lain:

  • 10pt, 11pt, 12pt, untuk menyatakan ukuran font yang akan kamu gunakan dalam penulisan dokumen;
  • a4paper, letterpaper, untuk menyatakan jenis kertas yang akan digunakan dalam percetakan;
  • titlepage, notitlepage, untuk menyatakan apakah halaman judul akan terpisah dari dokumen atau tidak;
  • twocollumn, untuk menampilkan dokumen ke dalam dua kolom;
  • twoside, oneside, untuk menyatakan apakah dokumen akan dicetak ke dalam dua sisi atau satu sisi;
  • bahasa, untuk menyatakan bahasa yang digunakan. Opsi bahasa berarti dokumen akan ditampilkan dalam format bahasa Indonesia.

Nah, itu sedikit pengenalan awal untuk membuat karya ilmiah menggunakan LaTex, untuk lebih dalam mempelajari penggunaan dan perintah-perintah LaTex, saya menyarankan untuk mempelajari lebih lanjut melalui odul Pelatihan LaTex berikut ini:

http://eprints.uad.ac.id/25325/1/Modul%20PELATIHAN%20LATEX.pdf

Apabila kamu ingin menggunakan format template untuk penulisan thesis misalnya, beberapa mahasiswa, contoh UI telah membuat template melalui platform online Overleaf. Kamu tinggal copy template tersebut, dan mulai untuk menulis thesis dalam format LaTex.

Untuk melakukan download file latex untuk keperluan edit secara offline untuk template thesis UI, kamu bisa mengakses tautan berikut ini:

Bonus!

Tidak lengkap rasanya jika tidak memberikan bonus tambahan, yaitu video tutorial yang membahasa lebih lanjut tentang LaTex untuk penulisan karya ilmiah. Berikut ini video yang dapat kamu pelajari:

Demikian artikel singkat tentang pengenalan LaTex untuk penulisan karya ilmiah, skripsi, thesis ataupun disertasi. Semoga bermanfaat!

--

--